2. Pelaksanaan pembelajaran biologi
a. Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru pada pembelajaran biologi antara lain guru menyediakan kondisi fisik dan emosional yang baik, pemilihan
media serta metode pembelajaran dengan tepat. Hasil observasi mengenai pengelolaan kelas, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4 Hasil observasi pengelolaan kelas
No. Aspek yang diamati
Ya Tidak
Catatan 1.
kondisi fisik a.
Ruang tempat belajar harus memungkinkan semua peserta
didik untuk bergerak leluasa b.
Tempat duduk peserta didik sebaiknya diatur agar
memungkinkan terjadinya tatap muka dengan guru
c. Ventilasi harus cukup menjamin
kesehatan peserta didik d.
Jendela harus cukup besar sehingga memungkinkan panas matahari dan
udara segar masuk e.
Perlengkapan kelas hendaknya disimpan pada tempat yang khusus
sehingga mudah dicapai f.
Barang yang nilai praktisnya tinggi seperti buku pelajaran disimpan
dalam lemari di ruang kelas. V
V
V V
V
V ada peserta didik
yg duduk berkelompok
Belum ada tempat khusus
Buku di meja, dibawa peserta
didik
2. kondisi emosional
a. Tipe kepemimpinan guru
b. Sikap sabar dan bersahabat dengan
peserta didik c.
Tekanan suara guru bervarisi, jelas, dan sedikit rileks
d. Pembinaan hubungan baik dengan
peserta didik V
V V
Demokratis
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa guru sudah menyediakan kondisi fisik dan emosional yang baik tetapi masih ada beberapa yang perlu
dilengkapi yaitu berkaitan dengan tempat khusus yang sebaiknya disediakan untuk meletakan perlengkapan kelas agar mudah dicapai dan barang yang nilai
praktisnya tinggi seperti buku pelajaran. Buku-buku yang digunakan oleh guru diletakan di meja guru sedangkan buku-buku yang digunakan oleh peserta didik
dibawa oleh peserta didik. Meja guru digunakan untuk berbagai fungsi, tidak hanya untuk menulis tapi juga untuk meletakan spidol, penghapus, dan buku.
1 Kondisi fisik
Dalam pengelolaan kelas, kondisi fisik yang baik yaitu keadaan kelas yang nyaman dan mendukung suksesnya pelaksanaan pembelajaran
biologi. Salah satu kelebihan moving class adalah suasana kelas yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak jenuh. Untuk menciptakan
kondisi fisik yang baik sehingga membuat peserta didik nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran, guru tentu harus memperhatikan jendela, ventilasi,
dan ruang kelas. Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa jendela besar berada di
kanan kiri kelas dengan kaca bening sehingga panas matahari bisa masuk. Jendela dilengkapi dengan ventilasi yang baik sehingga udara dapat masuk ke
kelas. Kondisi fisik yang tersedia di kelas biologi di SMA 1 Slawi sudah baik karena kelas R.115, dan R.120 sudah didesain dengan jendela besar di kanan
kiri kelas yang dilengkapi dengan ventilasi yang baik sehingga udara dapat masuk dan kelas nyaman. Di kelas R.108, jendela hanya terdapat di sebelah
kiri sementara sebelah kanan adalah tembok. Jadi kelas tidak seterang kelas yang lain. Udara yang masuk pun tentu berkurang. Hal ini bisa diatasi dengan
pemasangan mesin pendingin AC dan lampu ruangan perlu dinyalakan ketika pembelajaran berlangsung.
Konsep moving class mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan
yang dipelajarinya. Oleh karena itu guru melakukan pengelolaan kelas yang baik agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam melakukan pengeloaan kelas
guru menciptakan kondisi fisik dan emosional yang baik, memilih metode serta media pembelajaran yang tepat karena dengan moving class, media
pembelajaran dan alat peraga sudah tersedia di kelas. Dengan adanya moving class, pemanfaatan waktu pembelajaran oleh guru lebih efisien, guru lebih
kreatif dan inovatif dalam mendesain kelas. Selain itu penerapan moving class pada pembelajaran biologi dapat menumbuhkan minat belajara peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa guru sudah melakukan pengelolaan kelas yang baik yaitu dengan menyediakan kondisi
fisik. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Dalam menciptakan kondisi fisik, belum tersedia tempat khusus untuk meletakan perlengkapan
yang nilai praktisnya tinggi seperti buku-buku pelajaran. Jika ada tempat khusus maka buku mudah diambil saat akan digunakan. Peserta didik juga
tidak perlu membawa buku-buku pelajaran kemana pun mereka pergi.
2 Kondisi emosional
Dari hasil observasi pengelolaan kelas, dapat diketahui bahwa dari awal hingga akhir pelajaran suara guru terdengar jelas hingga peserta didik
yang duduk paling belakang pun masih bisa mendengar suara guru dengan jelas. Fakta ini menunjukan bahwa guru biologi yang bersangkutan telah
menciptakan kondisi emosional yang baik kaitanya dengan suara guru. Agar peserta didik tidak bosan sebaiknya guru perlu sedikit berjalan mendekat ke
arah peserta didik dengan suara yang bervariasi, jelas dan rileks. Jadi, penampilan guru dalam mengajar tidak monoton.
Jika peserta didik sedang menyampaikan pendapat atau bertanya tetapi kurang jelas dalam menyampaikan, guru dengan sabar memberi
kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan dengan kata-katanya sendiri kemudian guru memberi penjelasan
dan kesempatan untuk bertanya atau berpendapat. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru telah menciptakan pembinaan hubungan baik dengan
peserta didik dan akan sangat membantu dalam mengelola kelas, karena akan menciptakan suasana gembira sehingga peserta didik penuh gairah, penuh
semangat, bersikap optimis dalam melakukan kegiatan belajar.
3 Pemilihan media pembelajaran
Selain kondisi fisik dan emosional yang baik, pengelolaan kelas yang baik juga perlu adanya pemilihan media pembelajaran yang baik pula.
Hal ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 5 Hasil wawancara mengenai media pembelajaran
Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimanakah keadaan kelas
biologi dilihat dari : a.
Media pembelajaran
b. Kelengkapan sarana dan
prasarana Sudah cukup lengkap dan cukup
membantu guru dalam mengajar. Walaupun belum mencakup semua
materi pelajaran tapi guru merasa sudah bisa dikatakan lengkap
bahkan sudah ada torso dan alat peraga
Masih perlu dilengkapi, kalau bisa ditambah LCD dan komputer agar
guru bisa menayangkan video pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru 1 dapat diketahui bahwa media pembelajaran dan alat peraga yang tersedia, digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran. Selain media pembelajaran dan alat peraga, kelas yang sudah dilengkapi LCD dan komputer, digunakan oleh guru untuk
memutarkan video pembelajaran. Guru 1 menggunakan torso rangka manusia untuk menjelaskan materi sistem gerak pada manusia. Alat peraga anatomi
kulit manusia digunakan oleh guru 1 untuk menjelaskan mengenai materi sistem indra manusia. Media pembelajaran dan alat peraga tersebut memang
sudah seharusya dimanfaatkan oleh guru karena di kelas sudah tersedia sehingga sangat mudah bagi guru untuk menggunakanya.
Berdasarkan hasil observasi, guru 2 memanfaatkan LCD dan komputer di kelas R.108 untuk menayangkan video pembelajaran yang
berhubungan dengan materi sistem reproduksi yaitu mulai dari pembuahan, pembelahan sel, sampai terbentuknya individu baru. Di kelas R.108 memang
belum tersedia media pembelajaran dan alat peraga untuk mendukung
pembelajaran biologi jadi guru biologi yang mengajar di kelas tersebut belum bisa memanfaatkan media pembelajaran atau alat peraga untuk membantu
dalam menjelaskan materi. Media pembelajaran berupa gambar anatomi binatang memamah
biak yang terdapat di kelas R.115 digunakan untuk menjelaskan sistem pencernaan pada ruminansia. Media gambar sistem peredaran darah
dimanfaatkan untuk menjelaskan proses peredaran darah pada manusia. Sedangkan alat peraga anatomi gigi dan lidah digunakan untuk menjelaskan
mengenai macam-macam gigi dan daerah distribusi rasa pada lidah manusia. Selain itu anatomi ginjal dan hati digunakan untuk menjelaskan mengenai
letak dan bentuk hati serta ginjal pada tubuh manusia. Anatomi mata manusia digunakan untuk membantu menjelaskan mengenai struktur dan bagian-
bagian mata manusia. Gambar anatomi binatang memamah biak memang tepat digunakan
untuk menjelaskan materi sistem pencernaan karena standar kompetensinya adalah menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelainanpenyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan misalnya ruminansia. Dengan gambar tersebut guru
dapat memudahkan peserta didik untuk memahami struktur pencenaan pada hewan memamah biak. Media gambar sistem peredaran darah manusia
memang tepat digunakan untuk menjelaskan proses peredaran darah manusia karena standar kompetensinya adalah menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah. Dengan memanfaatkan media tersebut guru dapat memudahkan peserta
didik memahami mengenai struktur peredaran darah manusia. Alat peraga anatomi gigi dan lidah memang tepat digunakan untuk
menjelaskan materi sistem regulasi. Dengan media tersebut guru dapat memudahkan peserta didik untuk memahami tentang macam-macam gigi dan
daerah distribusi rasa pada lidah manusia. Alat peraga anatomi ginjal dan hati memang tepat digunakan untuk menjelaskan materi sistem ekskresi. Dengan
alat peraga tersebut guru dapat memudahkan peserta didik untuk memahami
tentang organ ekskresi pada manusia yaitu hati, menjelaskan mengenai letak, bentuk, dan struktur hati manusia. Alat peraga anatomi mata manusia
memang tepat digunakan untuk menjelaskan materi sistem regulasi. Dengan alat peraga tersebut guru dapat memudahkan peserta didik untuk memahami
tentang struktur dan bagian-bagian mata manusia sehingga dapat membantu guru memenuhi standar kompetensi materi sistem regulasi yaitu menjelaskan
keterkaitan struktur, fungsi, dan proses serta kelainanpenyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia saraf, endokrin, dan penginderaan.
4 Pemilihan metode pembelajaran
Selain kondisi fisik dan emosional yang baik, pemilihan media pembelajaran yang baik, perlu juga melakukan pemilihan metode
pembelajaran yang baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 5 Hasil wawancara mengenai metode pembelajaran
Pertanyaan Jawaban
1. Metode pembelajaran
yang digunakan meliputi a.
Alasan pemilihan metode pembelajaran
Metode yang sering digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab,
presentasi, dan praktek. Guru menyesuaikan dengan materi
Untuk presentasi biasanya dibagi menjadi presentasi individu dan
kelompok tergantung materinya. Jika materi banyak maka dipresentasikan
secara kelompok tetapi jika sedikit guru menggunakan presentasi
individu.
b. Kelebihan metode
pembelajaran Guru masih sering menggunakan
metode ceramah karena materi yang harus disampaikan banyak jadi guru
menyesuaikan dengan waktu yang tersedia dan kompetensi dasar yang
seharusnya dicapai oleh peserta didik
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa dalam memilih metode pembelajaran, guru menyesuaikan dengan materi yang akan
disampaikan, kompetensi yang harus dicapai, dan waktu yang tersedia. Dengan penerapan moving class pada pembelajaran biologi diharapkan guru
dapat memvariasikan metode dan media pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, guru 1 saat mengajarkan materi sistem reproduksi menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab. Pada saat mengajarkan materi vertebrata menggunakan metode diskusi. Metode diskusi yang digunakan tidak hanya
diskusi kelompok dengan presentasi kelompok tetapi juga diskusi kelompok dengan presentasi individu. Seorang peserta didik mempresentasikan suatu
materi tertentu yang sebelumnya telah ditentukan oleh guru kemudian peserta didik lain menyimak dan menanggapinya. Jika ada pertanyaan, peserta didik
itulah yang menjawab semua pertanyaan. Guru bertindak sebagai fasilitator untuk membantu menjawab pertanyaan yang belum bisa dijawab atau sudah
dijawab tapi penanya belum puas dengan jawaban presentator. Berdasarkan hasil observasi, materi mamalia diajarkan dengan
diskusi kelompok tetapi presentatornya individu. Seorang peserta didik mempresentasikan mengenai mamalia di depan kelas kemudian dilanjutkan
dengan tanya jawab. Presentator bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan dari peserta didik lain. Jika tidak bisa menjawab atau jawaban dari
presentator kurang puas maka guru yang akan memberikan penjelasan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru 1 dan salah satu peserta didik
kelas XI, peneliti mengetahui bahwa selain menggunakan metode diskusi dan tanya jawab, metode praktikum pun pernah digunakan pada materi sistem
pernafasan dan uji makanan. Hal ini memang tepat dilakukan oleh guru karena alat dan bahan sudah mendukung untuk melaksanakan praktikum.
Selain itu pada daftar nilai akhir terdapat kolom untuk nilai praktikum yang telah diikuti. Peserta didik lebih senang jika belajar biologi dengan praktikum
karena peserta didik lebih aktif dan mudah memahami materi yang diajarkan.
b. Efisiensi waktu