Anonim, Aspek Hukum dari “Franchise”, Artikel dalam Kliping Dov Izraeli, Franchising and The Total Distribustion System, Longman Henry R. Cheeseman, Op. Cit, h. 720 -722. Di samping itu pula lebih lanjut Vaughn mencatat pula 3 hal yang potensial memuncul

yang disajikan terlalu panas dan pelayanan sevice nya lambat. Hakim yang menangani ternyata memerintahkan pengusaha paris itu menyerahkan kembali franchisenya. Padahal pengusaha tersebut mengklaim bahwa bisnisnya berjalan sukses dan balik menuding Mac Donald’s Corporation hanya ingin mengambil kembali franchisenya untuk diserahkan pada pengusaha lain dengan syarat-syarat yang lebih menguntungkan. 95 Oleh karenanya Dov Izraeli selanjutnya mensyaratkan adanya 6 enam hal pokok yang harus tertuang dalam perjanjian franchise, meliputi yaitu : 96 hak-hak yang dimiliki oleh franchisee antara lain seperti menggunakan merek dagang, logo dan reputasi franchisor, menggunakan layout, desain, paten, metode kerja, peralatan, pengembangan produk oleh franchisor kewajiban franchisee, kewajiban franchisor, pembagian keuntungan serta sumber-sumber pemasukan franchisor, pengawasan terhadap bisnis dapat berjalan dengan baik. Sebagaimana di kemukakan oleh Cheeseman bahwa dalam franchise agreement biasanya memuat antara lain, standar pengawasan kualitas, persyaratan pelatihan, pelarangan atas persaingan covenant not to compete oleh franchisee dan ------------------------------------

95. Anonim, Aspek Hukum dari “Franchise”, Artikel dalam Kliping

Perpustakaan IPPM, tanggal 21 januari 1996.

96. Dov Izraeli, Franchising and The Total Distribustion System, Longman

Group limited, Bristol London, Cetakan Pertama, 1972, h. 33. - 202 - klausula arbitrase. 97 . Berdasarkan pada penelitian terhadap perjanjian franchise yang ada, 3 tiga hal utama yang cukup menarik untuk dianalisis berkaitan dengan manajemen dalam franchise, royalti serta penyelesaian sengketa. Ketiga hal tersebut menarik sebagai suatu kajian atau analisis tersendiri dalam kaitannya dengan perjanjian franchise. Hal ini dikarenakan selama ini persoalan-persoalan yang muncul menjadi sengketa atau dispute dalam pelaksanaan perjanjian franchise beranjak dari ketiga hal tersebut. 98 Disamping itu, ketidak seimbangan dalam hubungan kontrak tual dalam franchise seringkali muncul dari hal-hal tersebut. Selanjutnya analisis terhadap perjanjian franchise akan meliputi ketiga hal tersebut yang selanjutnya dijelaskan dibawah. Secara umum, perjanjian franchise merupakan instrumen kerjasama dalam hal pemasaran dengan konsep dan standar yang telah ditetapkan oleh franchisor. Konsep pemasaran yang diberikan oleh franchisor disebut -----------------------------------

97. Henry R. Cheeseman, Op. Cit, h. 720 -722. Di samping itu pula

biasanya perjanjian franchise membatasi masa franchising dan memuat alternatif tindakan untuk pembaharuan perjanjian setelah berakhirnya masa perjanjian franchise. Lihat dalam Daniel V. Davidson, dkk, Coprehensive Business law : Principles and Cases, Kent Publishing Company, Boston – Massachusetts USA, 1987, h. 965.

98. lebih lanjut Vaughn mencatat pula 3 hal yang potensial memunculkan

persoalan dalam franchising, meliputi praktek yang tidak fair dalam pemberian izin franchise, pelaksanaan franchise menyangkut manajemen, royaltifee serta persoalan pemutusan hubungan franchisepenyelesaian sengketa lihat dalam Charles L. Vaughn , Op. Cit, h. 54. - 203 - sebagai “sistem” yang mencakup hak milik intelektual intellectual property right, kow how yang menyangkut masalah manajemen produksi dan pelayanan yang ditawarkan oleh franchisor terutama dalam pelatihan dan promosi. 99 Dalam kajian yuridis, perjanjian franchise franchise agreement dipandang sebagai “perjanjian lisensi khusus” menyangkut lisensi merek dagangtrade mark dan merek jasaservice mark atau dapat dikatakan sebagai pemberian hak lisensi yang meliputi lisensi untuk memproduksi produk dengan merek tertentu untuk mendistribusikan produk tertentu dari licensor produsen. 100 Dikatakan khusus, karena adanya suatu kewenangan dari pihak franchisor untuk melakukan pengawasan terhadap bisnis yang dilesensikan kepada franchisee, sehingga inherent technical assistence, pelatihan training, serta perdagangan dan manajemen mechandising and management. Tidak terlepas pula -------------------------------------------

99. Dennis campbell dan Louis Lafili eds, Distributorships, Agency and