Daniel V. Davidson, et, al, Op. Cip, h. 965. Sebagaimana ditegaskan oleh Kewajiban Franchisee dalam Perjanjian Franchise

continuing royalties training fee, serta biaya lainnya anatra lain seperti advertising fee, maupun management service fee. Namun focus analisis disini lebih menekankan pada royaltinya. Pembebanan atas royalti merupakan suatu bagian dari perjanjian lisensi pada umumnya, pembebanan atas royalti tersebut juga merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh licensee atau franchisee sebagai kompensasi penggunaan trade marktrade service licencor atau franchisor. 53 Salah satu aspek hukum yang harus dipertimbangkan sebagai ”Legal audit” dalam membuka bisnis franchise baru adalah pembatasan royalti, oleh karenanya perlu pembahasan tersendiri terhadap royalti. Pada perjanjian franchise pembebanan atas royalti tersebut pada perjanjian franchise asing seringkali didasarkan pada prosentase penjualan bruto gross sales tiap bulan atau beberapa bulan yang ditentukan. 54 ----------------------------------------- 53. Menurut studi empirik terhdap bisnis franchise fast food yang dilakukan oleh Vaughn pada periode 1969-1970 terhadap 116 franchisor dari 136 franchisor yang ada, bahwa 92 sumber pendapatan franchisor diperoleh dari royalti rata-rata berkisar antara 3,0 sd 4,8 dari gross sales dan 89 berasal dari franchise fee rata-rata 5.950 - 11.540, sedangkan sisanya diperoleh dari biaya sewa dan lain-lain. Lihat Charles L. Vaughn Op Cit, h. 15 oktober 1997, bahwa hampir semua plaza dan mall di kota-kota besar di Indonesia memungut tarif sewa dengan dollar AS, pada Franchise es teler 77 tarif sewa tempat berkisar US 20-40 per meter persegi, padahal untuk satu outlet memerlukan beberapa ratus meter persegi.

54. Daniel V. Davidson, et, al, Op. Cip, h. 965. Sebagaimana ditegaskan oleh

Emerson bahwa pengenaan royalti umumnya lebih didasarkan pada penjualan bruto gross sales bukan pada keuntungan bersih net profits franchisee. Lihat Robert W. Emerson, Franchising and the Collective Rights of Franchisees, Journal of Legal Studies, Vol. 43:1503, tanpa tahun, h. 1504, lihat pula Charles L. Vaughn, Op Cit, h. 51-52. - 74 - Penerima WaralabaFranchisee berhak untuk : 1. Memperoleh segala macam informasi yang berhubungan dengan hak atas kekayaan intelektual, penemuanatau ciri khas usaha misalnya sistem manajemen, cara penjualan atau penataan atau cara distribusi yang merupakan karakteristik khusus yang menjadi obyek Franchise, yang diperlukan olehnya untuk melaksanakan franchise yang diberikan tersebut. 2. Memperoleh bantuan dari Franchisor atas segala macam cara pemanfaatan dan atau penggunaan. Hak atas kekayaan Intelektual penemuan atau ciri khas usaha misalnya sistem manajemen, cara penjualan atau penataan atau cara distribusi yang merupakan karakteristik khsus yang menjadi obyek Franchise.

4. Kewajiban Franchisee dalam Perjanjian Franchise

Sebagaimana dalam perjanjian tambahan perjanjian franchise Mac Donald’s Corporation Operating license agreement dan perjanjian franchise pada Chicken Delight, Inc, yang mendasarkan pengenaan royalti pada prosentase penjualan bruto gross sales. Adapun pada perjanjian franchise Indonesia Cq Yayasan Oxford Course Indonesia mendasarkan pengenaan royalti pada pendapatan bruto gross income 55 , pada ------------------------------------ 55. Pengertian penjualan bruto gross sales dengan pendapatan bruto gross income pada prinsipnya berbeda pengertian penjualan bruto gross sales adalah hasil penjualan yang belum dikurangi dengan berbagai potongan dan pengurangan-pengurangan lain yang perlu. Lihat M.Munandar, Intermediate Accounting, Liberty, yogyakarta, Mac Donald’s Corporation dengan master franchisenya di Indonesia, - 75 - umumnya dalam franchising pengenaan atas royalti ditetapkan melalui suatu prosentase yang tetap yang dituangkan dalam perjanjian franchise, bukan didasarkan pada kenaikan omzet penjualan franchisee. 56 . Pada perjanjian Franchise Chicken Delight, Inc, royalti diberi pengertian sebagai continuing license fee dengan prosentase 5 dari seluruh penerimaan penjualan bruto yang tidak termasuk pajak pengahsilan dan pajak lainnya, sedangkan dalam perjanjian Franchise Mac Donald’s Corporation, pengenaan royalti sebesar 8 dari penjualan bruto. Berbeda halnya pada perjanjian franchise oxford course Indonesia Pada perjanjian Franchise Chicken Delight, Inc, royalti diberi pengertian sebagai continuing license fee dengan prosentase 5 dari seluruh penerimaan penjualan bruto yang tidak termasuk pajak pengahsilan dan pajak lainnya, sedangkan dalam perjanjian Franchise Mac Donald’s Corporation, pengenaan royalti sebesar 8 dari penjualan bruto. Berbeda halnya pada perjanjian franchise oxford course Indonesia mengenakan royalti sebesar 20 dari pendapatan bruto. Dalam konteks jenisbidang bisnis yang sama dan prosentase yang sama, maka pengenaan ----------------------------------------------- Continue …….penjualan bruto gross sales diberi pengertian sebagai seluruh pendapatan dari penjualan licensee yang diperoleh dari bisnis restaurantnya. Adapun pendapatan bruto gross income merupakan seluruh pendapatan yang diperoleh net sales dikurangi dengan harga pokok penjualan cost of goods sold COGS, COGS di pahami sebagai angka yang mewakili biaya untuk membeli bahan mentah dan memproduksi barang jadi biaya untuk memproduksi suatu barang. Lihat dalam John Downes dan Jordan. 56.Pada umumnya pembayaran royalti oleh licensee atau franchisee dapat dilakukan melalui angsuran installement maupun secara lump sum, Lihat James A Dobkin ed, International Technology Joint Ventures in the Countries of the Pacific Rim, Butterworth Legal Publishers, USA, 1988, h. 17. - 76 - royalti atas penjualan bruto gross sales pada prinsipnya lebih memberatkan dari pada dikenakan atas pendapatan bruto gross incomeprofit. Dikatakan demikian karena penjualan bruto gross sales nilainya lebih besar dan belum dikenakan pemotongan atas biaya-biaya operasional atas biaya-biaya operasional serta pajak pertambahan nilai value added taxes, pajak penghasilan maupun pajak sejenis lainnya yang semuanya masih harus ditanggung oleh pihak franchisee. Logikanya bahwa semakin besar penjualan bruto bruto sales 57 , maka nilai pembayaran royaltinya akan semakin besar. Hal ini berlaku pula dalam penentuan royalti dengan prosentase dari pendapatan bruto gross incomeprofit. Jelasnya bahwa pengenaan royalti atas dasar prosentase pada gross sales tidak lain adalah nilai dari gross sales lebih pastifixed dan franchisor tidak perlu untuk mencampuri bisnis franchisee apakah efisien ataukan tidak, yang penting menerima royalti sesuai yang diperjanjikan. Dengan kata lain bahwa pemberi lisensi franchise akan mengetahui omzet franchisee secara pasti. Selanjutnya meskipun adanya pengenaan royalti tersebut, franchisor dalam kondisi tertentu, yaitu pengenaan royalti minimum yang harus diperoleh oleh franchisor yang dikenal sebagai “minimum annual ----------------------------------------------

57. Dengan asumsi bahwa harga pokok penjualan Cost of Goods Sales .