Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Pengertian Hasil Belajar

30 prinsip belajar akan membantu untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Dalam belajar peserta didik dapat mengalami hambatan maupun masalah dalam belajar. Apabila peserta didik dapat mengatasi masalah belajarnya maka akan mendapat hasil belajar yang baik. Sebaliknya, jika peserta didik tidak dapat mengatasi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik. Belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdiri dari faktor intern dan faktor ekstern. Dimyati dan Mudjiono 2006: 239 mengemukakan faktor intern yang dialami dan dihayati oleh peserta didik yang berpengaruh pada proses belajar yaitu 1 Sikap terhadap belajar, 2 Motivasi belajar, 3 Konsentrasi belajar, 4 Mengolah bahan ajar, 5 Menyimpan perolehan hasil belajar, 6 Menggali hasil belajar yang tersimpan, 7 Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, 8 Rasa percaya diri siswa, 9 Intelegensi dan keberhasilan belajar, 10 Kebiasaan belajar, dan 11 Cita-cita siswa. Faktor ekstern yang berpengaruh pada aktivitas belajar mencakup 1 Guru sebagai pembina siswa belajar, 2 Prasarana dan sarana pembelajaran, 3 kebijakan penilaian, 4 lingkungan sosial siswa di sekolah, dan 5 kurikulum sekolah. 31 Dari pendapat di atas dapat kita pahami faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari peserta didik sendiri, seperti motivasi, sikap, cita-cita, konsentrasi, intelegensi. Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari luar peserta didik, dapat berasal dari lingkungan dan orang lain. Faktor ekstern mencakup guru, sarana dan prasarana, kebijakan penilaian, lingkungan, dan kurikulum sekolah.

5. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3. Tindak belajar yang dimaksud yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak pengiring. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. Sedangkan tindak mengajar melukiskan peran guru dalam pembelajaran yaitu membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. 32 Nana Sudjana 2014: 3 penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku peserta didik yang dapat diamati dan diukur. Aunurrahman 2010: 37 hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang dapat diamati observable. Nana Sudjana 2014: 22 hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar dapat diartikan sebagai proses belajar peserta didik dalam pembelajaran. Penilaian hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran Eko Putro Widoyoko, 2010: 29. Dengan penilaian hasil belajar guru dapat mengetahui sejauh mana peserta didik memahami suatu materi sehingga guru dapat menentukan materi yang sulit dipahami peserta didik. Hasil belajar menurut Bloom, Benyamin Nana Sudjana, 2014: 22 secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 33 c. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Meskipun demikian, guru juga harus menilai ranah afektif dan ranah psikomotorik peserta didik Dari definisi hasil belajar di atas, dapat disimpulkan hasil belajar merupakan suatu kemampuan-kemapuan yang dimiliki peserta didik setelah mengalami proses belajar yang ditandai dengan perubahan tingkah laku yang dapat diukur dan diamati.

C. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar