Wahyu HMeningkatkan Kemampuan Berpikir
M-170
b TKAS
H :
k s
t
H
A
: Paling tidak terdapat satu TKAS yang berbeda secara signifikan dengan TKAS lainnya Kriteria pengujian : Jika sig 0,05 maka H
diterima Dari Tabel 2 diperoleh nilai sig = 0,000; atau dengan kata lain sig 0,05; hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa paling tidak terdapat satu kelompok siswa dengan TKAS tertentu yang kemampuan berpikir kritis matematik siswanya berbeda secara signifikan dengan TKAS lainnya pada
taraf signifikansi 5. Untuk mengetahui TKAS mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji scheffe. Hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Uji Scheffe Skor Rerata Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematik
Berdasarkan TKAS TKAS I TKASJ
Sig H
Tinggi Sedang
0,010 Ditolak
Sedang Kurang
0,585 Diterima
Tinggi Kurang
0,167 Diterima
Diambil dari output SPSS.17 Dari Tabel 3 disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir
kritis matematik siswa dengan TKAS tinggi dibandingkan siswa dengan TKAS sedang dan kurang pada taraf signifikansi 5, dalam hal ini kemampuan berpikir kritis siswa dengan TKAS tinggi lebih
baik daripada siswa dengan TKAS sedang dan kurang. Namun untuk kemampuan berpikir kritis matematik siswa dengan TKAS sedang tidak berbeda secara signifikan dari siswa dengan TKAS
kurang pada taraf signifikansi 5. Implikasinya Kemampuan berpikir kritis matematik siswa pada TKAS tinggi lebih berkembang dari TKAS sedang dan kurang.
c Efek Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan TKAS
H : Tidak terdapat efek interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan peringkat sekolah
H
A
: Paling tidak ada satu selisih yang berbeda secara signifikan dari yang lainnya. Dari tabel 2 diperoleh nilai sig = 0,147 lebih besar dari 0,05; hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat efek interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran TTW dan KONV dengan TKAS dalam menghasilkan kemampuan berpikir kritis matematik siswa pada taraf signifikansi
5.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012
M-171
2. Berpikir Kreatif Matematik
Tabel 4 Rangkuman Uji Anova Dua Jalur
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Berdasarkan Faktor Pendekatan Pembelajaran dan TKAS
SUMBER JK
dk RJK
F
hit
Sig
Pendekatan Pembelajaran A
1,051 1
1,051 149,246
0,000 TKAS B
0,079 2
0,039 5,573
0,006 AxB
0,030 2
0,018 2,624
0,081 Inter
0,402 57
0,007 Diambil dari output SPSS. 17
a
Pendekatan Pembelajaran
H :
e
=
k
H
A
:
k e
Kriteria pengujian : Jika sig 0,05 maka H diter
Dari Tabel 4 diperoleh nilai sig = 0,000; atau dengan kata lain sig 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif matematik
siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif TTW dengan yang pembelajarannya menggunakan cara konvensional pada taraf signifikansi 5.
b TKAS
H :
k s
t
H
A
: Paling tidak terdapat satu TKAS yang berbeda secara signifikan dengan TKAS lainnya Kriteria pengujian : Jika sig 0,05 maka H
diterima Dari Tabel 4 diperoleh nilai sig = 0,006; atau dengan kata lain sig 0,05; hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa paling tidak terdapat satu kelompok siswa dengan TKAS tertentu yang kemampuan berpikir kreatif matematik siswanya berbeda secara signifikan dengan TKAS lainnya pada
taraf signifikansi 5. Untuk mengetahui TKAS mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji scheffe. Hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Uji Scheffe Skor Rerata Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Berdasarkan TKAS TKAS I TKASJ
Sig H
Tinggi Sedang
0,000 Ditolak
Sedang Kurang
0,359 Diterima
Tinggi Kurang
0,024 Ditolak
Diambil dari output SPSS.17 Dari Tabel 5 disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir
kreatif matematik siswa pada TKAS tinggi dan kurang dibandingkan siswa dengan TKAS sedang pada taraf signifikansi 5. Dalam hal ini kemampuan berpikir kreatif matematik siswa dengan TKAS tinggi
dan kurang lebih baik daripada siswa dengan TKAS sedang. Implikasinya Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada TKAS tinggi dan kurang lebih berkembang dari TKAS sedang.
Wahyu HMeningkatkan Kemampuan Berpikir
M-172
c Efek Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan TKAS
H : Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan peringkat sekolah
H
A
: Paling tidak ada satu selisih yang berbeda secara signifikan dari yang lainnya. Dari Tabel 4 diperoleh nilai sig = 0,081 lebih besar dari 0,05; hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat efek interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran TTW dan KONV dengan TKAS dalam menghasilkan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa pada taraf
signifikansi 5.
3. Asosiasi antara Kualifikasi Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik