B. Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan variabel penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara
lain: Sochibin dkk 2009 meneliti tentang penerapan metode
pembelajaran inkuiri terpimpin untuk peningkatan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV semester gasal SDN Sekaran 01
Gunungpati Semarang tahun ajaran 20082009. Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa terhadap
pokok bahasan air dan sifatnya, selain itu juga untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan keterampilan berpikir kritis. Metode
dokumentasi, metode tes, dan metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Data hasil pemahaman konsep diperoleh dengan
mengadakan tes setelah selesai pembelajaran baik siklus I maupun siklus II, sedangkan untuk data keterampilan berpikir kritis diadakan observasi pada
saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran inkuiri
terpimpin dapat
meningkatkan pemahaman
konsep siswa
dan menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD
pokok bahasan air dan sifatnya. Berdasarkan hasil di atas, maka Sochibin dkk menyampaikan saran sebagai berikut: Guru hendaknya kreatif dalam
melaksanakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sehingga kemampuan dan keterampilan siswa dapat berkembang dengan baik. Selain
itu, metode pembelajaran inkuiri terpimpin sudah terbukti dapat meningkatkan
pemahaman konsep
dan menumbuhkembangkan
keterampilan berpikir kritis siswa sehingga baik untuk diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini memiliki persamaan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Persamaannya terletak pada topik yang diangkat sama-sama membahas tentang pembelajaran inkuiri
terbimbing.
Penelitian selanjutnya oleh Dewi dkk 2013 yang melakukan penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA dengan menggunakan rancangan postest-only control group design.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri di Kelurahan Kaliuntu. Populasi penelitian berjumlah 125
siswa dan sampel berjumlah 64 siswa. Data sikap ilmiah dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Data dianalisis menggunakan MANOVA
berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan: 1 terdapat perbedaan sikap ilmiah
dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode pembelajaran
konvensional F=29, 110; p0,05, 2 terdapat perbedaan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA secara signifikan antara siswa yang belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran
konvensional F=22,649; p0,05, dan 3 terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang belajar menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode pembelajaran konvensional F=39,144; p0,05.
Dari hasil penelitian tersebut, maka Dewi dkk mengajukan beberapa saran guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPA ke depan.
Pertama , guru disarankan untuk menggunakan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing sebagai alternatif untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa disamping itu dalam penerapan metode inkuiri terbimbing guru
perlu melakukan perencanaan pelajaran yang berpusat pada masalah- masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa dan dalam penyajian materi
pelajaran, guru hendaknya menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai bahan dasar bagi para siswa untuk memecahkan masalah.
Kedua , tes sikap ilmiah yang berbentuk lembar kuesioner
menunjukkan bahwa penguasaan indikator respek terhadap datafakta masih berada pada kategori sedang. Indikator ini memerlukan dukungan sehingga
siswa perlu diberikan peluang atau bimbingan untuk memahami lebih mendalam mengenai datafakta yang akan dijadikan objek dalam
permasalahan atau yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan terendah pada indikator
menjelaskan sehingga diperlukan latihan yang lebih banyak terhadap indikator tersebut dengan cara guru memberikan penekanan pada indikator
menjelaskan melalui pemberian pertanyaan kepada siswa dengan kata
mengapa dan bagaimana agar diperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Persamaannya terletak pada topik dan variabel. Topik yang diangkat sama- sama membahas tentang pembelajaran inkuiri terbimbing dan variabel hasil
belajar mata pelajaran IPA juga merupakan salah satu variabel yang
diangkat peneliti.
Selain Sochibin, Dewi dkk tersebut, ada juga yang meneliti hal terkait yaitu Atmaja dkk 2013 yang meneliti pengaruh metode
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN 1 Sangsit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1 deskripsi hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran metode konvensional, 2 deskripsi hasil
belajar IPA pada siswa kelompok eksperimen yang mengikuti metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana, dan 3
perbedaan yang siginifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri
Pramana dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran metode konvensional pada siswa kelas V semester II tahun pelajaran 20122013 di
SDN 1 sangsit. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN 1 Sangsit yang
berjumlah 81 orang. Data hasil belajar IPA siswa dikumpulkan dengan tes pilihan ganda. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial uji-t.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1 Hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan metode
konvensional diperoleh rata-rata skor 18,95 dan berada pada kategori tinggi 2 hasil belajar IPA pada siswa kelompok eksperimen yang mengikuti
pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana diperoleh rata-rata skor 25,05 dan berada pada kategori
sangat tinggi, dan 3 terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti metode pembelajaran inkuiri
terbimbing berbasis konsep Tri Pramana dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran metode konvensional pada siswa kelas V semester
II tahun pelajaran 20122013 di SDN 1 Sangsit thitttab, thit=8,188 dan ttab=2,00.
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: kepada siswa di SD disarankan agar lebih
termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, karena semakin tinggi motivasi belajar, maka hasil belajar yang diraih akan semakin tinggi pula. Kepada
guru-guru di SD disarankan agar lebih berinovasi dalam pembelajaran dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yang inovatif dan didukung
suatu teknik belajar yang relevan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan kepada Kepala Sekolah yang mengalami permasalahan
mengenai hasil belajar IPA siswa di sekolah yang dipimpinnya, disarankan untuk mengambil suatu kebijakan untuk mengimplementasikan metode
pembelajaran inkuiri inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana.
Saran yang diberikan penulis pada peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang metode pembelajaran
inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana dalam bidang ilmu IPA maupun bidang ilmu lainnya, disarankan agar memperhatikan kendala-
kendala yang dialami dalam penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan.
Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Persamaannya terletak pada topik dan variabel. Topik yang
diangkat sama-sama membahas tentang pembelajaran inkuiri terbimbing dan variabel hasil belajar mata pelajaran IPA juga merupakan salah satu variabel
yang diangkat peneliti. Untuk membantu pembaca dalam memahami isi dari penelitian, maka peneliti membuat sebuah tabel ringkasan penelitian yang
dapat dilihat pada Tabel II.2.
Tabel II.2 Tabel Ringkasan Penelitian No
Judul Penelitian Nama
Tahun Jenis Penelitian
Hasil
1 Penerapan
Metode Pembelajaran
Inkuiri Terpimpin
untuk Peningkatan
Pemahaman dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD
Sochibin, P.
Dwijananti, dan P. Marwoto
2009 Penelitian Tindakan Kelas
PTK Metode
Pembelajaran inkuiri
terpimpin dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan
menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kritis siswa
kelas IV SD pokok bahasan air dan sifatnya.
2 Pengaruh
Metode Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Terhadap
Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA
Narni Lestari Dewi, Nyoman Dantes, dan
I Wayan Sadia 2013
Penelitian Kuantitatif
rancangan the posttest-only control group design
1 Terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA
antara siswa yang belajar dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri terbimbing
dan metode
pembelajaran konvensional
F=29, 110;
p0,05, 2 Terdapat perbedaan sikap
ilmiah dalam pembelajaran IPA secara signifikan antara siswa
yang
belajar dengan
menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional
F=22,649; p0,05, dan 3 Terdapat perbedaan hasil
belajar secara signifikan antara siswa yang belajar menggunakan
metode pembelajaran
inkuiri terbimbing
dan metode
pembelajaran konvensional
F=39,144; p0,05. 3
Pengaruh Metode
Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Berbasis
Konsep Tri Pramana Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas V di SDN 1 Sangsit
Nata Putra Atmaja, Gede Agung, dan
Tri Agustiana 2013
Penelitian Kuantitatif
eksperimen semu 1 Hasil belajar IPA pada siswa
kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran
dengan metode
konvensional diperoleh rata-rata skor 18,95 dan berada pada
kategori tinggi 2 hasil belajar IPA pada siswa
kelompok
eksperimen yang
mengikuti pembelajaran dengan metode
pembelajaran inkuiri
terbimbing berbasis konsep Tri Pramana diperoleh rata-rata skor
25,05 dan berada pada kategori sangat tinggi, dan
3
terdapat perbedaan
yang signifikan hasil belajar IPA antara
kelompok siswa yang mengikuti metode
pembelajaran inkuiri
terbimbing berbasis konsep Tri Pramana dan kelompok siswa
yang mengikuti
pembelajaran metode konvensional pada siswa
kelas V semester II tahun pelajaran 20122013 di SDN 1
Sangsit thitttab, thit=8,188 dan ttab=2,00.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sarikarya Tahun Pelajaran
20142015. Ketiga penelitian di atas sama-sama membahas inkuiri terbimbing sama seperti topik yang akan peneliti bahas. Sedangkan perbedaan ketiga
penelitian di atas yaitu dalam hal variabel dan jenis penelitian. Variabel dalam penelitian di atas tentang keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar. Selain
itu, dua dari tiga penelitian tersebut juga merupakan penelitian jenis kualitatif. Setelah membaca dan memahami hasil serta kekurangan dari penelitian
sebelumnya, maka peneliti akan melakukan langkah-langkah perbaikan dari kegiatan sebelumnya.
C. Kerangka Berpikir