Penelitian yang Relevan Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2014/2015.

B. Penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan variabel penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara lain: Sochibin dkk 2009 meneliti tentang penerapan metode pembelajaran inkuiri terpimpin untuk peningkatan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV semester gasal SDN Sekaran 01 Gunungpati Semarang tahun ajaran 20082009. Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa terhadap pokok bahasan air dan sifatnya, selain itu juga untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan keterampilan berpikir kritis. Metode dokumentasi, metode tes, dan metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Data hasil pemahaman konsep diperoleh dengan mengadakan tes setelah selesai pembelajaran baik siklus I maupun siklus II, sedangkan untuk data keterampilan berpikir kritis diadakan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran inkuiri terpimpin dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD pokok bahasan air dan sifatnya. Berdasarkan hasil di atas, maka Sochibin dkk menyampaikan saran sebagai berikut: Guru hendaknya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sehingga kemampuan dan keterampilan siswa dapat berkembang dengan baik. Selain itu, metode pembelajaran inkuiri terpimpin sudah terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kritis siswa sehingga baik untuk diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Persamaannya terletak pada topik yang diangkat sama-sama membahas tentang pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian selanjutnya oleh Dewi dkk 2013 yang melakukan penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA dengan menggunakan rancangan postest-only control group design. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri di Kelurahan Kaliuntu. Populasi penelitian berjumlah 125 siswa dan sampel berjumlah 64 siswa. Data sikap ilmiah dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Data dianalisis menggunakan MANOVA berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan: 1 terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode pembelajaran konvensional F=29, 110; p0,05, 2 terdapat perbedaan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional F=22,649; p0,05, dan 3 terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode pembelajaran konvensional F=39,144; p0,05. Dari hasil penelitian tersebut, maka Dewi dkk mengajukan beberapa saran guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPA ke depan. Pertama , guru disarankan untuk menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai alternatif untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa disamping itu dalam penerapan metode inkuiri terbimbing guru perlu melakukan perencanaan pelajaran yang berpusat pada masalah- masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa dan dalam penyajian materi pelajaran, guru hendaknya menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai bahan dasar bagi para siswa untuk memecahkan masalah. Kedua , tes sikap ilmiah yang berbentuk lembar kuesioner menunjukkan bahwa penguasaan indikator respek terhadap datafakta masih berada pada kategori sedang. Indikator ini memerlukan dukungan sehingga siswa perlu diberikan peluang atau bimbingan untuk memahami lebih mendalam mengenai datafakta yang akan dijadikan objek dalam permasalahan atau yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan terendah pada indikator menjelaskan sehingga diperlukan latihan yang lebih banyak terhadap indikator tersebut dengan cara guru memberikan penekanan pada indikator menjelaskan melalui pemberian pertanyaan kepada siswa dengan kata mengapa dan bagaimana agar diperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Persamaannya terletak pada topik dan variabel. Topik yang diangkat sama- sama membahas tentang pembelajaran inkuiri terbimbing dan variabel hasil belajar mata pelajaran IPA juga merupakan salah satu variabel yang diangkat peneliti. Selain Sochibin, Dewi dkk tersebut, ada juga yang meneliti hal terkait yaitu Atmaja dkk 2013 yang meneliti pengaruh metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN 1 Sangsit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1 deskripsi hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran metode konvensional, 2 deskripsi hasil belajar IPA pada siswa kelompok eksperimen yang mengikuti metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana, dan 3 perbedaan yang siginifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran metode konvensional pada siswa kelas V semester II tahun pelajaran 20122013 di SDN 1 sangsit. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN 1 Sangsit yang berjumlah 81 orang. Data hasil belajar IPA siswa dikumpulkan dengan tes pilihan ganda. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial uji-t. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1 Hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional diperoleh rata-rata skor 18,95 dan berada pada kategori tinggi 2 hasil belajar IPA pada siswa kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana diperoleh rata-rata skor 25,05 dan berada pada kategori sangat tinggi, dan 3 terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran metode konvensional pada siswa kelas V semester II tahun pelajaran 20122013 di SDN 1 Sangsit thitttab, thit=8,188 dan ttab=2,00. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: kepada siswa di SD disarankan agar lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, karena semakin tinggi motivasi belajar, maka hasil belajar yang diraih akan semakin tinggi pula. Kepada guru-guru di SD disarankan agar lebih berinovasi dalam pembelajaran dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yang inovatif dan didukung suatu teknik belajar yang relevan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan kepada Kepala Sekolah yang mengalami permasalahan mengenai hasil belajar IPA siswa di sekolah yang dipimpinnya, disarankan untuk mengambil suatu kebijakan untuk mengimplementasikan metode pembelajaran inkuiri inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana. Saran yang diberikan penulis pada peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana dalam bidang ilmu IPA maupun bidang ilmu lainnya, disarankan agar memperhatikan kendala- kendala yang dialami dalam penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Persamaannya terletak pada topik dan variabel. Topik yang diangkat sama-sama membahas tentang pembelajaran inkuiri terbimbing dan variabel hasil belajar mata pelajaran IPA juga merupakan salah satu variabel yang diangkat peneliti. Untuk membantu pembaca dalam memahami isi dari penelitian, maka peneliti membuat sebuah tabel ringkasan penelitian yang dapat dilihat pada Tabel II.2. Tabel II.2 Tabel Ringkasan Penelitian No Judul Penelitian Nama Tahun Jenis Penelitian Hasil 1 Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Terpimpin untuk Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD Sochibin, P. Dwijananti, dan P. Marwoto 2009 Penelitian Tindakan Kelas PTK Metode Pembelajaran inkuiri terpimpin dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD pokok bahasan air dan sifatnya. 2 Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA Narni Lestari Dewi, Nyoman Dantes, dan I Wayan Sadia 2013 Penelitian Kuantitatif rancangan the posttest-only control group design 1 Terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode pembelajaran konvensional F=29, 110; p0,05, 2 Terdapat perbedaan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional F=22,649; p0,05, dan 3 Terdapat perbedaan hasil belajar secara signifikan antara siswa yang belajar menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan metode pembelajaran konvensional F=39,144; p0,05. 3 Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Konsep Tri Pramana Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V di SDN 1 Sangsit Nata Putra Atmaja, Gede Agung, dan Tri Agustiana 2013 Penelitian Kuantitatif eksperimen semu 1 Hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional diperoleh rata-rata skor 18,95 dan berada pada kategori tinggi 2 hasil belajar IPA pada siswa kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana diperoleh rata-rata skor 25,05 dan berada pada kategori sangat tinggi, dan 3 terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti metode pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konsep Tri Pramana dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran metode konvensional pada siswa kelas V semester II tahun pelajaran 20122013 di SDN 1 Sangsit thitttab, thit=8,188 dan ttab=2,00. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sarikarya Tahun Pelajaran 20142015. Ketiga penelitian di atas sama-sama membahas inkuiri terbimbing sama seperti topik yang akan peneliti bahas. Sedangkan perbedaan ketiga penelitian di atas yaitu dalam hal variabel dan jenis penelitian. Variabel dalam penelitian di atas tentang keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar. Selain itu, dua dari tiga penelitian tersebut juga merupakan penelitian jenis kualitatif. Setelah membaca dan memahami hasil serta kekurangan dari penelitian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan langkah-langkah perbaikan dari kegiatan sebelumnya.

C. Kerangka Berpikir