D. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran inkuiri terdiri dari 6 langkah. Orientasi merupakan langkah untuk membina suasana pembelajaran yang responsif dengan
mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki untuk dicari jawabannya yang tepat. Merumuskan hipotesis dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan
menebak pada setiap siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban atau perkiraan
sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
diajukan. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Terakhir adalah merumuskan kesimpulan. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi
belajar yang meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada semester ganjil tahun pelajaran 20142015.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III berisi penjelasan mengenai metodologi penelitian yang menggambarkan langkah-langkah atau proses yang akan ditempuh dalam
penelitian. Bagian ini mencakup jenis penelitian; setting penelitian; rencana tindakan; indikator keberhasilan dan pengukurannya; teknik pengumpulan data;
instrumen pengumpulan data; validitas; reliabilitas, dan indeks kesukaran; teknik analisis data; dan jadwal penelitian.
A. Jenis Penelitian
Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa SD kelas V ini termasuk penelitian
tindakan kelas PTK. Penelitian ini termasuk PTK karena peneliti melakukan tindakan atau perlakuan untuk memecahkan masalah yang disusun dalam
perencanaan Sanjaya, 2009:76. Hal ini selaras dengan Uno dkk 2011:41
yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa meningkat.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilaksanaan secara kolaborasi antara
guru kelas dan peneliti. Kegiatan pembelajaran disampaikan oleh guru kelas dengan dibantu peneliti dalam melakukan pengamatanobservasi. Sebelum
melakukan tindakan penelitian, peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran yang telah divalidasi oleh dosen dan oleh guru kelas.
PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu a perencanaan, b tindakan, c observasi, dan d refleksi yang
dapat digambarkan sebagai berikut Sanjaya, 2009:78 : Rencana Tindakan Siklus I
Rencana Perbaikan Tindakan pada Siklus 2 Revisi
Atau siklus berikutnya.... Refleksi Awal
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi
Gambar III.1 Model siklus PTK Model Refleksi Awal Saur Tampubolon
Observasi
Perencanaan
Perbaikan
Refleksi Observasi
Pelaksanaan
Hasil Penelitian Pencapaian Indikator Penelitian
Kegiatan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan
yaitu perencanaan
tindakan I,
pelaksanaan tindakan
I, pengamatanpengumpulan data, dan refleksi I. Jika peneliti telah mengetahui
keberhasilan dan kekurangan dari penelitian I, maka peneliti dapat merancang siklus kedua untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di siklus
sebelumnya.
B. Setting Penelitian