Keterbatasan Penelitian Cara menangkap bola Cara memukul bola

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan ini ada beberapa kekurangan yang dirasakan oleh peneliti. Kekurangan yang dirasakan dalam penelitian ini dianggap sebagai keterbatasan peneliti. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Fokus penilaian hanya pada satu mata pelajaran yaitu IPA. 2. Guru berperan sebagai pengajar. Akibatnya penerapan metode inkuiri terbimbing yang ideal menurut rencana peneliti kurang dapat terlaksana. 3. Pembagian kelompok kurang merata dan terlalu banyak sehingga keterlibatan seluruh anggota kelompok kurang tampak. 4. Kegiatan membuat model paru-paru diulang kembali pada siklus II karena mayoritas siswa belum mampu memahami keterkaitan antara model paru-paru dengan cara kerja pernapasan manusia.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Fokus penilaian dilakukan pada satu sub tema, tidak hanya pada satu mata pelajaran tertentu. 2. Jika guru yang berperan sebagai pengajar sebaiknya peneliti membuat kesepakatan di awal sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan memberikan catatan atau tanda khusus pada RPP agar guru fokus pada kegiatan inti. 3. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung dan jumlah anggota kelompok maksimal 5 agar siswa tidak saling bergerombol dan seluruh anggota dapat aktif terlibat. 4. Kegiatan yang dilakukan sebaiknya dibuat bervariasi dan sederhana sehingga siswa mudah memahami keterkaitannya dengan materi. DAFTAR REFERENSI Akbar, R dan Hawadi. 2004. AKSELERASI A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual . Jakarta: Grasindo. Aries, E F dan Ari D H. 2012. Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Aplikasinya . Malang: Aditya Media Publishing. Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Atmaja, N P. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Konsep Tri Pramana Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V di SDN 1 Sangsit. Retrieved from http:ejournal.undiksha.ac.idhttp:repository.library.uksw.edubitstreamh andle123456789892T1_29 2008145_BAB20IV.pdf?sequence=5 diakses pada tanggal 4 Juni 2014. Azmiyati, C dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk kelas V SDMI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Dahar, R W. 2006. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Dewi, N L. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar . 31. Dimanti dan Moedijiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka. Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada. Hamdayama, J. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 . Bogor: Ghalia Indonesia. Johnson, B. 2010. CTL Contextual Teaching Learning. Bandung: Kaifa. Kurniasih I dan Berlin Sani. 2014. Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 . Jakarta: Kata Pena. Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kustadi C dan Bambang S. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Kusumah W dan Dedi D. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media. Liem, L. 2007. Asyiknya Meneliti Sains Jilid 3. Diterjemahkan oleh: Tim R D Sains Pudak Scientific. Bandung: Pudak Scientific. Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurcahya, D.P. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Minomartani 6 Menggunakan Teknik Mind Map . Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Olivia, F. 2011. Teknik Ujian Efektif. Jakarta: Elex Media Komputindo. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rasyid, Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima. Samatowa, U. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT.Indeks. Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana Prenada Media Group. Setiawan, W. 2013. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Plaosan 1 melalui Metode Inkuiri Terbimbing . Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sochibin, dkk. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin untuk Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5, 96-101. Sudjana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya. Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sulistyanto, H dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sunarti dan Selly. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Suwandi, S. 2010. PTK dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pressindo. Suyadi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas PTK dan Penelitian Tindakan Sekolah PTS . Yogyakarta: ANDI OFFSET. Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tampubolon, SM. 2014. Penelitian Tindakan kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan . Jakarta: Erlangga. Uno, H dkk. 2011. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: PT Bumi Aksara. Uno, H B. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Menyenangkan . Jakarta: Bumi Aksara. Wartono. 2003. “Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri Terbimbing”. Tersedia pada http:id.shvoong.comsocialscienceseducation2253992 - kelebihan-dan kekurangan-model pembelajaran ixzz2Kohufmrp diakses pada tanggal 15 mei 2014. Widoyoko, E. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yamin, M. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. 227 LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN RPPTH Siklus I Pertemuan 1 Sekolah : SD Negeri Sarikarya Tema Sub Tema : 4. Sehat Itu Penting3. Lingkungan Sehat Kelas Semester : V 1 Hari : 1 satu Waktu : 1 hari

A. Kompetensi Inti :

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Lampiran 1

B. Indikator:

Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator IPA 3.8 Mengenal sistem pernapasan hewan dan manusia serta penyakit yang berkaitan dengan pernapasan 3.8.1 Menyebutkan organ tubuh dan fungsinya pada sistem pernapasan manusia. 3.8.2 Menyebutkan bahan-bahan yang dikeluarkan saat bernapas. 4.8 Menyajikan laporan tentang jenis penyakit yang berhubungan dengan gangguan pada organ tubuh manusia. 4.8.1 Membuat tabel beberapa penyakit pada alat pernapasan serta penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi. 2.1.1 Menunjukkan sikap religius, kedisiplinan, kerjasama, tanggung jawab, dan tenggang rasa dalam melaksanakan percobaan bersama teman kelompok. 2.1.2 Menunjukkan keterampilan unjuk kerja ketika melakukan percobaan bersama teman kelompok. 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan 1.1.1 Mengawali kegiatan percobaan dengan berdoa. jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 3.1.1 Menyebutkan ciri lingkungan sehat. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa 4.1.1 Menuliskan kesimpulan berdasarkan bacaan tentang lingkungan sehat. Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 2.4 Memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air terhadap bencana alam dan keseimbangan ekosistem serta kehidupan berbangsa dan bernegara. 2.4.1 Menunjukkan sikap disiplin dan rajin dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai sarana yang lebih unggul daripada bahasa lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan. 1.1.1 Menuliskan kesimpulan tentang lingkungan sehat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator SBdP 3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah. 3.4.1 Mengamati sumber alam dan lingkungan sekolah serta tempat tinggal sebagai sumber ide dalam membuat apotek hidup. 4.16 Membuat apotek hidup. 4.16.1 Menjelaskan pengertian apotek hidup. 4.16.2 Mempersiapkan bahan- bahan bersumber dari alam dan lingkungan sekolah serta tempat tinggal dalam membuat apotek hidup. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 2.3.1 Menunjukkan perilaku disiplin serta tanggung jawab dalam membagi tugas mempersiapkan bahan serta alat untuk membuat apotek hidup. 1.1 Menerima dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 1.1.1 Mengucap syukur atas keragaman bahan-bahan bersumber dari alam dari seluruh daerah. Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator PJOK 3.2 Memahami konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil. 3.2.1 Menjelaskan konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil. 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil. 4.2.1 Melakukan berbagai keterampilan dasar melambungkan, melempar,menangkap, lari dan memukul bola dengan kontrol baik. 2.2 Bertanggung jawab 2.2.1 Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri, oranglain, dan lingkungan sekitar,serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran. menjaga dan mengembalikan bola. 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan. 1.1.1 Merawat tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya. C. Tujuan: Muatan Pelajaran Indikator Tujuan IPA 3.8.1 Menyebutkan organ tubuh dan fungsinya pada sistem pernapasan manusia. 3.8.2 Menyebutkan bahan- bahan yang dikeluarkan saat bernapas. 3.8.1.1 Dengan diskusi, siswa dapat menyebutkan organ tubuh dan fungsinya pada sistem pernapasan manusia. 3.8.2.1 Dengan melakukan percobaan, siswa dapat menyebutkan bahan- bahan yang dikeluarkan saat bernapas. 4.8.1 Membuat tabel beberapa penyakit pada alat pernapasan serta penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia. 4.8.1.1 Dengan mencari informasi dari berbagai macam sumber, siswa dapat membuat tabel beberapa penyakit pada alat pernapasan serta penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia dengan cermat. 2.1.1 Menunjukkan sikap religius, kedisiplinan, kerjasama, tanggung jawab, dan tenggang rasa dalam melaksanakan percobaan bersama teman kelompok. 2.1.2 Menunjukkan keterampilan unjuk kerja ketika melakukan percobaan bersama teman kelompok. 2.1.1.1 Dengan bimbingan guru, siswa dapat menunjukkan sikap aktif dalam melaksanakan percobaan bersama teman kelompok. 2.1.2.1 Dengan diskusi, siswa dapat menunjukkan keterampilan perilaku obyektif, hati-hati, dan bertanggung jawab ketika melakukan percobaan bersama teman kelompok. 1.1.1 Mengawali kegiatan percobaan dengan berdoa. 1.1.1.1 Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengawali kegiatan percobaan dengan berdoa secara khidmat. Muatan Pelajaran Indikator Tujuan Bahasa Indonesia 3.1.1 Menyebutkan ciri lingkungan sehat. 3.1.1.1 Dengan menyimak bacaan secara cermat, siswa dapat menyebutkan minimal 3 ciri lingkungan sehat . 4.1.1 Menuliskan kesimpulan berdasarkan bacaan tentang lingkungan sehat. 4.1.1.1 Dengan membaca teks bacaan lingkungan sehat, siswa dapat menuliskan kesimpulan berdasarkan bacaan tentang lingkungan sehat. 2.4.1 Menunjukkan sikap disiplin dan rajin dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. 2.4.1.1 Dengan membersihkan lingkungan sekitar kelas, siswa dapat menunjukkan sikap disiplin dan rajin dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. 1.1.1 Menuliskan kesimpulan tentang lingkungan sehat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 1.1.1.1 Dengan bimbingan guru, siswa dapat menuliskan kesimpulan tentang lingkungan sehat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Muatan Pelajaran Indikator Tujuan SBdP 3.4.1 Mengamati sumber alam dan lingkungan sekolah serta tempat tinggal sebagai sumber ide dalam membuat apotek hidup. 3.4.1.1 Dengan berkelompok, siswa dapat mengamati sumber alam dan lingkungan sekolah serta tempat tinggal sebagai sumber ide dalam membuat apotek hidup. 4.16.1 Menjelaskan pengertian apotek hidup. 4.16.2 Mempersiapkan bahan- bahan bersumber dari alam dan lingkungan sekolah serta 4.16.1.1 Dengan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian apotek hidup. 4.16.2.1 Dengan diskusi, siswa dapat mempersiapkan bahan- bahan bersumber dari alam dan tempat tinggal dalam membuat apotek hidup. lingkungan sekolah serta tempat tinggal dalam membuat apotek hidup. 2.3.1 Menunjukkan perilaku disiplin serta tanggung jawab dalam membagi tugas mempersiapkan bahan serta alat untuk membuat apotek hidup. 2.3.1.1 Dengan diskusi, siswa dapat menunjukkan perilaku disiplin serta tanggung jawab dalam membagi tugas mempersiapkan bahan serta alat untuk membuat apotek hidup. 1.1.1 Mengucap syukur atas keragaman bahan-bahan bersumber dari alam dari seluruh daerah. 1.1.1.1 Dengan berdoa, siswa dapat mengucap syukur atas keragaman bahan-bahan bersumber dari alam dari seluruh daerah. Muatan Pelajaran Indikator Tujuan PJOK 3.2.1 Menjelaskan konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil. 3.2.1.1 Dengan menggali informasi dari gambar dan teks bacaan, siswa dapat menjelaskan konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil dengan teliti. 4.2.1 Melakukan berbagai keterampilan dasar melambungkan, 4.2.1.1 Dengan praktik, siswa dapat melakukan berbagai keterampilan dasar melempar,menangkap, lari dan memukul bola dengan kontrol baik. melambungkan, melempar, menangkap, lari dan memukul dengan kontrol baik. 2.2.1 Bertanggung jawab menjaga dan mengembalikan bola. 2.2.1.1 Dengan bimbingan guru, siswa dapat bertanggung jawab menjaga dan mengembalikan semua bola yang digunakan ke tempatnya. 1.1.1 Merawat tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya. 1.2.1.1 Dengan bimbingan guru, siswa dapat merawat tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya dengan sabar. D. Materi Pokok: IPA : Sistem Pernapasan Manusia Bahasa Indonesia : Lingkungan Sehat SBdP : Apotek Hidup PJOK : Variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan Rounders E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran: Pendekatan : Saintifik Metode : Inkuiri Terbimbing, tanya jawab, diskusi, dan ceramah F. Pelaksanaan Kegiatan: Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan - Guru menyampaikan salam kepada peserta didik - Siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi - Siswa memeriksa kerapian dan kebersihan kelas Penggalan 1 140 menit 15 menit Inti - Pada awal pembelajaran, guru merangsang rasa keingintahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan: Olahraga dan lingkungan sehat selalu berhubungan dengan kesehatan manusia. Dapatkah kamu melakukan permainan rounders? Pernahkah kamu membuat apotek hidup di lingkungan rumahmu? - Siswa memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan guru. - Guru menciptakan suasana belajar yang interaktif dengan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk memberikan tanggapannya. - Guru mengapresiasi semua tanggapan siswa, termasuk jika ada tanggapan yang nyeleneh. Kemudian guru mengaitkan jawaban siswa untuk masuk pada 115 menit pembelajaran PJOK. - Siswa memulai kegiatan PJOK dengan kegiatan pemanasan. - Guru mensosialisasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yakni keterampilan melakukan konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan. - Secara mandiri, siswa menggali informasi dari gambar dan teks bacaan - Siswa menjelaskan konsep variasi dan kombinasi pola gerak dasar dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil dengan teliti. - Siswa praktik melakukan berbagai keterampilan dasar melambungkan, melempar, menangkap, lari dan memukul. - Siswa bertanggung jawab menjaga dan mengembalikan bola ke tempatnya secara lengkap. - Guru memadukan kegiatan praktik berbagai keterampilan dasar permainan dengan organ pernapasan. Kalimat kunci yang digunakan sebagai penghubung, yakni “Pada saat melakukan keterampilan dasar melambungkan, melempar, menangkap, lari dan memukul, napas siswa tampak terengah-engah. Dengan berolahraga, semua organ pernapasan manusia bekerja. ” Orientasi. - Setelah siswa dapat memahami keterkaitan antara olahraga dengan organ pernapasan manusia, siswa mengamati gambar bagian-bagian organ pernapasan manusia. - Siswa menyebutkan organ tubuh dan fungsinya pada sistem pernapasan manusia. - Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi semua jawaban siswa merumuskan masalah . - Siswa membentuk 5 kelompok yang anggotanya dipilih secara bebas. - Siswa diskusi dalam kelompok. merumuskan hipotesis. - Salah satu siswa memimpin doa agar percobaan berjalan lancar - Guru menjelaskan petunjuk, aturan percobaan, dan mengajukan pertanyaan. mengumpulkan data. - Siswa melakukan percobaan secara berkelompok untuk mengetahui dan menyebutkan bahan- bahan yang dikeluarkan saat bernapas menguji hipotesis. - Siswa menuliskan hasil percobaan secara mandiri pada Lembar Kerja Siswa LKS merumuskan kesimpulan. - Siswa mencari informasi beberapa penyakit pada alat pernapasan serta penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia dari berbagai macam sumber. - Siswa membuat tabel beberapa penyakit pada alat pernapasan serta penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia dengan cermat Guru menggunakan rubrik menulis untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa. Penutup - Siswa beristirahat 10 menit Pendahuluan - Guru mengkondisikan keadaan kelas. - Guru menanyakan bagaimana istirahat siswa. Penggalan 2 70 menit 5 menit Inti - Guru menghubungkan materi antarkompetensi, yakni organ pernapasan dengan apotek hidup. Melalui kegiatan membuat tabel beberapa penyakit pada alat pernapasan serta penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia, siswa dapat menjaga kesehatan sistem pernapasan, salah satunya dengan minum 60 menit jamu. Jamu terbuat dari tanaman apotek hidup. - Siswa mengamati sumber alam dan lingkungan sekolah serta tempat tinggal sebagai sumber ide dalam membuat apotek hidup. - Siswa menjelaskan pengertian apotek hidup sesuai pemahamannya sendiri. Guru menciptakan suasana belajar yang memungkinkan timbulnya rasa percaya diri pada setiap siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. - Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapannya. - Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa, termasuk jika ada jawaban yang aneh. - Siswa berdiskusi bersama kelompok untuk mempersiapkan bahan-bahan bersumber dari alam dan lingkungan sekolah serta tempat tinggal dalam membuat apotek hidup. - Siswa menunjukkan perilaku disiplin serta tanggung jawab dalam membagi tugas mempersiapkan bahan serta alat untuk membuat apotek hidup melalui diskusi. Penutup - Siswa istirahat 5 menit Pendahuluan - Guru mengkondisikan keadaan kelas. Penggalan 3 - Guru menanyakan bagaimana istirahat siswa. 70 menit 5 menit Inti - Guru menarasikan kalimat penghubung antarkompetensi, yakni apotek hidup dengan lingkungan sehat. “Siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk menanam apotek hidup. Tanaman apotek hidup dapat tumbuh subur di lingkungan yang sehat. - Siswa menyimak teks bacaan tentang lingkungan sehat. - Siswa menyebutkan ciri lingkungan sehat. - Siswa menuliskan kesimpulan tentang lingkungan sehat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan bacaan. - Siswa menerapkan aksi nyata untuk menjaga kesehatan lingkungan sekolah misalnya saat pelajaran siswa mengambil bungkus sisa makanan lalu membuangnya ke tempat sampah. 60 menit Penutup - Secara mandiri siswa mengemukakan pendapatnya berdasarkan pemahaman yang sudah didapatkannya selama kegiatan pembelajaran berlangsung. - Guru mengidentifikasi dan menganalisis jawaban setiap siswa untuk mengetahui 10 menit sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai alat dan gerak dasar permainan rounders, organ pernapasan, dan apotek hidup. - Guru memberikan penguatan kesimpulan dan membenarkan kesalahpahaman materi. - Siswa menyanyikan yel SD Sarikarya dan tepuk SD Sarikarya. - Siswa berkemas. - Salah satu siswa memimpin doa. - Guru menyampaikan salam penutup dan tindak lanjut kegiatan. - Siswa pulang. G. SUMBER, MEDIA, DAN ALAT 1. SUMBER a. Subekti, A dkk. 2014. Sehat Itu Penting Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 4 untuk SD Kelas 5 . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia halaman 144. Buku Guru b. Subekti, A dkk. 2014. Sehat Itu Penting Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 4 untuk SD Kelas 5 . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia halaman 93. Buku Siswa c. Teman-teman siswa di dalam kelas V SD Negeri Sarikarya 2. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN: MEDIA: a. Kaca, air, mangkuk bening, kapur, dan sedotan. 3. ALAT PEMBELAJARAN: Buku, gambar, teks, alat dan perlengkapan permainan rounders, LKS, lembar penilaian H. PENILAIAN 1. Mekanisme dan Prosedur a. Penilaian Proses Penilaian proses dilakukan melalui observasi terhadap sikap dan observasi keterampilan unjuk kerja. b. Penilaian Hasil Belajar Penilaian Hasil Belajar dilakukan menggunakan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dengan tes tertulis evaluasi akhir siklus dan soal LKS terlampir. 2. Aspek dan Instrumen Penilaian Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus pada komponen sikap, keterampilan unjuk kerja, rubrik menulis, dan rubrik melempar bola terlampir. Instrumen tes menggunakan LKS terlampir. Yogyakarta, 4 November 2014 Peneliti, Sundosari Pratiwi Lampiran Materi:

1. PJOK

Teknik-Teknik Dalam Rounders Permainan rounders pertama kali diciptakan oleh George Hanchock pada tahun 1887 di kota Chicago, Amerika Serikat. Teknik dasar permainan rounders hampir sama dengan permainan kasti, yaitu melempar, menangkap, dan memukul. Akan tetapi, dalam rounders ditambah dengan keterampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola, juga ditambah dengan keterampilan menjadi pelambungpitcher dan catcher. Permainan ini masuk ke Indonesia tidak jelas kapan dan oleh siapa. Permainan ini mulai berkembang di Indonesia ditandai dengan banyaknya klub rounders yang bermunculan di setiap daerah. Oleh karena itu, dibentuklah induk organisasi baseball dan softball yang disebut dengan Perbasasi Persatuan BaseBall dan Softball Amatir Seluruh Indonesia. Kejuaraan nasional pertama diadakan pada tahun 1967 di Jakarta, dan juga dalam PON VII tahun 1969 di Surabaya. Terdapat beberapa teknik dasar dan peraturan yang perlu dikuasai oleh pemain rounders agar dapat menjadi perounders yang baik. Teknik dasar dan peraturan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Teknik Dasar Permainan Rounders

Terdapat beberapa teknik dasar dalam permainan rounders, di antaranya melempar, menangkap, memukul, dan lari.

A. Cara melempar bola

Cara melempar bola pada permainan rounders ada teknik-tekniknya. Teknik ini perlu dikuasai dengan baik dan benar agar mendapatkan lemparan yang sempurna. Adapun jenis lemparan itu dapat dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.

1. Lemparan melambung

Lemparan melambung biasanya digunakan untuk lemparan yang berjarak jauh. Lemparan ini memerlukan tenaga yang cukup besar karena bola harus jauh dan tinggi. Cara melakukan lemparan melambung, yaitu sebagai berikut. a. Bola dipegang dengan posisi tangan atau jari-jari dengan benar. b.Ayunkan tangan yang memegang bola sambil kaki melangkah secara bersamaan. c. Berat badan bertumpu pada kaki depan. d. Saat mengambil awalan melempar, badan sedikit condong ke belakang.

2. Lemparan mendatar

Lemparan bola mendatar adalah lemparan bola yang arah bolanya mendatar dan cepat. Lemparan ini dilakukan dengan mengayunkan tangan dari belakang ke depan sejajar dengan bahu. Gerakan melempar ini disertai dengan lecutan pergelangan tangan.

3. Lemparan bawah menyusur tanah

Lemparan bawah ini arah atau jalannya bola menyusur tanah. Lemparan jenis ini biasanya dilakukan dalam keadaan darurat dan dilakukan dengan cepat. Cara melakukan lemparan bawah, sebagai berikut. a. Posisi badan sedikit membungkuk dan kedua kaki sedikit ditekuk. b. Ayunan tangan dilakukan dari samping atas ke depan bawah. c. Gerakan melempar bola bawah ini disertai dengan lecutan tangan.

B. Cara menangkap bola

Cara menangkap bola ada beberapa macam, tergantung dari datangnya bola. Namun, secara garis besar, datangnya bola dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Bola yang datangnya langsung, cara menangkapnya, yaitu: a. Tangan diluruskan ke depan atau sedikit ditekuk pada pergelangan sikut. b. Sarung tangan glove menghadap ke arah datangnya bola dan tangan yang lain di samping glove. c. Apabila bola telah masuk glove, tangan yang lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya. 2. Bola yang melambung, cara menangkapnya, yaitu: a. Bola ditangkap setinggi atau melebihi kepala. b. Pada waktu menangkap bola, pandangan harus ke tangan yang sedang menangkap. c. Setelah bola masuk ke glove, tangan yang lain segera menutup agar bola tidak terlepas lagi. d. Gerakan follow through adalah gerakan terakhir. 3. Bola yang datang bergulir di tanah, cara menangkapnya, yaitu: a. Kaki dilangkahkan ke depan. b. Kedua lutut ditekuk dan badan dibungkukkan. c. Tangan kiri di tanah yang memakai glove dan menghadap ke arah datangnya bola. d. Setelah bola masuk ke glove, tangan lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya.

C. Cara memukul bola

Teknik memukul bola merupakan keterampilan yang perlu dipelajari dan dikuasai karena dengan pukulan yang baik kita dapat menguasai permainan. Memukul bola terdiri atas dua jenis pukulan, yaitu pukulan dengan ayunan swingdan pukulan tanpa ayunan bunt. Pukulan tanpa ayunan bunt adalah pukulan yang hanya menyentuhkan kayu pemukul dengan bola tanpa mengayunkan kayu pemukul. Pemukul hanya menunggu bola mengenai kayu pemukul sehingga pantulan bola jatuhnya dekat dari pemukul. Pukulan tanpa ayunan bunt merupakan suatu teknik untuk mengelabui regu penjaga. Cara melakukan pukulan, yaitu: 1. Berdiri dengan posisi badan menyamping dari arah datangnya bola. 2. Posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. 3. Telapak kaki sejajar dengan lutut sedikit ditekuk. 4. Badan sedikit condong ke depan. 5. Pemukul dipegang dengan erat oleh kedua tangan dan berada di samping telinga kanan. 6. Pandangan mata lurus ke arah datangnya bola atau lemparan.

D. Cara lari dalam bermain rounders