Kerangka Berpikir Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sarikarya Tahun Pelajaran 20142015. Ketiga penelitian di atas sama-sama membahas inkuiri terbimbing sama seperti topik yang akan peneliti bahas. Sedangkan perbedaan ketiga penelitian di atas yaitu dalam hal variabel dan jenis penelitian. Variabel dalam penelitian di atas tentang keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar. Selain itu, dua dari tiga penelitian tersebut juga merupakan penelitian jenis kualitatif. Setelah membaca dan memahami hasil serta kekurangan dari penelitian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan langkah-langkah perbaikan dari kegiatan sebelumnya.

C. Kerangka Berpikir

Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak Samatowa, 2011:5. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil sejak lahir sampai berumur 12 tahun. Metode pembelajaran yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman langsung Learning by doing. Maka, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing tepat dipraktikkan di SD N Sarikarya karena pembelajaran inkuiri menuntut anak untuk berpikir lebih mendalam mengenai suatu topik yang dibahas. Dalam metode pembelajaran inkuiri terbimbing anak dilibatkan secara aktif menemukan dan menyimpulkan sehingga pelajaran tidak hanya berpusat pada guru seperti yang terjadi pada pembelajaran konvensional selama ini. Metode pembelajaran inkuiri terbimbing cocok diterapkan pada siswa kelas V SD Sarikarya karena antusiasme siswa dalam melakukan percobaan. Ketika guru membawa media, siswa terlihat bersemangat dan terlibat aktif mengikuti kegiatan. Selain itu siswa juga saling berdiskusi menyampaikan pendapatnya tentang percobaan yang telah dilakukan. Metode pembelajaran inkuiri terbimbing dilakukan dalam dua kegiatan yaitu pra pelaksanaan penelitian dan pelaksanaan penelitian. Kegiatan pra pelaksanaan berisi kegiatan menyusun dan mempersiapkan instrumen untuk pembelajaran dan evaluasi sedangkan pada kegiatan pelaksanaan guru membimbing siswa dengan mengarahkan siswa pada pertanyaan-pertanyaan yang harus dianalis, melakukan percobaan kemudian siswa melakukan percobaan sambil mengisi Lembar Kegiatan Siswa LKS dan siswa mengerjakan soal tes di akhir pelajaran. Pada saat pelaksanaan peneliti mempersiapkan alat evaluasi, yaitu lembar observasi, rubrik unjuk kerja, dan tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Lembar observasi digunakan untuk mengamati sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran. Rubrik unjuk kerja digunakan untuk mengamati keterampilan pada saat percobaan. Sedangkan tes tertulis berbentuk pilihan ganda serta LKS tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 20142015 SDN Sarikarya dalam ranah pengetahuan. Metode inkuiri terbimbing memfokuskan pembelajarannya dengan melibatkan siswa untuk aktif menemukan sendiri, mencoba sendiri sehingga pengetahuannya akan terekam, lebih bermakna, dan lebih paham sehingga dapat menjawab soal evaluasi. Peneliti berharap dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar IPA yang mencakup aspek keterampilan, sikap, dan pengetahuan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat digambarkan bagan kerangka berpikir penelitian tindakan kelas pada Gambar II.1. Gambar II.1 Bagan kerangka Berpikir Guru belum menerapkan metode inkuiri terbimbing . Kondisi Awal Tindakan Kondisi Akhir Guru telah menerapkan metode inkuiri terbimbing. Guru menerapkan metode inkuiri terbimbing. Prestasi Belajar IPA rendah Siswa belajar IPA dengan metode inkuiri terbimbing Prestasi belajar IPA meningkat sikap, keterampilan, pengetahuan.

D. Hipotesis Tindakan