Sangat sedikit reaksi yang spesifik untuk zat-zat tertentu. Oleh karena itu, harus diupayakan agar reaksi yang terjadi spesifik untuk zat tertentu. Caranya antara
lain mereaksikan zat dengan reagen yang spesifik, mengubah kondisi percobaan, dan mengendalikan pH.
2. kesebandingan antara warna dan konsentrasi Intensitas warna larutan hendaknya meningkat secara linier dengan naiknya
konsentrasi zat yang akan ditetapkan. 3. kestabilan warna
Warna yang dihasilkan hendaknya cukup stabil dalam waktu tertentu untuk memungkinkan pembacaan yang tepat.
4. reprodusibilitas Hasil yang didapat harus dapat diulang jika dilakukan pada kondisi yang
sama. 5. kejernihan larutan
Larutan harus bebas dari endapan agar tidak menghamburkan ataupun menyerap cahaya.
6. kepekaan tinggi Diharapkan reaksi warna sangat peka bahkan untuk zat dalam jumlah kecil.
F. Validasi, Kesalahan, dan Parameter Metode Analisis
1. Validasi metode analisis
Validasi metode analisis diartikan sebagai suatu prosedur yang digunakan untuk membuktikan apakah suatu metode analisis memenuhi persyaratan yang
ditentukan Anonim, 2005.
Pedoman-pedoman validasi metode analisis didukung oleh parameter- parameter sebagai berikut :
a. ketepatan. Ketepatan accuracy berarti kedekatan hasil analisis yang
diperoleh dengan menggunakan metode tersebut terhadap nilai sebenarnya. Accuracy dinyatakan dengan persen perolehan kembali recovery dari penambahan zat yang
diketahui kadarnya Anonim, 2005. Untuk kadar analit ≥ 10 biasanya disepakati
perolehan kembali harus masuk dalam rentang 98-102 Yuwono dan Indrayanto, 2005.
b. ketelitian. Ketelitian precision berarti ukuran kedekatan masing-
masing hasil analisis dari beberapa pengukuran di bawah kondisi analisis yang sama. Ketelitian biasanya dinyatakan dengan standar deviasi atau relatif standar deviasi
koefisien variasi Anonim, 2005. Presisi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Anonim, 2005:
1. repeatability adalah presisi yang dihasilkan dari pengujian suatu metode yang dilakukan oleh individu yang sama dengan menggunakan prosedur yang sama
dan dikerjakan dalam waktu yang singkat. 2. intermediate precission adalah presisi yang dihasilkan dari pengujian suatu
metode yang dilakukan oleh individu yang berbeda dengan menggunakan prosedur dan instrumen yang sama.
3. reproducibility adalah presisi yang dihasilkan dari pengujian suatu metode analisis yang dikerjakan pada laboratorium yang berbeda.
Untuk kadar analit ≥ 10 biasanya disepakati koefisien variasi tidak boleh
lebih dari 2,7 Yuwono dan Indrayanto, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI