Asetilaseton, formalin, asam asetat glasial, natrium asetat p.a., E. Merck, dan akuades Fakultas Farmasi UGM.
E. Tata Cara Penelitian
1. Pembuatan larutan uji
a. pembuatan larutan natrium asetat 0,2 M. Sebanyak 16,4 g natrium asetat ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam
labu ukur 1 liter kemudian dilarutkan dengan akuades sampai tanda. b. pembuatan larutan asam asetat 0,2 M.
Sebanyak 12,5 ml asam asetat 96 dipipet, kemudian diencerkan dengan akuades sampai volume 1,0 liter.
c. pembuatan larutan NaOH 1M. Ditimbang seksama 0,4 g NaOH kemudian dilarutkan dalam akuades bebas
CO
2
sampai volume 10,0 ml. d. pembuatan larutan HCl 2M.
Sebanyak 17,0 ml asam klorida pekat dipipet, kemudian diencerkan dengan akuades sampai volume 100,0 ml.
e. pembuatan larutan pereaksi Patel dkk., 1992. Sebanyak 16,0 ml natrium asetat 0,2 M dan 34,0 ml asam asetat 0,2 M
dicampur dengan 7,8 ml asetilaseton dan 15,0 ml formalin. Panaskan 5 menit di atas waterbath pada suhu 80
o
C, dinginkan, pH diatur sampai 4,3, kemudian diencerkan dengan akuades sampai 100,0 ml.
f. pembuatan larutan baku amoksisilin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ditimbang seksama 209,7 mg baku amoksisilin kemudian dilarutkan dengan akuades sampai 100,0 ml hingga diperoleh konsentrasi 0,005 M.
2. Optimasi penetapan kadar amoksisilin Patel dkk., 1992
Pada penelitian ini dilakukan optimasi berbagai kondisi percobaan yaitu pH pereaksi, volume pereaksi, operating time, dan panjang gelombang serapan
maksimum amoksisilin. a. penentuan operating time.
Sebanyak 2,0 ml larutan baku amoksisilin 0,005 M dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan larutan pereaksi pH 4 sebanyak 4
ml. Diencerkan dengan akuades sampai tanda. Diukur serapan larutan pada panjang gelombang 400 nm, sampai diperoleh serapan yang stabil
pada rentang waktu tertentu. Dilakukan juga pengukuran blangko. b. penetapan nilai pH yang menghasilkan serapan maksimum.
Nilai pH larutan pereaksi dibuat bervariasi, yaitu pH 3, 4, 5, 6, dan 7. Untuk masing-masing nilai pH dipipet sebanyak 4 ml, dimasukkan ke
dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan 2,0 ml larutan baku amoksisilin 0,005 M, didiamkan selama operating time pada suhu 35
o
C kemudian encerkan dengan akuades sampai tanda. Diukur serapan larutan pada
panjang gelombang 400 nm. Dilakukan juga pengukuran blangko. Nilai pH optimum adalah pH larutan pereaksi yang menghasilkan serapan
paling besar. c. penetapan volume larutan pereksi yang menghasilkan serapan
maksimum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI