molekul maka dinamakan absorpsi Pecsok dkk., 1976. Agar dapat mengabsorpsi radiasi UV-Vis, suatu molekul membutuhkan gugus yang dinamakan kromofor yang
merupakan suatu gugus kovalen tak jenuh terkonjugasi yang bertanggungjawab untuk absorpsi radiasi UV-Vis Fell, 1986. Selain itu, dikenal pula auksokrom yang
merupakan gugus yang mengandung heteroatom yang memberikan transisi n → σ
. Terikatnya gugus auksokrom oleh gugus kromofor secara langsung akan
mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke λ yang lebih panjang, disertai
peningkatan atau penurunan intensitas Mulja dan Suharman, 1995.
5. Analisis kuantitatif secara spektrofotometri UV-Vis
Analisis kuantitatif zat tunggal dilakukan dengan mengukur nilai serapan A pada panjang gelombang yang memberikan serapan maksimum. Nilai serapan
A digambarkan oleh suatu hukum yang disebut hukum Lambert-Beer. a. Hukum Lambert menyatakan bahwa intensitas cahaya yang
ditransmisikan menurun secara eksponensial sesuai dengan kenaikan tebal zat penyerap.
b. Hukum Beer menyatakan bahwa intensitas cahaya yang ditransmisikan menurun secara eksponensial sesuai dengan kenaikan konsentrasi zat penyerap.
Kombinasi kedua hukum tersebut menghasilkan hukum Lambert-Beer yang menyatakan hubungan antara logaritma intensitas sinar yang masuk dengan sinar
yang keluar sebagai fungsi tebal zat penyerap dan konsentrasi zat penyerap, dirumuskan sebagai berikut:
Log IoI = a.c.b = A PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan: a = daya serap
c = konsentrasi larutan b = tebal kuvet
A = serapan Io = intensitas energi yang mencapai cuplikan
I = intensitas pancaran yang dikeluarkan dari cuplikan.
Nilai a atau daya serap menggambarkan nilai serapan yang spesifik dan sering disebut
A
cm 1
1
yang artinya serapan larutan dengan konsentrasi 1 bv dengan pelarut tertentu pada kuvet setebal 1 cm adalah suatu angka yang spesifik Fell,
1986.
6. Serapan suatu larutan
Serapan adalah karakteristik untuk suatu larutan senyawa pada suatu panjang gelombang. Hubungan serapan dengan daya serap molar digambarkan
dengan rumus ε = a . M, dimana M adalah berat molekul senyawa Silverstein dkk.,
1991. Penyinaran senyawa organik tidak selalu diikuti oleh eksitasi elektron baik
dari orbital ikatan atau pasangan elektron bebas ke orbital non ikatan. Pernyataan ini dapat dituang dalam persamaan berikut ini:
ε = 0,87 x 10
20
x P x a keterangan:
P = probabilitas transisi elektron dengan nilai antara 0-1
a = panjang kromofor
Kromofor dengan panjang gelombang 1 nm akan memberikan nilai daya serap molar
ε sebesar 10
5
. Pada prakteknya kromofor yang menyerap cahaya dengan diikuti terjadinya transisi penuh akan memiliki nilai daya serap molar
ε lebih dari 10.000, sedang yang probabilitas transisinya rendah akan memiliki daya