Ditimbang seksama sejumlah serbuk dari 20 tablet yang setara dengan 104,85 mg amoksisilin dan 104,85 mg baku amoksisilin. Dimasukkan ke dalam labu
ukur 100 ml, diencerkan dengan akuades sampai tanda. Dipipet 1,0 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan pereaksi dengan pH dan
volume hasil optimasi. Didiamkan selama operating time pada suhu 35
o
C, diencerkan dengan akuades sampai tanda. Kemudian diukur serapannya pada
panjang gelombang serapan maksimum. Dilakukan juga pengukuran blangko. Setelah itu dihitung jumlah perolehan kembali sampel.
b. presisi dinyatakan dengan koefisien variasi. Penetapan koefisien variasi dilakukan dengan menggunakan data kadar
amoksisilin dalam tablet AM. c. linearitas dinyatakan dengan koefisien korelasi.
Penetapan koefisen korelasi dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi korva baku amoksisilin.
F. Analisis Hasil
Analisis hasil penelitian berupa analisis validitas metode yang meliputi linearitas dengan taraf kepercayaan 99, akurasi, dan presisi. Selain itu, dilakukan
juga analisis kuantitatif berupa kadar amoksisilin yang dihitung dengan menggunakan persamaan kurva baku.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Larutan Baku Amoksisilin
Larutan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan baku amoksisilin 0,005 M dalam akuades. Larutan ini dibuat dengan cara melarutkan
209,7 mg baku amoksisilin dalam 100,0 ml akuades. Pelarut yang digunakan adalah akuades karena amoksisilin larut dalam akuades Anonim, 1995.
B. Penetapan Waktu Reaksi dan
Operating Time OT
Waktu reaksi merupakan waktu yang dibutuhkan agar reaksi berlangsung sempurna, sehingga pada pengukuran yang terbaca adalah semua amoksisilin yang
telah bereaksi. Pereaksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pereaksi campuran
asetilaseton-formalin. Pereaksi tersebut dibuat dengan cara mencampurkan asetilaseton dan formalin di dalam bufer asetat yang terdiri dari asam asetat dan
natrium asetat. Bufer asetat berfungsi menjaga pH pereaksi agar stabil di sekitar pH 4. Setelah dicampur, larutan dipanaskan selama 5 menit pada suhu 80
o
C untuk mempercepat reaksi. Kemudian larutan didinginkan, dan dilakukan penyesuaian pH
dengan menggunakan larutan HCl atau larutan NaOH. Seperti yang disusulkan oleh Rofie 2005, mekanisme reaksi pembentukan
pereaksi asetilaseton-formalin dapat dilihat pada gambar 7 berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI