Penetapan pH Optimum Pereaksi

Tabel IV. Hasil penetapan volume optimum pereaksi Serapan Vol. Pereaksi ml Rep. 1 Rep. 2 Rep. 3 1 0,439 0,440 0,442 2 0,619 0,617 0,620 3 0,708 0,709 0,707 4 0,758 0,760 0,761 5 0,771 0,774 0,772 6 0,787 0,785 0,788 7 0,800 0,799 0,802 8 0,797 0,798 0,796 9 0,793 0,804 0,799 10 0,759 0,800 0,799 Serapa wa hasil reaksi oksisilin denga seton dan forma dengan 7

E. Penetapan Panjang Gelombang Serapan Maksimum

λ max g suatu senyawa ingga 450 nm. n senya antara am n asetila lin Dari penelitian didapat bahwa serapan amoksisilin stabil saat direaksikan ml hingga 10 ml pereaksi. Untuk selanjutnya volume pereaksi yang digunakan adalah 7 ml. Panjang gelombang serapan maksimum adalah panjang gelomban yang memberikan serapan yang paling besar. Pengukuran kadar dengan metode spektrofotometri umumnya dilakukan pada panjang gelombang serapannya maksimum. Hal tersebut karena pada panjang gelombang serapan maksimum perubahan serapan untuk setiap perubahan konsentrasi adalah paling besar sehingga menghasilkan sensitifitas dan akurasi yang lebih besar. Selain itu, pada panjang gelombang serapan maksimum absorptivitas molar senyawa relatif konstan sehingga didapat kurva kalibrasi konsentrasi vs serapan yang linear Pecsok dkk., 1976. Dalam penelitian, penentuan panjang gelombang dimulai dari 380 h Hal tersebut karena menurut Patel dkk. 1992, reaksi antara gugus amin primer sefaleksin dengan hasil kondensasi antara satu mol formalin dan dua mol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI asetilaseton akan menghasilkan senyawa berwarna kuning yang memberikan serapan paling besar pada panjang gelombang 400 nm. Gugus pada sefaleksin yang berperan dalam pembentukan senyawa berwarna tersebut adalah gugus amin primer gambar 3. Penetapan kadar amoksisilin dalam penelitian ini juga didasarkan pada reaksi antara gugus amin primer amoksisilin dengan hasil kondensasi antara satu mol formalin dan dua mol asetilaseton gambar 8. Dengan demikian, diperkirakan panjang gelombang serapan maksimum reaksi penetapan kadar ini juga berada di sekitar 400 nm. Untuk c. b. a. penentuan panjang gelombang serapan maksimum digunakan tiga konsentras imum dapat dilihat pada gambar 1 Gambar 11. Spektra panjang gelombang serapan maksimum amoksisilin konsentrasi 0,084 mgml a, 0,117 mgml b, dan 0,151 mgml c hasil reaksi dengan adalah 401,0 nm. Disamping itu, adanya perubahan konsentrasi tidak merubah panjang gelombang serapan maksimum gambar 11 a, b, dan c. i yang bertujuan untuk melihat apakah dengan perubahan konsentrasi akan terjadi perubahan panjang gelombang serapan maksimum. Hasil penetapan panjang gelombang serapan maks 1 a, b, dan c berikut: asetilaseton dan formalin didapat panjang gelombang maksimum Berdasarkan percobaan Selain itu, pada spektrum terlihat bahwa senyawa hasil reaksi juga memberikan serapan pada panjang gelombang nm. Diperkirakan, serapan tersebut adalah serapan gugus fenol pada amoksisilin gambar 12. C C N C H 2 H 3 C O C O CH 3 CH 3 H O S CH 3 CH 3 Gambar 12. Gugus pada senyawa hasil reaksi yang diperkirakan memberikan serapan pada panjang gelombang 335 nm

F. Pembuatan Kurva Baku

si ang selanjutnya digunakan untuk menghitung kadar amoksisilin. Dalam pembuatan kurva baku sebaiknya di amoksisilin baku dengan konsen HO C C O N N H COOH C C C H 3 C Gugus yang memberikan serapan Pembuatan kurva baku bertujuan untuk memperoleh persamaan garis regre y gunakan suatu seri larutan trasi yang berbeda yang memiliki serapan dalam rentang 0,2-0,8 pada panjang gelombang serapan maksimum. Pembacaan serapan dalam rentang 0,2-0,8 akan memberikan prosentase kesalahan analisis yang dapat diterima yaitu 0,5-1,0. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan sistematiknya Mulja dan Suharman, 1995.

Dokumen yang terkait

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING.

0 2 18

Validasi metode spektrofotometri visibel menggunakan pereaksi fenantrolina pada penetapan kadar hidrokuinon dalam krim simulasi.

2 12 75

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 23 103

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 17 89

Validasi Metode Penetapan Kadar Amoksisilin Trihidrat Berdasarkan Hasil Hidrolisis Secara Spektrofotometri Ultraviolet (UV) - Ubaya Repository

0 0 1

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 76

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 87

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 101

PENETAPAN KADAR BESI DALAM SUSU CAIR UNTUK IBU HAMIL SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DENGAN PEREAKSI 1, 10-FENANTROLIN

0 0 86

VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL MENGGUNAKAN PEREAKSI o-FENANTROLINA PADA PENETAPAN KADAR HIDROKUINON DALAM KRIM SIMULASI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

0 0 73