Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditimbang seksama 209,7 mg baku amoksisilin kemudian dilarutkan dengan akuades sampai 100,0 ml hingga diperoleh konsentrasi 0,005 M.

2. Optimasi penetapan kadar amoksisilin Patel dkk., 1992

Pada penelitian ini dilakukan optimasi berbagai kondisi percobaan yaitu pH pereaksi, volume pereaksi, operating time, dan panjang gelombang serapan maksimum amoksisilin. a. penentuan operating time. Sebanyak 2,0 ml larutan baku amoksisilin 0,005 M dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan larutan pereaksi pH 4 sebanyak 4 ml. Diencerkan dengan akuades sampai tanda. Diukur serapan larutan pada panjang gelombang 400 nm, sampai diperoleh serapan yang stabil pada rentang waktu tertentu. Dilakukan juga pengukuran blangko. b. penetapan nilai pH yang menghasilkan serapan maksimum. Nilai pH larutan pereaksi dibuat bervariasi, yaitu pH 3, 4, 5, 6, dan 7. Untuk masing-masing nilai pH dipipet sebanyak 4 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan 2,0 ml larutan baku amoksisilin 0,005 M, didiamkan selama operating time pada suhu 35 o C kemudian encerkan dengan akuades sampai tanda. Diukur serapan larutan pada panjang gelombang 400 nm. Dilakukan juga pengukuran blangko. Nilai pH optimum adalah pH larutan pereaksi yang menghasilkan serapan paling besar. c. penetapan volume larutan pereksi yang menghasilkan serapan maksimum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari larutan pereaksi dengan pH optimum dipipet masing-masing 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan 2,0 ml larutan baku amoksisilin 0,005 M, didiamkan selama operating time pada suhu 35 o C, dan diencerkan dengan akuades sampai tanda. Diukur serapan larutan pada panjang gelombang 400 nm. Dilakukan juga pengukuran blangko. Volume optimum adalah volume larutan pereaksi yang menghasilkan serapan paling besar. d. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum. Sebanyak 1,0; 1,4; dan 1,8 ml larutan baku amoksisilin 0,005 M masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan larutan pereaksi dengan volume dan pH hasil optimasi. Diamkan selama operating time pada suhu 35 o C . Diencerkan dengan akuades sampai tanda. Larutan tersebut kemudian discan antara panjang gelombang 380 hingga 450 nm. Dilakukan juga pengukuran blangko. Panjang gelombang serapan maksimum adalah panjang gelombang yang memberikan serapan maksimum.

3. Pembuatan kurva baku Patel dkk., 1992

Larutan baku amoksisilin dipipet sebanyak 0,8; 1,0; 1,2; 1,4; dan 1,6 ml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan pereaksi dengan pH dan volume hasil optimasi. Didiamkan selama operating time pada suhu 35 o C, diencerkan dengan akuades sampai tanda. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang serapan maksimum. Dilakukan juga pengukuran blangko. Dibuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING.

0 2 18

Validasi metode spektrofotometri visibel menggunakan pereaksi fenantrolina pada penetapan kadar hidrokuinon dalam krim simulasi.

2 12 75

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 23 103

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 17 89

Validasi Metode Penetapan Kadar Amoksisilin Trihidrat Berdasarkan Hasil Hidrolisis Secara Spektrofotometri Ultraviolet (UV) - Ubaya Repository

0 0 1

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 76

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 87

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 101

PENETAPAN KADAR BESI DALAM SUSU CAIR UNTUK IBU HAMIL SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DENGAN PEREAKSI 1, 10-FENANTROLIN

0 0 86

VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL MENGGUNAKAN PEREAKSI o-FENANTROLINA PADA PENETAPAN KADAR HIDROKUINON DALAM KRIM SIMULASI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

0 0 73