Instrumen Penelitian Instrumen Perlakuan

8 Daur air adalah siklus atau perputaran air yang terjadi secara terus menerus dari bumi menuju ke atmosfer dan kembali ke bumi.

3.5 Instrumen Penelitian

Kountur 2003: 151 mengatakan bahwa yang dimaksud instrumen adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, dan mengolah data secara sistematis. Standar kompetensi yang digunakan dalam penelitian adalah 7. “memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya al am” pada kompetensi dasar 7.4 “mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya” Depdiknas, 2007. Instrumen yang dibuat berupa:

a. Instrumen Perlakuan

Merupakan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. adapun yang termasuk kedalam perangkat pembelajaran tersebut adalah sebagai berilut: 1 Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu danatau kelompok mata pelajarantema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokokpembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus yang dibuat baik di kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol adalah standar kompetensi 7 dan kompetensi dasar 7. 4. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP adalah rencana yang menggambarkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar berdasarkan penjabaran dari silabus. RPP yang digunakan di kelompok eksperimen dibuat oleh peneliti, dengan metode penemuan. Kegiatan yang di buat disesuaikan dengan tahapan-tahapan metode penemuan, yang pada dasarnya membimbing siswa untuk berpikir, bertanya, menjawab, membuktikan serta menyimpulkan. Dengan kata lain, siswa yang aktif, guru hanya membantu siswa untuk menemukan konsep daur air melalui kegiatan percobaan yang dilakukan secara berkelompok. Sedangkan, RPP di kelompok kontrol dibuat oleh guru kelas sendiri dengan metode ceramah. Pelaksanaan metode ceramah pada umumnya hanya menuntut siswa untuk mendengarkan, dan mencatat dari awal sampai akhir pembelajaran tanpa melakukan percobaan. 3 Lembar Kerja Siswa LKS hanya terdapat didalam kelompok eksperimen, berupa langka-langkah kegiatan percobaan yang harus dilakukan siswa secara berkelompok. Langkah-langkah dalam lembar kerja siswa dalam percobaan pertama tentang menjernihkan air dengan struktur daur ulang air yang lengkap adalah sebagai berikut: 1 Siapkan botol air mineral yang sudah diisi dengan struktur daur ulang lengkap 2 Siapkan gelas tampung pada bawah botol. 3 Lakukan penjernihan air keruh dengan cara menuang pada alat daur ulang air. 4 Tunggu sampai air menetes pada gelas tampung. 5 Ukur kejernihan air pada gelas tampung menggunakan alat ukur kejernihan air. 6 Lakukan kegiatan penjernihan air sebanyak 4 kali. Langkah-langkah percobaan ke dua mengenai struktur yang paling baik dalam menjernihkan air yaitu: 1 Tuangkan air keruh pada masing-masing botol. - Botol pertama yang berisi kapas. - Botol kedua yang berisi tisu. - Botol ketiga yang berisi ijuk. - Botol keempat yang beisi pasir. 2 Tunggu sampai air menetes pada gelas tampung. 3 Amatilah tingkat kekeruhan pada masing-masing gelas tampung. 4 Ukur tingkat kejernihan pada masing-masing gelas tampung menggunakan alat ukur kejernihan air.

b. Instrumen Pengukuran

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan klasifikasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 158

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan mencatat data percobaan dalam bentuk tabel, dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 142

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto.

0 0 152

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto - USD Repository

0 0 148

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyusun hipotesis dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir - USD Repository

0 0 172

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Langensari - USD Repository

0 0 129

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan membuat dan membaca grafik, serta prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Bopkri Gondolayu - USD Repository

0 0 263

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan melaporkan hasil percobaan, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Babarsari - USD Repository

0 0 149