Pengertian Minat Klasifikasi Minat Belajar

2.1.4 Minat Siswa

a. Pengertian Minat

Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga diperlukan minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efesien. Pengertian minat menurut Tim Reality dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia 2008: 450 “minat adalah keinginan yang kuat, gairah, kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu.” Menurut Siregar dan Nara 2010: 176 minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan yaitu: minat pembawaan, minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, baik kebutuhan maupun lingkungan. Minat yang muncul karena adanya pengaruh dari luar. Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh lingkungan dan kebutuhan. Menurut Djaali 2006: 121 minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada dorongan dari luar. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungannya, maka akan semakin besar minatnya. Jadi, minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

b. Klasifikasi Minat Belajar

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Minat memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Minat juga dapat diklasifikasi menjadi beberapa bentuk minat. Krites dalam Suhartini, 2001: 25 mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis berdasarkan bentuk pengekspresian dari minat: 1. Experessed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau aktivitas. 2. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu. 3. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan. 4. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan. Minat dapat ditimbulkan dari beberapa pengaruh. Berikut merupakan pandangan Surya 2004: 122 berdasarkan sebab akibat atau alasan timbulnya minat yaitu: 1. Minat Volunter, minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar. 2. Minat Involunter, minat yang berasal dari dalam diri siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru. 3. Minat Nonvolunter, minat yang timbul dari dalam diri siswa secara paksa. Kemudian, Krapp dalam Suhartini, 2001: 23 mengkategorikan minat menjadi tiga yaitu: 1. Minat personal, yaitu minat yang bersifat menetap, relatif stabil, ditandai dengan rasa senang atau tidak senang, suka atau tidak suka pada mata pelajaran tertentu. Biasanya minat ini tumbuh tanpa pengaruh dari pihak luar. 2. Minat situasional, yaitu minat yang tergantung dari pengaruh luar yang dapat berupa metode mengajar guru, penggunaan sumber belajar dan media yang menarik, suasana kelas, serta dorongan dari pihak keluarga. 3. Minat psikologikal, yaitu minat yang timbul dari interaksi minat personal dan minat situasional. Jika siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu mata pelajaran, memiliki kesempatan untuk mendalami aktivitas di dalam maupun di luar kelas dan ada penilaian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut.

c. Indikator Minat

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan klasifikasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 158

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan mencatat data percobaan dalam bentuk tabel, dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 142

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto.

0 0 152

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto - USD Repository

0 0 148

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyusun hipotesis dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir - USD Repository

0 0 172

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Langensari - USD Repository

0 0 129

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan membuat dan membaca grafik, serta prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Bopkri Gondolayu - USD Repository

0 0 263

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan melaporkan hasil percobaan, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Babarsari - USD Repository

0 0 149