Ketrampilan IPA LANDASAN TEORI

2.1.6 Kemampuan Membuat dan Membaca Grafik

a. Ketrampilan IPA

Keterampilan proses IPA menurut Komarodin, dkk Purnomo, P, 2009: 269 adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuan di antaranya, adalah: 1 pengamatan, yaitu proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan semua indera atau memakai alat untuk membantu pancaindera; 2 Pengklasifikasian adalah mengatur, menyusun atau mendistribusikan objek-objek, kejadian-kejadian, atau informasi ke dalam golongan atau kelas dengan mempergunakan cara tertentu atau sistem tertentu; 3 Pengukuran yaitu menggunakan alat ukur dengan membuat observasi kuantitatif dengan jalan membandingkan suatu standar konvensional atau non konvensional; 4 Identifikasi dan pengendalian variabel yaitu menandai karakteristik objek atau faktor dalam kejadianperistiwa yang tetap dan yang berubah di dalam kondisi yang berbeda-beda. Mengendalikan variabel merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan melakukan kegiatan ilmiah; 5 perumusan hipotesis yaitu dugaan tentang hubungan alasan yang mungkin ditemukan di dalam percobaanpenelitian. Hipotesis digunakan sebagai penuntun dalam penelitian; 6 melakukan eksperimen yaitu melakukan kegiatan percobaan-percobaan, yang nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan data yang baik; dan 7 Pengkomunikasian yaitu menyampaikan hasil data yang didapat sebagai hasil eksperimen dalam bentuk yang dapat dipahami oleh orang lain. Anak-anak belajar berkomunkiasi dengan banyak cara, mereka belajar mengambil gambar dengan teliti, membuat diagram-diagram, membuat tabel dan grafik yang sesuai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan grafik sebagai keterampilan proses untuk menemukan konsep pembelajaran dan melatih kemampuan atau keterampilan siswa. Namun peneliti tidak hanya meminta siswa untuk membuat grafik saja namun setelah membuat siswa diharapkan dapat membaca grafik yang telah dibuat dari data-data yang berbentuk kuantitatif.

b. Kemampuan Membuat dan Membaca Grafik

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan klasifikasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 158

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan mencatat data percobaan dalam bentuk tabel, dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 142

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto.

0 0 152

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto - USD Repository

0 0 148

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyusun hipotesis dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir - USD Repository

0 0 172

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Langensari - USD Repository

0 0 129

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan membuat dan membaca grafik, serta prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Bopkri Gondolayu - USD Repository

0 0 263

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan melaporkan hasil percobaan, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Babarsari - USD Repository

0 0 149