pemisahan. Uji homogenitas pada penelitian ini menghasilkan campuran yang homogen pada saat awal pembuatan 48 jam dan selama penyimpanan. Dapat
disimpulkan dengan pengamatan melalui panca indera, gel menjadi tidak stabil setelah memasuki hari ke-28 untuk formula a dan ab dan hari ke-21 untuk
formula I dan b.
2. Evaluasi pH
Evaluasi pH dilakukan dengan mengoleskan sejumlah kecil sediaan gel ekstrak Spirulina platensis pada indikator pH universal dengan batang
pengaduk, lalu ditunggu beberapa saat sampai warna pada indikator sudah tidak berubah lagi. Setelah itu dibandingkan dengan standar warna yang tertera
pada kemasan pH universal. pH yang diinginkan adalah setara dengan pH fisiologis kulit manusia yaitu 4,5-6,5 agar tidak mengiritasi kulit.
Tabel XII. Evaluasi pH gel setelah penyimpanan Formula 48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari
FI 6
6 6
6 6
Fa 6
6 6
6 6
Fb 6
6 6
6 6
Fab 6
6 6
6 6
Dari uji evaluasi pH pada tabel XII dapat dilihat bahwa tidak terjadi perubahan pH dari sejak awal pembuatan sampai dengan penyimpanan 28 hari
sehingga dapat disimpulkan bahwa pH sediaan stabil selama penyimpanan. pH yang dihasilkan juga sudah sesuai dengan pH fisiologis kulit sehingga
diharapkan tidak mengiritasi kulit bagi pemakainya.
3. Uji Viskositas
Pengukuran viskositas dilakukan menggunakan portable viscotester Rion seri VT-04F dan dilakukan dengan cara menempatkan gel kedalam cup dan
memasukan rotor ke dalam cup sampai gel berada di atas batas yang tertera pada rotor. Rentang viskositas teoritis yang diinginkan yaitu 250
– 440 dPa.s Putri, 2014, oleh karena itu dipilih rotor nomor 2 yaitu digunakan untuk
mengukur viskositas produk dengan batas 100 – 4000 dPa.s. Setelah cup dan
rotor berada pada posisi yang tepat, kemudian rotor dihidupkan dan viskositas gel akan ditunjukan oleh jarum penunjuk pada layar dalam satuan dPa.s. Data
viskositas gel diambil pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari setelah pembuatan gel. Hasil pengukuran viskositas serta pergeseran viskositas dapat
dilihat pada lampiran 4. Pengukuran pada jam ke-48 dilakukan untuk mengetahui respon sifat
fisik yaitu viskositas dan daya sebar, sedangkan pengukuran pada hari ke-7, 14, 21, dan 28 dilakukan untuk mengetahui stabilitas gel dilihat dari hasil
perhitungan pergeseran viskositas. Suatu sediaan dinyatakan stabil jika pergeseran viskositas menunjukkan angka kurang dari 10 Yuliani, 2010.
Pergeseran viskositas dihitung menggunakan persamaan 2: Pergeseran viskositas .........2
Berikut disajikan grafik yang menunjukkan penurunan viskositas gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis selama penyimpanan:
Gambar 8. Grafik viskositas gel dalam berbagai hari penyimpanan
Pada data jam ke-48, respon viskositas dan daya sebar sudah sesuai dengan literatur yaitu 250
– 440 dPa.s Putri, 2014 untuk viskositas dan 3 – 5 cm Yuliani, 2010 untuk daya sebar. Pada data hari ke-7, baik formula I, a, b
maupun ab masih menunjukkan pergeseran viskositas kurang dari 10. Tetapi pada hari ke-14, formula I dan b menunjukkan sudah tidak stabil, ditunjukan
dengan pergeseran viskositasnya yang lebih dari 10. Pada pengukuran minggu berikutnya yaitu hari ke-21, formula a dan ab menghasilkan pergeseran
viskositas tetapi kurang dari 10 dan masih dikategorikan stabil sampai dengan hari ke-21. Pada hari ke-28 seluruh formula telah melampauhi batas
pergeseran viskositas yang ditentukan dan dikatakan tidak stabil. Formula I dan b lebih tidak stabil dari pada formula a dan ab dikarenakan jumlah CMC-Na
yang digunakan lebih sedikit sehingga pemutusan cross-link karena peristiwa degradasi polimer dapat berjalan lebih cepat, mengakibatkan reduksi
viskositas.
400 350
300 250
200 150
100 Formula I
Formula a Formula b
Formula ab
5 10
15
Waktu hari
20 25
30
4. Uji Daya Sebar