Uji Normalitas Data Uji Variansi Data Uji Two-way ANOVA Respon Viskositas

yang paling signifikan berpengaruh terhadap timbulnya efek maka dilakukan analisis signifikansi secara statistik terhadap setiap faktor maupun interaksi antara dua faktor. Nilai yang dihasilkan dari efek tersebut adalah mutlak, kenaikan dan penurunan respon secara berturut-turu ditunjukan dengan tanda positif dan negatif. Penelitian ini menggunakan rancangan desain faktorial dengan dua level level tinggi dan rendah dan dua faktor CMC-Na dan gliserin. Agar efek dari penambahan CMC-Na dan gliserin pada level yang diteliti dapat terlihat, maka komposisi bahan lain selain CMC-Na dan gliserin dibuat sama. Tahapan dan syarat uji statistiknya adalah uji normalitas data menunjukkan data terdistribusi normal serta uji variansi data menunjukkan variansi data yang homogen, baru kemudian uji two-way ANOVA dapat dilakukan

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan terdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan menggunakan Shapiro-wilk test. Data dikatakan terdistribusi normal jika memiliki nilai probabilitas p-value 0,05. Hasil uji normalitas data ditunjukan pada tabel XIV dan XV. Tabel XIV. Uji normalitas data viskositas dan daya sebar 48 jam Formula Viskositas Daya Sebar p-value p-value FI 0,637 1 Fa 0,637 1 Fb 0,637 0,9 Fab 0,465 0,537 Tabel XV. Uji normalitas data pergeseran viskositas selama 28 hari Formula Pergeseran Viskositas p-value FI 0,463 Fa 1 Fb 0,298 Fab 0,407 Dari hasil pada tabel XV dan XVI dapat dilihat bahwa seluruh formula pada respon viskositas, daya sebar dan pergeseran viskositas menghasilkan harga p-value 0,05, hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

2. Uji Variansi Data

Uji variansi data dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki kesamaan varians atau tidak, dikatakan memiliki kesamaan varians jika nilai p- value 0,05. Hasil dari uji variansi data dapat dilihat pada tabel XVI. Tabel XVI. Uji variansi data Parameter p-value Viskositas 0,841 Daya Sebar 0,227 Pergeseran Viskositas 0,085 Dari hasil pada tabel XVI dapat dilihat bahwa data respon viskositas, daya sebar 48 jam serta pergeseran viskositas yang dihasilkan memiliki kesamaan varians karena nilai p-value yang dihasilkan 0,05 sehingga uji two- way ANOVA dapat dilakukan.

3. Uji Two-way ANOVA Respon Viskositas

Uji two-way ANOVA pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing – masing faktor yaitu CMC-Na atau gliserin; serta interaksi kedua faktor tersebut dalam menentukan respon viskositas. Hasil uji dapat dilihat pada tabel XVII. Tabel XVII. Efek CMC-Na dan gliserin serta interaksinya dalam menentukan respon viskositas Faktor Efek p-value CMC-Na 195 0,003 Gliserin -15 0,222 Interaksi -1,66 0,450 Dari tabel XVII dapat dilihat bahwa pengaruh dari faktor CMC-Na adalah meningkatkan viskositas dengan efek yang bernilai positif yaitu 195. Sedangkan faktor gliserin memberikan pengaruh penurunan viskositas dengan nilai efek yang negatif yaitu -15, serta interaksi antara CMC-Na dan gliserin memberikan pengaruh menurunkan viskositas karena efek yang dihasilkan bernilai negatif yaitu -1,66. Pengaruh faktor maupun interaksikan dalam meningkatkan maupun menurunkan respon viskositas dikatakan signifikan berpengaruh jika p-value yang dihasilkan 0,05. Berdasarkan data yang didapatkan, dapat dilihat bahwa faktor CMC-Na secara signifikan meningkatkan respon viskositas karena nilai p-value yang dihasilkan 0,05 yaitu 0,003. Sedangkan faktor gliserin dan interaksi keduanya menghasilkan penurunan respon viskositas yang tidak signifikan karena nilai p-value yang dihasilkan 0,05 yaitu berturut-turut 0,222 dan 0,450. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam memberikan respon viskositas adalah CMC-Na yaitu efek meningkatkan viskositas, karena CMC-Na memiliki nilai efek yang paling besar yaitu 195.

4. Uji Two-way ANOVA Respon Daya Sebar

Dokumen yang terkait

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial.

0 1 110

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 108

HALAMAN JUDUL - Optimasi gelling agent carbomer dan humektan gliserin dalam gel sunscreen ekstrak etanol temulawak (curcuma xantorriza roxb.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 93