Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah eksperimental faktorial dengan melihat jumlah konsentrasi gelling agent CMC-Na dan humektan gliserin, sehingga diperoleh formula optimal dalam pembuatan sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi konsentrasi CMC-Na dan gliserin dalam formula gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. b. Variabel tergantung. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah sifat fisik dari gel yang meliputi organoleptis, viskositas, daya sebar, pH dan homogenitas gel serta stabilitas pergeseran viskositas. c. Variabel pengacau 1. Variabel pengacau terkendali Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah alat dan bahan, lama dan kecepatan pengadukan, wadah penyimpanan, cara dan lama penyimpanan. 2.Variabel pengacau tak terkendali Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah suhu dan kelembaban ruangan saat pembuatan dan penyimpanan. 29

2. Definisi Operasional

a. Gelling agent. Adalah bahan yang akan menghasilkan kekentalan atau sifat alir dengan membentuk matriks tiga dimensi. Gelling agent yang digunakan pada sediaan ini adalah CMC-Na. b. Humektan. Adalah bahan yang digunakan untuk menjaga kelembaban sediaan gel dengan cara mencegah penguapan air dan menyerap lembab dari lingkungan. Humektan yang digunaan pada sediaan ini adalah gliserin. c. Gel anti-aging. Adalah gel yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penuaan dini dengan jalan penangkapan radikal bebas dan pencegahan pembentukan ROS. d. Ekstrak Spirulina platensis. Adalah sediaan kental yang diperoleh dari penyarian serbuk Spirulina platensis secara kimiawi dengan pelarut air dengan jalan maserasi. e. Sifat fisik gel. Merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat kestabilan sediaan gel dengan melihat organoleptis, pH, homogenitas, dan viskositas. f. Uji organoleptis. Adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengukur kualitas sediaan dengan menggunakan panca indera manusia. Pengujian yang dilakukan antara lain adalah bau, warna, homogenitas, dan tekstur dari sediaan gel yang dihasilkan. g. Viskositas. Merupakan ukuran ketahanan sediaan gel terhadap deformasi atau perubahan bentuk setelah diberikan gaya. Semakin besar viskositas maka sediaan yang dihasilkan akan semakin kental dan tidak mudah mengalir. h. Daya sebar. Adalah diameter penyebaran tiap 1 gram sediaan gel pada alat uji daya sebar dengan bobot total pemberat sebesar 125 gram dan pendiaman selama 1 menit Garg et al., 2002. i. pH. Merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh sediaan gel. j. Uji homogenitas. Merupakan metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui keseragaman kandungan komponen di dalam sediaan gel. k. Stabilitas gel. Diketahui dari pengukuran pergeseran viskositas gel dari sebelum sampai sesudah penyimpanan selama 30 hari dan dinyatakan stabil apabila menunjukkan hasil 10. l. Desain faktorial. Adalah metode yang memungkinkan untuk mengetahui efek yang dominan dalam penentuan sifat fisik dan stabilitas sediaan gel. Dalam penelitian ini digunakan varian 2 faktor yaitu gelling agent dan humektan. m. Variasi konsentrasi. Menunjukkan perbedaan tingkatan konsentrasi yang digunakan. n. Faktor. Adalah variabel yang diteliti dalam penelitian yaitu CMC-Na sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan. o. Respon. Merupakan besaran yang diamati. Nilai perubahan efek dapat dinyatan secara kuantitatif. Dalam penelitian ini adalah sifat fisik dan stabilitas gel. p. Efek. Adalah perubahan respon yang disebabkan karena variasi dan faktor.

C. Alat dan Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

3 16 126

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent CMC Na dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

7 60 112

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi gelling agent CMC-Na dan humetan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) : aplikasi desain faktorial.

4 21 113

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial.

0 1 110

Optimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan CMC [Carboxymethyl cellulose] sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 108

HALAMAN JUDUL - Optimasi gelling agent carbomer dan humektan gliserin dalam gel sunscreen ekstrak etanol temulawak (curcuma xantorriza roxb.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 93