69
terhadap jajanan onde-onde Mojokerto, dan yang paling sedikit adalah konsumen remaja yang sedang menjalan jenjang pendidikan Diploma yaitu hanya 4.
4.3.4. Pendapatan Uang Saku Responden Konsumen Remaja Perbulan
Pendapatan uang saku berkaitan erat dengan daya beli konsumen remaja dalam keputusan pembelian jajanan onde-onde Mojokerto. Sebagian besar remaja
memang belum bekerja karena masih menjalankan jenjang pendidikan, akan tetapi para remaja dalam menempuh jenjang pendidikan tersebut memperoleh pandapatan
sebagai simbol penghargaan semangat belajar yang diperoleh dari orang tua atau kerabat yang biasa disebut dengan uang saku.
Tingkat pendapatan uang saku konsumen remaja bervariasi berdasarkan tingkat pendidikan dan kemampuan ekonomi suatu keluarga tersebut yang
nanatinya akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian jajanan onde-onde Mojokerto. Berikut adalah karakteristik konsumen remaja berdasarkan pendapatan
uang saku dapat dilihat pada Tabel 4.7 : Tabel 4.7. Pendapatan Uang Saku Responden Konsumen Remaja Perbulan
No Tingkat Pendapatan
Uang Saku Banyaknya
Σ Responden Orang
Persentase
1
Rp 200.000 19
38
2 Rp 200.000 – Rp 500.000
17 34
3 Rp 500.001 – Rp 1000.000
10 20
4
Rp. 1000.001 – Rp 2000.000 3
6
5 Rp 2000.000
1 2
Jumlah 50
100 Sumber : Data Primer Yang Diolah 2014
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 pendapat konsumen remaja dalam mengkonsumsi produk jajanan onde-onde terhadap keputusan pembelian di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
Mojokerto memiliki tingkat pendaptan uang saku perbulan terendah yakni Rp 200.000 dengan persentase sebesar 38. Tapi hal ini tidak jauh berbeda dengan
konsumen remaja yang memiliki pendapatan atau uang saku antara Rp 200.000 - Rp 500.000 yaitu denan persentase sebesar 34. Sebagian besar Remaja yang
tergolong memperoleh pendapatan uang saku tersebut adalah Remaja yang Sedang menempuh jenjang pendidikan SMP dan SMA.
Urutan ketiga yaitu konsumen remaja dengan pendapatan uang saku antara Rp 500.001 – Rp 1.000.000 yaitu sebanyak 20, sedangkan berikutnya pada urutan
ke empat yaitu konsumen yang memeperoleh pendapatan uang saku Rp. 1.001.000 – Rp. 2.000.000 yaitu sebanyak 6. Terakhir pada urutan kelima
konsumen remaja dengan pendapatan uang saku terbanyak yaitu Rp. 2000.000 dengan persentase terkecil yaitu 2. Sebagian besar perolehan pendapatan uang
saku mulai dari Rp. 500.001 Rp 2.000.000 adalah remaja yang memilki keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi, selain itu jarak tempuh juga berpengaruh secara
relevan terhadap pendapatan uang saku tersebut, tingkat pendidikan juga mempengaruhi jumlah pendapatan uang saku, dalam hal ini yaitu remaja yang
sedang menempuh jenjang pendidikan S1.
4.3.5. Responden Konsumen Remaja Berdasarkan Pengalaman Mengkonsumsi Produk Jajanan Onde-Onde Mojokerto
Pengalaman Konsumen Remaja dalam mengkonsumsi jajanan onde-onde Mojokerto merupakan salah satu faktor supaya dapat menilai tantang bagaimana
preferensi selera, persepsi, maupun beberapa faktor psikologis konsumen terhadap keputusan pembelian onde-onde Mojokerto yang akan ditanyakan oleh
peneliti secara bertahap. Berikut adalah Tabel tentang pengalaman atau berapa lama konsumen remaja mengkonsumsi produk jajanan onde-onde Mojokerto:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Tabel 4.8 .Responden Konsumen Remaja Berdasarkan Pengalaman Mengkonsumsi Produk Jajanan Onde-Onde Mojokerto
No Pengalaman Mengkonsumsi
Jajanan Onde-Onde Mojokerto Tahun
Banyaknya
Σ Responden Orang
Persentase
1 1
2 4
2 2
3 6
3 3
4 4
4 8
5
4 41
82
Jumlah
50 100
Sumber : Data Primer yang Diolah 2014 Berdasarkan data dari Tabel 4.8 bahwa responden memiliki pengalaman yang
lebih dari cukup dari kriteria yang diajukan oleh peneliti dalam pengalaman konsumen remaja mengkonsumsi jajanan onde-onde Mojokerto yaitu lebih dari 4
tahun yaitu sebesar 82. Urutan kedua konsumen remaja dengan tingkatan pengalaman selama 4 tahun sebesar 8, selanjutnya konsumen remaja dalam
mengkonsumsi jajanan onde-onde Mojokerto selama 2 tahun yaitu dengan persentase sebesar 6 dan yang terakhir konsumen remaja yang berpengalaman
selama 1 tahun sebesar 4.
4.4. Preferensi Selera Konsumen Remaja Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jajanan Onde-Onde Mojokerto
Preferensi Preference mempunyai makna pilihan atau memilih. Istilah preferensi digunakan untuk mengganti kata preference dengan arti yang sama atau
selera terhadap sesuatu. Preferensi merupakan suatu sifat atau keinginan untuk memilih. preferensi media umunya meminta pengguna media untuk mengurutkan
preferensi pengguna terhadap suatu media Vivian, 2010. Kotler 2005
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
menyatakan bahwa preferensi konsumen adalah derajat suka atau tidak suka seseprang terhadap suatu jenis produk. Preferensi terhadap produk pangan
merupakan gambaran atas sikap seseorang terhadap pangan dan sesorang dapat melakukan pilihan dari produk yang ada sedikitnya dua jenis yang berbeda. Kotler
2000, menyatakan bahwa preferensi terhadap produk pangan bersifat sementara pada orang yang berusia muda atau masih remaja dan bersifat permanen bagi
mereka yang sudah berumur dan pada akhirnya dapat menjadi gaya hidup. Simamora 2002, mendefiniskan preferensi adalah suatu sikap konsumen dalam
memilih suatu produk yang akan dikonsumsi berdasarkan tingkat keputusan relatif, sesuai dengan keberadaan merek tersebut.
Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif individu, yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang. Konsumen dipersilahkan untuk
melakukan rangking terhadap bundel barang yang mereka berikan pada konsumen Indarto, 2011. Perlu diperhatikan adalah preferensi itu bersifat independen.
Terkadang seseorang dapat memiliki preferensi untuk produk A lebih dari produk B, Besanko dan Braeutigam, 2002. Guna memahami preferensi konsumen dalam
memilih produk, maka diperlukan kerangka pikir yang memudahkan penelitian. Ada banyak model yang mengungkap tentang perilaku konsumen, namun model yang
dikemukakan oleh Sandhusen 2000 cukup menjelaskan respon dari konsumen sebagai pembeli dalam mengambil keputusan.
Seperti halnya dengan konsumen remaja terhadap keputusan pembelian produk jajanan onde-onde Mojokerto, remaja juga memiliki preferensi selera
terhadap pemilihan produk sesuai dengan keinginan remaja tersebut. Preferensi konsumen remaja dalam pemilihan produk jajanan onde-onde Mojokerto didasari
oleh berbagai faktor dan sudut pandang masing-masing terhadap produk jajanan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
onde-onde Mojokerto. Salah satunya yaitu kesukaan remaja terhadap jajanan onde- onde Mojokerto, tentunya berhubungan dengan psikologis dari setiap remaja
tersebut. Setiap Remaja mempunyai minat masing-masing terhadap produk jajanan onde-onde Mojokerto. Seperti halnya pada Tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9. Kesukaan Remaja Mengkonsumsi Jajanan Onde-Onde Mojokerto
No Kesukaan Remaja
Mengkonsumsi Jajanan Onde- Onde Mojokerto
Banyaknya Pemilih
Σ Responden Orang
Persentase
1 Sangat Suka
13 26
2 Suka
19 38
3
Tidak Suka 16
32
4 Sangat Tidak Suka
2 4
Jumlah 50
100 Sumber : Data Primer yang Diolah 2014
Dapat kita lihat pada Tabel 4.9 diatas preferensi selera konsumen remaja yang berkaitan dengan psikologis remaja terhadap kesukaan onde-onde Mojokerto
yang menyatakan sagat suka terhadap jajanan onde-onde Mojokerto adalah sebesar 26. Berdasarkan jumlah persentase tersebut remaja yang menyatakan sangat
suka terhap jajanan onde-onde Mojokerto adalah remaja yang mayoritas kehidupannya dilingkungan pedesaan dan konsumen remaja memiliki kegemaran
terhadap jajanan onde-onde Mojokerto sejak masi anak-anak dengan alasan memiliki rasa enak, gurih, dan terdapat taburan wijen yan menjadi ciri khas tersendiri
jajanan onde-onde Mojokerto. Selain itu jajanan onde-onde Mojokerto mudah dijumpai di sekitar rumah.
Peresntase tertinggi preferensi selera konsumen remaja terhadap jajanan Mojokerto yaitu sebanyak 38 yang menyatakan suka. Hal ini dikarenakan remaja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
hanya mengkonsumsi sebagai camilan ketika ingin menkonsumsi jajanan onde- onde Mojokerto untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara juga
melestarikan budaya daerah Mojokerto. Sebagian remaja juga menyatakan bahwa onde-onde Mojokerto tidak menggunakan bahan pengawet, selain itu remaja juga
lebih memilih jajanan lain yang lebih modern dibandingkan dengan jajanan onde- onde Mojokerto. Berikutnya yaitu konsumen remaja yang menyatakan tidak suka
terhadap jajanan onde-onde Mojokerto adalah sebanyak 32. Hal ini di karenakan remaja ketika mengkonsumsi jajanan onde-onde merasakan serik ditenggorokan
karena minyak yang masi menempel dari sisa penggorengan. Selain itu remaja beranggapan jajanan onde-onde kurang menarik dan remaja lebih memilih jajan
yang lain sesuai dengan tren jaman sekarang. Konsumen ramaja yang menyatakan sangat tidak suka terhadap jajanan onde-onde Mojokerto yaitu sebanyak 4, ini
dikarenakan remaja beranggapan jajanan onde-onde Mojokerto adalah jajanan kuno dan ketinggalan zaman, sebagian remaja juga beranggapan lebih memilih jajanan
modern dibandingakan jajanan onde-onde. Preferensi konsumen merupakan gambaran tentang pemilihan suatu produk
yang lebih disukai konsumen apabila konsumen memiliki kesempatan untuk memperolehnya. Seperti halnya dengan tempat perolehan produk yang diiinginkan
tersebut, remaja juga memiliki preferensi tersendiri tentang dimana bisa membeli produk jajanan onde-onde sesuai dengan psikologis tingkat kesukaan yang akhirnya
akan mempengaruhi kputusan pembelian. Berikut adalah pengelompokan Tabel preferensi remaja terhadap tempat pebelian produk jajanan onde-onde Mojokerto:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
Tabel 4.10. Tempat Membeli Jajanan Onde—Onde yang Biasa Dilakukan Oleh Remaja di Mojokerto
No Tempat Membeli Jajanan
Onde—Onde yang Biasa Dilakukan Oleh Remaja di
Mojokerto Banyaknya Pemilih
Σ Responden Orang
Persentase
1
Toko Onde-Onde 21
42
2 Toko Kue dan Roti
8 16
3
Pasar Tradisional 14
28
4 Lainnya Warung, Pedagang
Keliling, Dll 7
14
Jumlah 50
100 Sumber : Data Primer yang Diolah 2014
Berdasarkan data Tabel 4.10 diatas menyatakan bahwa preferensi remaja tentang tempat membeli produk jajanan onde-onde Mojokerto sesuai dengan
keinginan psikologis remaja yaitu dengan persentase tertinggi yaitu 42 remaja membeli jajanan onde-onde di toko onde-onde Mojokerto. Berdasarkan data primer
yang diperoleh dilapangan, remaja yang memilih membeli jajanan onde-onde Mojokerto di toko onde-onde dikarenakan sudah terkenal, lebih spesifik menjual
jajanan onde-onde dan tempat penjualnanya juga menarik, dekat dengan rumah, selain itu toko onde-onde lebih terpercaya terjaga kebersihannya dan tempat roses
pembuatannya tanpa bahan pengawet, memiliki farian rasa yang berbeda dan masih dalam keadaan fresh atau masih baru. Berikutnya preferensi remaja memilih
membeli jajanan onde-onde Mojokerto di toko kue dan roti yaitu dengan persentase sebanyak 16, hal ini dikarenakan remaja sudah berlangganan dan terbiasa
membeli di toko kue dan roti dan sebagian besar toko kue dan roti di Mojokerto menjual jajanan onde-onde. remaja juga beranggapan memebeli jajanan onde-onde
di toko kue dan roti lebih bersih dibandingkan dengan membeli dipasar tradisional.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
Preferensi Remaja dalam memilih pasar tradisional sebagai tempat untuk memebeli jajanan onde-onde Mojokerto sebayanak 28. Sebagian besar remaja
yang hidup didaerah pedesaan memilih memebeli jajanan onde-onde Mojokerto karena dekat dengan rumah dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan
jajanan lain. Berikutnya dengan persentase sebanayk 14 yaitu remaja yang membeli jajanan onde-onde diwarung dekat rumah atau pedagang sayur keliling
yang biasa disebut “Mlijo”. Berdasarkan data primer dilapangan remaja membeli jajanan onde-onde di warung dekat rumah dan Mlijo karena yang menjual adalah
tetangganya sendiri dengan harga yang jauh lebih murah. Simamora 2002, mendefiniskan preferensi adalah suatu sikap konsumen
dalam memilih suatu produk yang akan dikonsumsi berdasarkan tingkat keputusan relatif, sesuai dengan keberadaan merek tersebut. sama halnya dengan preferensi
remaja terhadap keputusan pembelian jajanan onde-onde Mojokerto, remaja juga memiliki psikologis pemilihan serlera tentang berbagai meacam onde-onde dengan
merek tertentu sampai pada yang tidak bermerek. pengemlompokan jajajan onde- onde Mojokerto sesuai dengan merek tertentu sampai dengan tidak bermerek yang
diminati oleh remaja dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
Tabel 4.11. Preferensi Remaja tentang Pilihan Merek Jajanan Onde—Onde Mojokerto
No Preferensi Remaja tentang
Pilihan Merek Jajanan Onde—Onde Mojokerto
Banyaknya Pemilih
Σ Responden Orang
Persentase
1 Bo-Liem
18 36
2 Giok Bie
4 8
3 Ada Rasa
10 20
4 Tidak Bermerek
18 36
Jumlah 50
100 Sumber : Data Primer yang Diolah 2014
Berdasarkan data Tabel 4.11 diatas preferensi remaja terhadap keputusan pembelian jajanan onde-onde Mojokerto yang bermerek bo-liem sebanyak 36. Hal
ini dikarenakan remaja lebih suka jajanan onde-onde bermerek bo-liem yaitu sudah terkenal sejak dulu, dan memiliki rasa onde-onde yang enak dengan tingkat
kematangan yang pas, kondisi produk jajanan masih fresh hangat, produk jajanan tersebut terjamin kebersihannya, tanpa bahan pengawet, dan produk jajanan
tersebut bertekstur empuk. Berikutnya yaitu preferensi remaja terhadap keputusan pembelian jajanan onde-onde Mojokerto merek giok bie yaitu sebanyak 8. Remaja
membeli jajanan onde-onde giok bie dikarenakan terdapat fariasi rasa yang bermacam-macam akan tetapi toko onde-onde giok bie kurang populer dikalangan
remaja pada umumnya karena toko onde-onde giok bie tergolong baru di wilayah Mojokerto. Selanjutnya preferensi remaja terhadap keputusan pembelian jajanan
onde-onde Mojokerto bermerek ada rasa yaitu sebanyak 20. Berdasarkan data primer yang diperoleh dari lapangan, remaja yang memilih jajanan onde-onde
bermerek ada rasa dikarenakan remaja sudah terbiasa memebeli jajanan onde-onde tersebut, dekat dengan rumah, dan memiliki rasa yang khas dibanadingkan jajanan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
onde-onde merek lain. berikutnya yaitu preferensi konsumen remaja terhadap keputusan pembelian jajanan onde-onde Mojokerto yang tidak bermerek yaitu
sebanyak 36. Sebagian besar remaja membeli jajanan onde onde Mojokerto yang tidak bermerek dikarenakan harganya yang jauh lebih murah dan mudah didapat
dipasar-pasar tradisional, pedagang dipinggir jalan, warung, pedagang keliling dll. .Remaja mengkonsumsi jajanan onde-onde Mojokerto karena harganya relatif
lebih murah, memiliki rasa yang enak yang unik dbandingkan dengan jajanan moderen lain, dan tanpa bahan pengawet. Namun berdasarkan keadaan
dilapangan, bahwasannya remaja sebagian besar beranggapan produk jajanan onde-onde adalah jajanan kuno yang tidak sesuai dengan perkembangan jaman dan
tren remaja sekarang. Ketika dibandingkan dengan jajanan modern lain remaja lebih memilih untuk mengkonsumsi jajanan modern tersebut sumber wawancara, 2013.
Sebagian besar Remaja mengkonsumsi jajanan onde-onde Mojokerto hanya untuk sekedar camilan bersama keluarga atau sekedar coba-coba namun ada juga
remaja yang menyukai jajanan onde-onde Mojokerto sebagi kegemaran mengkonsumsi jajanan onde-onde tersebut. selain itu remaja membeli jajanan onde-
onde sebagai oleh-oleh ketika keluar kota untuk pergi mengunjungi sanak famili. Sebagian Remaja juga menyatakan kepuasannya ketika membeli atau
mengonsumsi jajanan onde-onde Mojokerto karena kualitas jajanan onde-onde masih terjamin dan khas dari resep turun temurun sejak dulu dengan harga
terjanagkau. Akan tetapi mayoritas remaja meyatakan ketidak kepuasannya terhadap jajanan onde-onde bahwa jajanan onde-onde yang dikonsumsi cenderung
berminyak dan merasa serik ditenggorokan, terkadang juga keras dan susah untuk dimakan terutama dengan jajanan onde-onde yang tidak bermerek.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
4.5. Persepsi Konsumen Remaja tentang Produk Jajanan Onde-Onde Mojokerto.