105
menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Pada penelitian ini variabel
motivasi X
1
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Y, dimana nilai sig T sebesar 0,070 0,10. Hasil penelitian ini juga didukung oleh
penelitian Brahmana 2002 yang menghasilkan variabel motivasi mempengaruhi secara signifikan variabel keputusan pembelian Fanta
.
Hasil ini sejalan dengan deskripsi variabel motivasi yang masuk kategori cukup karena 24 menyatakan
sangat setuju, 75 setuju, 54 cukup setuju, 42 kurang setuju, 46 tidak setuju, dan 9 menyatakan sangat tidak setuju sehingga target tercapainya total rata-rata
persentase sebesar 64,34. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi konsumen memiliki indeks yang cukup terhadap keputusan pembelian produk
jajanan onde-onde Mojokerto yang dipengaruhi oleh mengkonsumsi produk jajanan onde-onde Mojokerto sesuai dengan kebutuhan, menyukai jajanan tersebut, menjadi
tren kalangan remaja saat ini, memenuhi tujuan, menikmati kesenangan. Untuk meningkatkan signifkansi variabel motivasi ini, produsen produk jajanan onde-onde
Mojokerto dapat meningkatkan berbagai macam bentuk variasi produk yang lebih modern sesuai dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan keaslian resep
khas jajanan budaya lokal.
4.6.4. Pembahasan Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian.
Keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan antara lain persepsi.
Persepsi dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk. Persepsi merupakan
sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
106
sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Amstrong 2008 menyatakan bahwa orang yang memperoleh rangsangan yang sama dapat
membentuk persepsi yang berbeda-beda. Sama halnya dengan konsumen remaja yang memiliki persepsi tersendiri terhadap produk yang diinginkan. Pada penelitian
ini variabel persepsi X
2
tidak mempunyai bengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian Y produk jajanan onde-onde Mojokerto, yaitu sig T
sebesar 0,105 0,10. Hal ini menunjukkan hasil yang ironis, bahwa berdasarkan keadaan dilapangan dan pegukuran deskripsi variabel persepsi remaja tentang
produk jajanan onde-onde Mojokerto termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan persentase sebesar 70,47 yaitu 39 menyatakan sangat setuju, 92
setuju, 46 cukup setuju, 40 kurang setuju, 26 tidak setuju, dan 7 menyatakan sangat tidak setuju. Remaja mengakui dengan rata-rata persepsi tinggi bahwa
Mengkonsumsi produk jajanan onde-onde bermanfaat bagi Remaja, variasi rasa yang beragam jenisnya akan mempengaruhi keputusan pembelian jajanan onde-
onde, variasi ukuran besar, sedang, kecil dapat mempengaruhi keputusan pembelian jajanan onde-onde, popularitas jajanan onde-onde , mengkonsumsi
jajanan onde-onde karena kualitasnya bagus akan tetapi persepsi tersebut tidak mempengaruhi keputusan pembelian karena sebagian besar remaja memilih jajanan
modern yang jauh lebih digemari oleh kalangan remaja pada umumnya.
4.6.5. Pembahasan Pengaruh Pembelajaran Terhadap Keputusan Pembelian