Penginderaan Jauh Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

yaitu : ukuran piksel kurang dari l.000 x 1.000 m. Penggunaan lahan diperoleh dari peta atau data penginderaan jauh remote sensing Verburg et al. 2002.

2.4 Sistem Informasi Geografis SIG

Aronoff 1989 dalam Prahasta 2002 menjelaskan bahwa Sistem Informasi Geografis SIG merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis, yaitu pemasukan data, pengelolaan atau manajemen data menyimpan atau pengaktifan kembali, analisis dan manipulasi data serta keluaran data. Pemasukan data kedalam SIG dilakukan dengan cara digitasi dan tabulasi. Sistem informasi geografis merupakan sekumpulan perangkat keras komputer hardware, perangkat lunak software, data-data geografis, dan sumberdaya manusia yang terorganisir, yang secara efisien mengumpulkan, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk data yang bereferensi geografis Rind 1992 dalam Prabowo et al. 2005. Sedangkan menurut Widjojo 1993 SIG dapat didefinisikan sebagai perangkat lunak untuk penyimpanan, pemanggilan kembali, transformasi dan display data keruangan permukaan bumi yang terdiri dari : 1. Spasial, yaitu data yang berkaitan dengan koordinat geografis lintang, bujur, dan ketinggian 2. Atribut, yaitu data yang tidak berkaitan dengan posisi geografis 3. Hubungan antara data spasial, atribut, dan waktu Menurut Jaya 2002, pada bidang kehutanan, SIG sangat diperlukan guna mendukung pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah keruangan spatial mulai dari tahap perencanaan, pengelolaan sampai dengan pengawasan. SIG sangat membantu memecahkan permasalahan yang menyangkut luasan polygon, batas line atau arc dan lokasi point. Data spasial peta yang umum digunakan di bidang kehutanan, antara lain peta rencana tata ruang, peta rencana tata guna hutan, peta rupa bumi kontur, peta jaringan jalan, peta jaringan sungai, peta tata batas, peta batas unit pengelolaan hutan, peta batas administrasi kehutanan, peta tanah, peta iklim, peta geologi, peta vegetasi, dan peta potensi sumberdaya hutan.

2.5 Penginderaan Jauh

Menurut Lo 1995, penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai objek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya. Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji. Informasi tersebut diperoleh karena masing-masing objek memiliki kekhasan dalam memantulkan, menyerap, meneruskan atau memancarkan energi gelombang elektromagnetik yang datang padanya sehingga energi pantulan atau pancaran yang diterima oleh sensor dapat dipergunakan sebagai ciri pengenalan objek, daerah atau fenomena yang dikaji Lillesand dan Kiefer, 1990. Penginderaan jauh tidak hanya mencakup pengumpulan data mentah, akan tetapi juga mencakup pengolahan data secara otomatis komputerisasi dan manual interpretasi, analisis citra dan penyajian data yang diperoleh Jaya, 2005. 3 METODE

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian berlokasi di kawasan TNGHS yang secara administrasi terletak di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak. Gambar 2. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus - November 2013. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan penelitian, pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan analisis data, serta penulisan dan perbanyakan tesis. Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian TNGHS

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat tahun 2000 dan 2010, Citra Quick Bird tahun 2010, peta Rupa Bumi Indonesia RBI skala 1 : 25.000, peta administrasi skala 1 : 25.000, peta jenis tanah, peta geologi tahun 1992, peta elevasi, peta kemiringan lereng, peta curah hujan, peta Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Lebak Tahun 2012 dan data potensi desa Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak tahun 2000 dan 2010. Alat yang digunakan dalah Receiver GPS, kamera digital dan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan software : ERDAS Imagine ArcGis, CLUE-S, Google Earth, ArcGis, SPSS dan Microsoft Excel.

3.3 Jenis dan Sumber Data