52
5.3 Model spasial Perubahan Penggunaan Lahan
Pemodelan spasial dengan program CLUE-S memerlukan skenario yang ditentukan berdasarkan pada berbagai kebutuhan. Skenario yang digunakan
berdasarkan pada modul kebutuhan penggunaan lahan demand modul dan modul kebijakan spasial dan pembatas area spatial policy and area restictions. Modul
kebutuhan lahan dalam program CLUE-S merupakan tabel time series untuk kebutuhan setiap penggunaan lahan menggunakan asumsi laju perubahan
penggunaan lahan tahun sebelumnya, yaitu : laju perubahan penggunaan lahan tahun 2000-2010. Berdasarkan kombinasi tersebut, maka skenario yang dibangun
terdiri atas 3 tiga skenario, yang masing-masing asumsi skenario tertera pada Tabel 15.
5.3.1 Kebutuhan Penggunaan Lahan
Kebutuhan penggunaan lahan merupakan data demand modul yang dibutuhkan untuk simulasi CLUE-S. Kebutuhan penggunaan lahan terdiri atas
perubahan kebutuhan tiap penggunaan lahan per tahun. Data kebutuhan penggunaan lahan tahun 2000-2010 diperoleh dari luas setiap jenis penggunaan
lahan kawasan TNGHS tahun 2000. Luas masing-masing penggunaan lahan pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 pada Tabel 16 adalah luas penggunaan
lahan dengan perbedaan laju perubahan penggunaan lahan per tahun. Data kebutuhan penggunaan lahan tahun 2000-2010 disimpan dalam file demand.in0
yang digunakan saat simulasi.
Tabel 16 Kebutuhan penggunan lahan periode tahun 2000-2010 demand.in0
Tahun Penggunaan Lahan
Badan Air
Hutan Kebun
Campuran Kebun
Teh Ladang
Lahan terbangun
Sawah Semak
2000 169
71621 10180
1624 7259
657 7129
14273 2001
169 70994
10248 1660
7508 695
7293 14344
2002 169
70367 10315
1697 7758
734 7458
14416 2003
169 69739
10383 1733
8007 772
7622 14487
2004 169
69112 10450
1769 8257
810 7786
14558 2005
169 68485
10518 1806
8506 849
7951 14630
2006 169
67858 10586
1842 8755
887 8115
14701 2007
169 67231
10653 1878
9005 925
8279 14772
2008 169
66603 10721
1914 9254
963 8443
14843 2009
169 65976
10788 1951
9504 1002
8608 14915
2010 169
65349 10856
1987 9753
1040 8772
14986
Data penggunaan lahan tahun 2010-2026 diperoleh dari luas masing- masing jenis penggunaan lahan kawasan TNGHS tahun 2010 dengan
menggunakan 3 tiga skenario. Data kebutuhan penggunaan lahan tahun 2010- 2026 disimpan dalam file demand.in yang digunakan saat pemodelan. Kebutuhan
penggunaan lahan tahun 2010-2026 disimpan dalam empat file demand.in, berdasarkan urutan skenarionya.
53 Tabel 15 Skenario untuk prediksi perubahan penggunaan lahan tahun 2026
Asumsi luasan rehabilitasi menjadi hutan setiap tahun yang realistis, mempertimbangkan a.persen tumbuh tanaman dan b asumsi kemampuan anggaran pengelola Luasan jenis penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi zonasinya pada prediksi penggunaan lahan periode tahun 2010-2026 tanpa skenario, tertera pada
Lampiran 6. Misalnya : pada skenario 2, kebun campuran seluas 5.586 ha akan direstorasi pada zona rehabilitasi karena tidak sesuai dengan fungsi zonanya.
No Skenario
Uraian Alasan
Dasar Hukum 1
Tanpa Skenario
a Laju perubahan penggunaan lahan sama dengan laju perubahan
lahan tahun 2000 dan 2010 Input kebutuhan lahan model CLUE-S
- b
Pembatasan area pada zona inti dan zona rimba Pelarangan perubahan penggunaan lahan di zona
inti dan zona rimba Permenhut No.P56Menhut-II2006a tentang Pedoman
Zonasi Taman Nasional c
Kebun teh tetap Kebun teh milik swasta yang telah memiliki
batas kawasan dan tidak bisa bertambah lagi Perkebunan teh merupakan areal enclave yang dimiliki
oleh swasta PTPN VIII dan PT.Nirmala Agung
2 Skenario 1
a Laju perubahan penggunaan lahan sama dengan laju perubahan
lahan tahun 2000 dan 2010 Input kebutuhan lahan model CLUE-S
- b
Pembatasan area pada zona inti dan zona rimba Pelarangan perubahan penggunaan lahan
di zona inti dan zona rimba Permenhut No.P56Menhut-II2006a tentang Pedoman
Zonasi Taman Nasional c
Kebun teh tetap Kebun teh milik swasta yang telah memiliki
batas kawasan dan tidak bisa bertambah lagi Perkebunan teh merupakan areal enclave yang dimiliki
oleh swasta PTPN VIII dan PT.Nirmala Agung d
Penambahan hutan dari semak sebesar 500 hatahun pada zona rehabilitasi atau sebesar 8.000 ha sampai tahun 2026
Upaya rehabilitasi zona rehabilitasi menjadi hutan
Permenhut No.P26Menhut-II2010 tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan
3 Skenario 2
a Laju perubahan penggunaan lahan sama dengan laju perubahan lahan tahun 2000 dan 2010
Input kebutuhan lahan model CLUE-S -
b Pembatasan area pada zona inti dan zona rimba Pelarangan perubahan penggunaan lahan di zona
inti dan zona rimba Permenhut No.P56Menhut-II2006a tentang Pedoman
Zonasi Taman Nasional c Kebun teh tetap
Kebun teh milik swasta yang telah memiliki batas kawasan dan tidak bisa bertambah lagi
Perkebunan teh merupakan areal enclave yang dimiliki oleh swasta PTPN VIII dan PT.Nirmala Agung
d Restorasi hutan pada zona rehabilitasi yang berasal dari penggunaan lahan :
- Kebun campuran = 5.586 Ha
- Ladang = 7.167 Ha
- Sawah = 3.055 Ha
Jenis penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi zonasi nya
Permenhut No.P26Menhut-II2010 tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan
4 Skenario 3
a Laju perubahan penggunaan lahan sama dengan laju perubahan lahan tahun 2000 dan 2010
Input kebutuhan lahan model CLUE-S -
b Kebun teh tetap Kebun teh milik swasta yang telah memiliki
batas kawasan dan tidak bisa bertambah lagi Perkebunan teh merupakan areal enclave yang dimiliki
oleh swasta PTPN VIII dan PT.Nirmala Agung c
Restorasi hutan pada zona inti, zona rimba, dan zona rehabilitasi yang berasal dari penggunaan lahan :
- Kebun campuran = 5.818 Ha
- Ladang = 8.104 Ha
- Sawah = 3.483 Ha
- Semak = 2.461 Ha
Jenis penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan fungsi zonasi nya
Permenhut No.P26Menhut-II2010 tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan
54 Luas kebutuhan penggunaan lahan pada file demand.in1 diperoleh dari
penggunaan lahan aktual tahun 2010 yang berubah per tahun dengan asumsi luas kebun teh dan badan air tetap. Hal ini dilakukan karena perkebunan teh
merupakan perkebunan swasta yang telah memiliki batas kawasan yang tetap dan tidak dapat bertambah lagi.
Selain itu terdapat penambahan luas ladang, sawah dan semak yang berasal dari kebun teh masing-masing seluas 194 ha. Penambahan ini berasal dari
penggunaan lahan kebun teh yang seharusnya meningkat, akan tetapi diasumsikan tetap pada prediksi sehingga luas peningkatannya dikembalikan pada penggunaan
lahan sebelumnya.
Luas penggunaan lahan yang berkurang pada kebutuhan penggunaan lahan prediksi tahun 2026 pada adalah hutan menjadi 55.314 pada tahun 2026. Luas
penggunaan lahan yang bertambah pada kebutuhan penggunaan lahan prediksi tahun 2026 pada adalah kebun campuran menjadi 11.938 Ha, ladang menjadi
13.937 ha, lahan terbangun menjadi 1653 ha, sawah menjadi 11.595 ha, dan semak menjadi 16.319 ha.
Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2026 dilakukan dengan adanya upaya perlindungan hutan pada zona inti dan zona rimba, sehingga zona-zona
tersebut tidak boleh di konversi pada saat pemodelan. Luas penggunaan lahan tahun 2010-2026 demand.in1 tertera pada Tabel 17.
Tabel 17 Luas penggunan lahan tahun 2010-2026 demand.in1
Tahun Penggunaan Lahan
Badan Air
Hutan Kebun
Campuran Kebun
Teh Ladang
Lahan terbangun
Sawah Semak
2010 169
65349 10856
1987 9753
1040 8772
14986 2011
169 64722
10924 1987
10015 1078
8948 15069
2012 169
64095 10991
1987 10276
1117 9125
15153 2013
169 63467
11059 1987
10538 1155
9301 15236
2014 169
62840 11127
1987 10799
1193 9478
15319 2015
169 62213
11194 1987
11061 1232
9654 15403
2016 169
61586 11262
1987 11322
1270 9831
15486 2017
169 60959
11329 1987
11584 1308
10007 15569 2018
169 60332
11397 1987
11845 1347
10184 15653 2019
169 59704
11465 1987
12107 1385
10360 15736 2020
169 59077
11532 1987
12368 1423
10536 15819 2021
169 58450
11600 1987
12630 1461
10713 15902 2022
169 57823
11668 1987
12891 1500
10889 15986 2023
169 57196
11735 1987
13153 1538
11066 16069 2024
169 56568
11803 1987
13414 1576
11242 16152 2025
169 55941
11870 1987
13676 1615
11419 16236 2026
169 55314
11938 1987
13937 1653
11595 16319
Luas kebutuhan penggunaan lahan skenario 1 pada file demand.in2 diperoleh dari penggunaan lahan aktual tahun 2010 yang berubah per tahun
dengan asumsi adanya penambahan hutan yang berasal dari semak seluas 500 ha
55 pertahun di zona rehabilitasi dengan total luas 8.000 ha menjadi hutan kembali.
Luas penggunaan lahan yang meningkat adalah hutan menjadi 63.314 ha. Luas penggunaan lahan yang berkurang apabila dibandingkan dengan
kebutuhan penggunaan lahan skenario adalah semak menjadi 8.319 ha. Asumsi lain adalah penggunaan lahan kebun teh sampai dengan tahun 2026 sama dengan
penggunaan lahan pada tahun 2010 dan terdapat pembatasan area pada zona rimba dan zona inti. Luas penggunaan badan air, kebun campuran, ladang, sawah dan
lahan terbangun sama dengan luas pada skenario . Luas penggunaan lahan tahun 2010-2026 skenario 1 demand.in2 tertera pada Tabel 18.
Tabel 18 Luas penggunan lahan tahun 2010-2026 skenario 1 demand.in2
Tahun Penggunaan Lahan
Badan Air
Hutan Kebun
Campuran Kebun
Teh Ladang
Lahan terbangun
Sawah Semak
2010 169
65349 10856
1987 9753
1040 8772
14986 2011
169 65222
10924 1987
10015 1078
8948 14569
2012 169
65095 10991
1987 10276
1117 9125
14153 2013
169 64967
11059 1987
10538 1155
9301 13736
2014 169
64840 11127
1987 10799
1193 9478
13319 2015
169 64713
11194 1987
11061 1232
9654 12903
2016 169
64586 11262
1987 11322
1270 9831
12486 2017
169 64459
11329 1987
11584 1308
10007 12069 2018
169 64332
11397 1987
11845 1347
10184 11653 2019
169 64204
11465 1987
12107 1385
10360 11236 2020
169 64077
11532 1987
12368 1423
10536 10819 2021
169 63950
11600 1987
12630 1461
10713 10402 2022
169 63823
11668 1987
12891 1500
10889 9986
2023 169
63696 11735
1987 13153
1538 11066
9569 2024
169 63568
11803 1987
13414 1576
11242 9152
2025 169
63441 11870
1987 13676
1615 11419
8736 2026
169 63314
11938 1987
13937 1653
11595 8319
Luas kebutuhan penggunaan lahan skenario 2 pada file demand.in3 diperoleh dari penggunaan lahan aktual tahun 2010 yang berubah per tahun
dengan asumsi adanya penambahan hutan yang berasal dari kebun campuran seluas 5.586 ha, ladang seluas 7.167 ha, dan sawah seluas 3.055 ha pada zona
rehabilitasi dengan total luas 15.808 ha menjadi hutan kembali. Luas penggunaan lahan yang meningkat adalah hutan menjadi 71.122 ha.
Luas penggunaan lahan yang berkurang apabila dibandingkan dengan kebutuhan penggunaan lahan skenario adalah kebun campuran menjadi 6.352 ha,
ladang menjadi 6.770 ha, dan sawah menjadi 8.540 ha. Asumsi lain adalah penggunaan lahan kebun teh sampai dengan tahun 2026 sama dengan penggunaan
lahan pada tahun 2010 dan pembatasan area pada zona inti dan zona rimba. Luas penggunaan lahan tahun 2010-2026 skenario 2 demand.in3 tertera pada Tabel
19.
56 Tabel 19 Luas penggunan lahan tahun 2010-2026 skenario 2 demand.in3
Tahun Penggunaan Lahan
Badan Air
Hutan Kebun
Campuran Kebun
Teh Ladang
Lahan terbangun
Sawah Semak
2010 169
65349 10856
1987 9753
1040 8772
14986 2011
169 65710
10575 1987
9567 1078
8758 15069
2012 169
66071 10293
1987 9380
1117 8743
15153 2013
169 66431
10012 1987
9194 1155
8729 15236
2014 169
66792 9730
1987 9007
1193 8714
15319 2015
169 67153
9449 1987
8821 1232
8700 15403
2016 169
67514 9167
1987 8634
1270 8685
15486 2017
169 67875
8886 1987
8448 1308
8671 15569
2018 169
68236 8604
1987 8262
1347 8656
15653 2019
169 68596
8323 1987
8075 1385
8642 15736
2020 169
68957 8041
1987 7889
1423 8627
15819 2021
169 69318
7760 1987
7702 1461
8613 15902
2022 169
69679 7478
1987 7516
1500 8598
15986 2023
169 70040
7197 1987
7329 1538
8584 16069
2024 169
70400 6915
1987 7143
1576 8569
16152 2025
169 70761
6634 1987
6956 1615
8555 16236
2026 169
71122 6352
1987 6770
1653 8540
16319
Luas kebutuhan penggunaan lahan skenario 3 pada file demand.in4 diperoleh dari penggunaan lahan aktual tahun 2010 yang berubah per tahun
dengan asumsi adanya penambahan hutan yang berasal dari kebun campuran seluas 5.818 ha, ladang seluas 8.104 ha, sawah sebesar 3.483 ha dan semak seluas
2.461 ha pada zona inti, zona rimba dan zona rehabilitasi dengan total luas 19.866 ha menjadi hutan kembali. Luas penggunaan lahan yang meningkat adalah hutan
menjadi 75.180 ha.
Luas penggunaan lahan yang berkurang apabila dibandingkan dengan kebutuhan penggunaan lahan skenario adalah kebun campuran menjadi 6.120 ha,
ladang menjadi 5.833 ha, sawah menjadi 8.112 ha dan semak menjadi 13.858 ha. Asumsi lain adalah penggunaan lahan kebun teh sampai dengan tahun 2026 sama
dengan penggunaan lahan pada tahun 2010. Luas penggunaan lahan tahun 2010- 2026 skenario 3 demand.in4 tertera pada Tabel 20. Perbandingan luas kebutuhan
penggunaan lahan prediksi tahun 2026 berdasarkan skenario tertera pada Tabel 21.
57 Tabel 20 Luas penggunan lahan tahun 2010-2026 skenario 3 demand.in4
Tahun Penggunaan Lahan
Badan Air
Hutan Kebun
Campuran Kebun
Teh Ladang
Lahan terbangun
Sawah Semak
2010 169
65349 10856
1987 9753
1040 8772
14986 2011
169 65963
10560 1987
9508 1078
8731 14916
2012 169
66578 10264
1987 9263
1117 8690
14845 2013
169 67192
9968 1987
9018 1155
8648 14775
2014 169
67807 9672
1987 8773
1193 8607
14704 2015
169 68421
9376 1987
8528 1232
8566 14634
2016 169
69036 9080
1987 8283
1270 8525
14563 2017
169 69650
8784 1987
8038 1308
8483 14493
2018 169
70265 8488
1987 7793
1347 8442
14422 2019
169 70879
8192 1987
7548 1385
8401 14352
2020 169
71493 7896
1987 7303
1423 8360
14281 2021
169 72108
7600 1987
7058 1461
8318 14211
2022 169
72722 7304
1987 6813
1500 8277
14140 2023
169 73337
7008 1987
6568 1538
8236 14070
2024 169
73951 6712
1987 6323
1576 8195
13999 2025
169 74566
6416 1987
6078 1615
8153 13929
2026 169
75180 6120
1987 5833
1653 8112
13858
Tabel 21 Persentasi luas kebutuhan penggunaan lahan prediksi tahun 2026 berdasarkan skenario
Jenis Penggunaan
Lahan Luas Penggunaan Lahan
Tahun 2010
Prediksi tahun 2026 berdasarkan skenario Tanpa
skenario 1
2 3
Badan Air 0.1
0.1 0.1
0.1 0.1
Hutan 57.9
49.0 56.1
63.0 66.6
Kebun campuran 9.6
10.6 10.6
5.6 5.4
Kebun teh 1.8
1.8 1.8
1.8 1.8
Ladang 8.6
12.3 12.3
6.0 5.2
Lahan terbangun 0.9
1.5 1.5
1.5 1.5
Sawah 7.8
10.3 10.3
7.6 7.2
Semak 13.3
14.5 7.4
14.5 12.3
Jumlah 100
100 100
100 100
Apabila dibandingkan dengan tahun 2010, kebutuhan penggunaan lahan prediksi tahun 2026 tanpa skenario, terdapat penggunaan lahan yang meningkat
luasnya, yaitu : kebun campuran menjadi 10,6 , ladang menjadi 12,3 , lahan terbangun menjadi 1,5, sawah menjadi 10,3 dan semak menjadi 14,5.
Penggunaan lahan hutan mengalami penurunan luas lahan menjadi 49,0.
Dengan skenario 1 akan terjadi penurunan luas kebutuhan lahan hutan menjadi 56,1 dan semak menjadi 7,4. Penggunaan lahan yang mengalami
58 peningkatan antara lain kebun campuran sebesar 10.6, ladang sebesar 12,3,
lahan terbangun sebesar 1,5, dan sawah sebesar 10,3. Pada skenario 2 akan terjadi peningkatan luas kebutuhan lahan hutan
menjadi 63,0, lahan terbangun sebesar 1,5, dan semak sebesar 14,5.. Penggunaan lahan yang mengalami penurunan antara lain kebun campuran
sebesar 5.6, ladang sebesar 6,0, dan sawah sebesar 7,6.
Dengan skenario 3 akan terjadi peningkatan luas kebutuhan lahan hutan menjadi 66,6, dan lahan terbangun sebesar 1,5. Penggunaan lahan yang
mengalami penurunan luas kebutuhan lahannya antara lain kebun campuran, ladang, sawah dan semak masing-masing sebesar 5.4, 5.2 , 7.2, dan 12.3.
5.3.2 Peluang Pengalokasian Penggunaan Lahan