3.6.3.7 Validasi model
Validasi model dilakukan dengan membandingkan penggunaan lahan tahun 2010 hasil simulasi dengan penggunaan lahan tahun 2010 aktual. Hasil
validasi akan menentukan apakah model layak untuk digunakan. Akurasi model diharapkan mencapai nilai paling sedikit 85. Nilai elastisitas prediksi tahun
2010 digunakan untuk melakukan prediksi penggunaan lahan tahun 2026.
3.6.4 Arahan rencana penggunaan lahan di kawasan TNGHS
Arahan rencana penggunaan lahan di kawasan TNGHS mengacu pada peta penggunaan lahan hasil prediksi tahun 2026 dengan berbagai skenario, peta zonasi
kawasan TNGHS dan regulasi dan peraturan terkait pengelolaan kawasan TNGHS.
Arahan rencana penggunaan lahan dirumuskan melalui metode tumpang susun overlay antara peta prediksi penggunaan lahan yang akan datang tahun
2026 hasil prediksi dengan peta zonasi kawasan TNGHS. Hasil kesesuaian dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : sesuai, lahan yang masih memungkinkan berubah jenis
penggunaan lahan, dan tidak sesuai zonasi.
Kategori sesuai apabila antara jenis penggunaan lahan dengan alokasi zonasi pada sel yang sama mempunyai kesesuaian. Kategori masih
memungkinkan berubah jenis penggunaan lahannya apabila antara penggunaan lahan dengan alokasi zonasi pada sel yang sama masih memungkinkan untuk
berubah, terutama penggunaan lahan hasil interpretasi yang masih memungkinkan untuk penyesuaian alokasi zonasi. Kategori tidak sesuai apabila antara
penggunaan lahan dengan alokasi zonasi pada sel yang sama tidak sesuai. Hasil analisis kesesuaian penggunaan lahan yang mempunyai ketidaksesuaian terkecil
dengan zonasi akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk merumuskan arahan penggunaan lahan dan penyempurnaan zonasi.
4 KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Sejarah Kawasan
Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS pertama kali ditetapkan menjadi salah satu taman nasional di Indonesia sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No. 282Kpts-II1992 tanggal 28 Pebruari 1992 dengan luas 40.000 ha di bawah pengelolaan sementara Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango TNGP dengan nama Taman Nasional Gunung Halimun TNGH. Selanjutnya pada Tanggal 23 Maret 1997 pengelolaan kawasan TNGH
resmi dipisah dari TNGP, dikelola langsung oleh Unit Pelaksana Teknis Balai TNGH, Dirjen PHKA, Departeman Kehutanan.
Atas dasar perkembangan kondisi kawasan di sekitarnya terutama kawasan hutan lindung Gunung Salak dan Gunung Endut yang terus terdesak akibat
berbagai kepentingan masyarakat dan pembangunan, serta adanya desakan dan harapan berbagai pihak untuk melakukan penyelamatan kawasan konservasi
Halimun Salak yang lebih luas maka ditetapkanlah SK Menteri Kehutanan No.175Kpts-II2003, yang merupakan perubahan fungsi kawasan eks Perum
Perhutani atau eks Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas disekitar TNGH menjadi satu kesatuan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun
Salak TNGHS. Berdasarkan SK tersebut penunjukan luas kawasan TNGHS adalah 113.357 ha dan terletak di Provinsi Jawa Barat dan Banten yang meliputi
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak. TNGHS merupakan salah satu taman nasional yang memiliki ekosistem hutan hujan tropis
pegunungan terluas di Pulau Jawa.
4.2 Letak Kawasan
Taman Nasional Gunung Halimun Salak secara geografis terletak di antara 106° 13 - 106° 46 BT dan 06° 32 - 06° 55 LS. Secara administratif terletak di
antara tiga wilayah kabupaten daerah tingkat II, yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi yang seluruhnya mencakup 28
kecamatan. Kantor balai TNGHS terletak di kecamatan Kabandungan. Peta administrasi kecamatan TNGHS seperti pada Gambar 5.
Gambar 5 Peta batas administrasi kecamatan kawasan TNGHS Batas-batas wilayah TNGHS berdasarkan administrasi pemerintah adalah :
1. Sebelah utara, dibatasi oleh Kecamatan Nanggung, Kecamatan Jasinga di Kabupaten Bogor dan Kecamatan Cipanas di Kabupaten Lebak.
2. Sebelah barat, dibatasi oleh Kecamatan Leuwiliang di Kabupaten Bogor dan Kecamatan Kabandungan di Kabupaten Sukabumi.
3. Sebelah selatan, dibatasi oleh Kecamatan Cikidang dan Kecamatan Cisolok di Kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Bayah di Kabupaten
Lebak. 4. Sebelah timur, dibatasi oleh Kecamatan Cibeber di Kabupaten Lebak
4.3 Kondisi Biotik 4.3.1 Flora