Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah
yang ditimbulkan oleh belajar dapat perilaku yang baik positif atau perilaku yang buruk negatif. Perubahan tinngkah laku
sebagai hasil belajar terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan,
menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan.
4
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan poroses perubahan tingkah laku baik yang
positif ataupun yang negatif selama semasa hidup dimana yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan yang tidak bisa menjadi
bisa. b.
Jenis-Jenis Belajar
Slameto membagi jenis-jenis belajar menjadi 11 sebelas, yaitu:
1. Belajar Bagian part learning, fractioned learning
Belajar bagian biasa dilakukan oleh seorang yang menghadapi materi belajar yang lebih luas atau ekstensif,
dalam hal ini dapat dikatakan bahwa individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian satu sama
lain berdiri sendiri. 2.
Belajar dengan Wawasan learning by insight Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah satu
seseorang tokoh Psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1971. Sebagai suatu konsep, wawasan insight ini
merupakan pokok utama pembicaraan psikologi belajar dan proses berpikir. Menurut Gestalt, teori wawasan
merupakan proses mereorganisasi pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi tingkah laku yang ada
hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan. Sedangkan kaum neo-behaviorisme antara lain C.E.
4
H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Peedoman Ilmu Jaya: Jakarta, 2010, hlm. 55
Osgood menganggap wawasan sebagai salah satu bentuk atau wujud dari asosiasi stimulus-respons S-R. Dalam
pertentangan ini, barangkali jawaban yang memuaskaan adalah jawaban yang dikemukakan oleh G. A. Miller,
yang menganjurkan behaviorisme subjektif. Menurut pendapatnya, wawasan barangkali merupakan kreasi dari
“rencana penyelesaian” meta program yang mengontrol rencana-rencana subordinaasi lain pola tingkah laku
yang telah terbentuk. 3.
Belajar Diskriminatif discriminative learning Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk
memilih beberapa sifat situasi atau stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Dengan pengertian ini maka dalam eksperimen, subyek diminta untuk merespon secara berbeda-beda terhadap
stimulus yang berlainan. 4.
Belajar Global atau Keseluruhan global whole learning Pada belajar global bahan pelajaran dipelajari secara
keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya. Metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.
5. Belajar Insidental incidental learning
Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah tujuan intensional. Sebab dalam belajar
incidental para individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Atas dasar ini maka untuk kepentingan
penelitian, disusun perumusan operasional sebagai berikut: belajar disebut incidental jika tidak ada instruksi atau
petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. Dalam kehidupan sehari-
hari, belajar insidental merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, di antara para ahli belajar insidental ini