Kerangka Berpikir Metode Penelitian

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalentpre-testt- posttest control group design pre-test-post-test dua kelompok merupakan desain penelitian yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Alasan pengambilan desain penelitian ini adalah karena diberikan pre- test dan post-test pada setiap group kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini tertera dalam tabel berikut : Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test Eksperimen T 1 X 1 T 2 Kontrol T 1 X 2 T 2 Keterangan : X 1 : Pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan media tiga dimensi X 2 : Pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan media dua dimensi T 1 : Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol T 2 : Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kelompok yang menggunakan media tiga dimensisebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tidak menggunakan media tiga dimensi sebagai kelompok kontrol. Sebelum peserta didik diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan pre-test T 1 kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yang menggunakan media tiga dimensi X 1 dan kelompok kontrol yang menggunakan media dua dimensi X 2 . Setelah perlakuan, kedua kelompok diberikan post-test T 2 , hasilnya kemudian dibandingkan dengan skor pre-test sehingga diperoleh gain, yaitu selisih antara skor pre-test dan post-test.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Syofian Siregar mengatakan bahwa, “populasi penelitian merupakan keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya.Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian ”. 2 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Tarumajaya ajaran 20142015. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Tarumajaya tahun ajaran 20142015, yang berjumlah 291 orang. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau dengan teknik Purpossive Sample, yaitu pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. 3 Sampel ini diambil menggunakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan peneliti adalah rekomendasi dari guru geografi di SMAN 1 Tarumajaya yang menyarankan untuk memilih kelas X.1 dan X.2, yang berjumlah masing-masing kelas sebanyak 40 siswa, karena memiliki komposisi yang setara atau homogen, baik dilihat dari segi jumlah komposisi laki-laki dan perempuan, segi usia, dan kemampuan hasil belajar kelas. 2 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, hlm. 56 3 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013 hlm. 183 Dengan teknik Purpossive Sample ini,menentukan dua kelas sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X.1 sebagai kelas Eksperimen dan kelas X.2 sebagai kelas kontrol, Tabel 3.3 Jumlah Komposisi Siswa No Komposisi

X.1 X.2

1 LP 1525 1723 2 Nilai Rata-Rata IPS 70,6 72,3 3 Usia 15-16 15-16 4 Lain-lain Belum mendapatkan materi vulkanologi dengan menggunakan media tiga dimensi Belum mendapatkan materi vulkanologi dengan menggunakan media dua dimensi. Berdasarkan uraian data di atas, maka pada kelas pertama yaitu kelas X.1 sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan pembelajaran dengan media tiga dimensidan kelas X.2 sebagai kelas kontrol yang akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan media dua dimensi.

E. Variabel Penelitian

1. Media Pembelajaran tiga dimensi

a. Definisi Konsep Media pembelajaran tiga dimensi merupakan sebuah media dimana guru menggunakan alat bantu yang menyerupai benda aslinya tiruan dikarenakan obyek sesungguhnya tidak memungkinkan untuk dibawa ke kelas untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk tertarik ke proses pembelajaran dan membuat siswa aktif belajar. b. Definisi Operasional Media pembelajaran tiga dimensi adalah media belajar tiruan yang menyerupai benda aslinya dan dapat dilihat dari segala sisi, dikarenakan obyek sesungguhnya tidak memungkinkan di bawa kedalam kelas yang akan mampu membuat pengajaran yang sangat menarik diberikan kepada siswa.

2. Hasil Belajar Geografi

a. Definisi Konsep Hasil belajar geografi adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran geografi pada materi vulkanologi setelah mengalami proses pembelajaran. b. Definisi Operasional Hasil belajar geografi adalah skor tes diperoleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan tes : 1. Pre-test dan Post-test Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 4 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes objektif sering juga disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang diperoleh dari data pre-test dan post-test berupa skor hasil belajar geografi pada materi vulkanologi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar geografi untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan.Tes yang diberikan adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal 4 Ibid., hlm. 193

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL BRAIN BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS : Kuasi Eksperimen Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Geografi di SMAN 10 Bandung.

0 3 37

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS :Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas Delapan Di SMPN 1 Kota Bandung:.

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang.

2 8 49

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK.

0 1 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA STELLARIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI :Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi di MA Insan Mandiri Bandung.

2 5 42

PENGARUH MODEL DUAL CODING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH :Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Ciamis.

0 0 64

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Suatu Kuasi Eksperimen Siswa Kelas XI IPS SMAN 15 Bandung.

0 0 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII di SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 42