Tabel 15. Penilaian kompetensi pemandu AKN berdasarkan karakteristik pendidikan pengunjung.
Pendidikan Kompetensi pemandu
Modus STB
TB CB
B SB
SMUSMK 4
3 CB
DiplomaS1 9
7 2
Pasca Sarjana 4
1
Keterangan: Sangat Tidak Baik STB, Tidak Baik TB, Cukup Baik CB, Baik B, Sangat Baik SB
4.3 Pengolahan Kuesioner Pengunjung dalam Penentuan Strategi Bauran
Pemasaran AKN
Penelitian ini juga menggunakan kuesioner pengunjung dalam penentuan strategi bauran pemasaran. Pengitungan bobot diawali dengan memberikan nilai
utuk setiap variabelnya. Nilai dari setiap variabel kemudian akan dikalikan dengan bobot dari bauran pemasaran yaitu bobot produk, bobot harga, bobot
tempat, bobot bukti fisik, bobot proses dan bobot orang. Bobot dari setiap bauran pemasaran dihasilkan dari hasil pemgumpulan data dari pakar. Format kuesioner
pakar dapat dilihat pada Lampiran 18. Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapatkan dari pengunjung, dihasikan bahwa atribut bauran pemasaran untuk
produk memiliki bobot terbesar. Mayoritas pengunjung merasa bahwa produk dan jasa yang ditawarkan oleh AKN cukup beragam dan berkualitas. Produk-produk
organik yang ditawarkan menjadi kekuatan bagi pengunjung. Hal ini didukung karena belakangan ini banyaknya kampanye-kampanye yang menslogankan go
organic atau back to nature secara tidak langsung membuat masyarakat ingin lebih banyak mengetahui lagi tentang produk-produk organik. Paket-paket wisata
AKN yang juga di dalamnya mengajarkan tentang pengolahan pertanian yang tanpa menggunakan bahan kimia membuat daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Harga menjadi urutan ke dua dalam hasil pengolahan data yang didapatkan dari pengunjung. Mayoritas pengunjung merasa bahwa harga yang diterapkan
oleh AKN sudah sesuai dengan apa yang didapatkan. Penetapan harga yang dilakukan oleh AKN yang secara umum dapat dikatakan terjangkau. Hal ini
bertujuan agar semua kalangan juga dapat merasakan wisata organik ini yang juga merupakan salah satu misi yang ingin dicapai oleh AKN.
Tempat dan bukti fisik memiliki bobot yang hampir sama. Tempat yang cukup strategis dimana kemudahan dalam menjangkau lokasi menjadikan AKN
sebagai alternatif tempat wisata bagi pengunjung yang tidak ingin menghabiskan waktu hanya di perjalanan ke daerah puncak khususnya di akhir pekan. Selain
tempat yang mudah dijangkau, AKN juga didesain dengan lingkungan pertanian sehingga cocok dengan agrowisata. AKN juga didukung dengan fasilitas-fasilitas
yang memadai seperti tempat parkir yang luas, tempat peristirahatan dan fasilitas- fasilitas lainnya sekalipun jumlahnya masih kurang banyak.
SDM menjadi urutan terakhir dari hasil pengolahan data yang didapatkan dari pengunjung. Faktor keterbatasan jumlah SDM menjadi faktor utamanya.
Jumlah SDM yang terbatas secara tidak langsung akan mengurangi pelayanan bagi pengunjung ketika membutuhkan bantuan. Pengolahan bobot secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 19.
Tabel 15. Hasil perkalian bobot terhadap hasil kuesioner konsumen
Atribut Bauran Pemasaran Hasil perkalian bobot terhadap hasil kuesioner
konsumen Produk
28,253 Harga
15,764 Tempat
11,314 Orang
8,325 Proses
9,227 Bukti Fisik
11,864 Dalam melakukan promosi, media yang dilakukan oleh AKN yaitu melalui
media cetak, media elektronik, spanduk, papan reklame dan mulut word of mouth. Dari pengolahan data dihasilkan bahwa 70 dari responden mengetahui
keberadaan AKN dari mulut ke mulut, 13 dari iklan di surat kabar, 10 dari brosur dan masing-masing 3,33 dari majalah dan website. Dari hasil ini
menunjukkan bahwa media promosi yang dilakukan oleh AKN belum berjalan dengan baik. Iklan yang diterbitkan di surat kabar belum menunjukkan pengaruh
yang besar akan keberadaan AKN. Hal ini memang disebabkan penerbitan iklan yang dilakukan tidak dijadwalkan secara berkala.
Penggunaan brosur tidak menghasilkan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pengunjung. Berdasarkan observasi di lapangan, jumlah brosur yang
disediakan sangatlah terbatas jumlahnya sehingga ketika pengunjung ingin
mendapatkan brosur kadang stoknya telah habis. Penggunaan majalah juga belum menghasilkan dampak positif dalam peningkatan pengunjung. Hal ini disebabkan
karena media majalah yang digunakan hanya majalah pertanian yang secara umum pembacanya adalah mereka yang ingin mencari informasi pertanian.
Penggunaan website juga belum maksimal, ini terlihat dengan belum adanya orang yang pasti secara bekesinambungan dalam pengelolaan websitenya. Dari
hasil yang didapatkan melalui kuesioner terbuka, secara umum pengunjung merasakan bahwa billboard yang dipasang diarea AKN sangat tidak menunjukkan
AKN sebagai tempat agrowisata. Hal ini disebabkan, karena desain dari billboard yang berupa logo bunga logo AKN tidak dapat memberikan informasi bahwa
disekitar tersebut ada tempat agrowisata. Faktor ini juga merupakan salah satu penyebab masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui keberadaan AKN
sebagai usaha agrowisata.
4.4 Analisis Struktur Strategi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries