Kepuasan pengunjung tidak semata-mata berasal dari baiknya kualitas produk, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti pelayanan pada saat dan
sesudah pembelian, cara pembayaran, tersedianya jaminan produk atau garansi dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan kepuasan pengunjung dan
terciptanya citra merek atau produk perusahaan yang baik, maka memuaskan pengunjung tidak lagi menjadi tanggung jawab seluruh bagian yang ada dalam
perusahaan. Agar pemuasan pengunjung dapat dilakukan secara terpadu, maka perusahaan sebaiknya menggunakan pemasaran sebagai konsep bisnis strategik
yang memberikan kepuasan yang berkelanjutan, bukan sesaat, tidak hanya bagi investor atau pemilik dan pengunjung tetapi juga memberikan kepuasan yang
berkelanjutan bagi para karyawannya. Dalam konsep ini perusahaan berusaha untuk memuaskan semua stakeholder nya.
d. Alternatif Strategi Dalam Pencapaian
Goal
Hasil penelitian ini menghasilkan tujuh strategi yang dianggap dapat dijalankan AKN untuk mencapai goal. Hal ini disebabkan karena semua alternatif
strategi dapat dijalankan secara simultan, maka permasalahannya bukan menetapkan prioritas, akan tetapi mengalokasikan sumber daya resource
allocation yang dimiliki AKN. Dari ketujuh strategi yang dihasilkan, alokasi terbesar tertuju pada peningkatan intensitas promosi, pengembangan produk, dan
pengembangan saluran distribusi dan informasi. Meningkatkan intensitas promosi adalah strategi yang memiliki alokasi
terbesar yang perlu dilakukan oleh AKN untuk mencapat goal. Hal ini dikarenakan AKN adalah usaha yang masih baru berdiri dan masih banyak yang
belum mengetahui keberadaannya sehingga dengan melakukan peningkatan promosi dapat memperluas informasi tentang keberadaan AKN sebagai
agrowisata serta menarik lebih banyak pengunjung lagi untuk datang ke AKN. Kegiatan promosi yang selama ini dilakukan oleh AKN yaitu melalui iklan di
surat kabar, radio, brosur, jejaring sosial atau media internet dinilai masih kurang efektif untuk meningkatkan pangsa pasar.
Sampai saat ini, keberadaan AKN belum menyebar di kalangan masyarakat yang lebih luas antara lain karena terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia
serta kurangnya promosi dan pemasaran kepada masyarakat luas. Untuk itu perlu
ditempuh suatu koordinasi promosi antara pengelola dengan berbagai pihak yang berkecimpung dalam bidang promosi dan pemasaran obyek-obyek agrowisata,
baik instansi pemerintah maupun biro-biro perjalanan wisata. Hal ini mengingat agrowisata merupakan kegiatan yang tidak berdiri sendiri karena mempunyai
lingkup yang luas dan keterkaitan dengan tugas serta wewenang berbagai instansi terkait seperti Departemen Pertanian, Departemen atau Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata dan instansi terkait lainnya, kalangan usaha serta masyarakat pada umumnya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyebarkan informasi, seperti melalui leaflet, booklet, pameran, cinderamata, mass media dalam bentuk
iklan atau media audio visual, serta penyediaan informasi pada tempat publik hotel, restoran, bandara dan lainnya. Salah satu metode promosi yang dinilai
efektif dalam mempromosikan objek wisata adalah dengan melakukan kerjasama dengan biro perjalanan, perhotelan, dan jasa angkutan.
Pemasaran perlu melakukan pendekatan dengan berbagai pihak yang terkait secara terkoordinasi, mulai dari tingkat perencanaan, pengembangan, pengelolaan,
pemasaran sampai dengan pengawasan dan pengendalian. Di tingkat perumusan kebijaksanaan dan pengendalian perlu ditingkatkan peranan dari semua pihak
manajemen sehingga
pelaksanaannya sejalan
dengan kebijaksanaan
pengembangan sektor pertanian dan pariwisata, baik dari aspek lokasi, kawasan kegiatan, maupun penyediaan sarana dan prasarana. Hasil pengolahan secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran 21.
Tabel 19. Strategi dan alokasi sumber daya
Strategi Alokasi
Urutan alokasi sumber daya
Pengembangan produk 0.1447
2 Evaluasi harga
0.1104 7
Meningkatkan intensitas promosi 0.2163
1
Pengembangan saluran distribusi dan informasi
0.1304 3
Menyiapkan SDM yang terampil dan ramah 0.1123
6 Menyiapkan sistem manajemen
0.1277 4
Meningkatkan dan mengevaluasi bukti fisik 0.1587
5
4.6. Implikasi Manajerial