Analisis Sektor Basis di Kota Banjarmasin

5.3. Analisis Sektor Basis di Kota Banjarmasin

Analisis Location Quotien LQ digunakan untuk mengetahui sektor- sektor ekonomi manakah yang termasuk kedalam sektor basis atau berpotensi ekspor dan manakah yang bukan merupakan sektor basis. Apabila hasil perhitungannya menunjukkan angka lebih dari satu LQ 1 berarti sektor tersebut merupakan sektor basis. Sebaliknya apabila hasilnya menunjukkan angka kurang dari satu LQ 1 berarti sektor tersebut bukan sektor basis. Hasil perhitungan Location Quotien LQ Kota Banjarmasin selama 5 tahun terakhir dari tahun 2004-2009 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.20. Tabel 5.20 Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient LQ di Kota Banjarmasin Tahun 2005-2009 Tahun Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 RATA- RATA Pertanian 0.0302 0.0431 0.0456 0.0436 0.0464 0.0418 Pertambangan Industri Pengolahan 1.8635 1.8748 1.7320 1.6814 1.6646 1.7632 Listrik, Gas, dan Air Bersih 3.2382 2.9426 3.2723 3.2012 3.1779 3.1664 Bangunan dan Konstruksi 1.5023 1.4599 1.5449 1.6254 1.7011 1.5667 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.1736 1.3100 1.3566 1.4347 1.4040 1.3358 Pengangkutan dan Konstruksi 3.3209 2.8996 2.9188 2.9426 2.8972 2.9958 Bank, Keuangan, dan Perumahan 2.6618 2.5859 2.7217 2.5985 2.6924 2.6520 Jasa-jasa 1.2465 1.3846 1.4050 1.3901 1.3800 1.3612 Sumber: BPS Kota Banjarmasin, 2010 diolah. Berdasarkan tabel 5.20, maka dapat teridentifikasikan sektor-sektor mana saja yang terdapat di Kota Banjarmasin yang merupakan sektor-sektor basis maupun sektor nonbasis. Kota Banjarmasin ini mempunyai tujuh sektor basis, sektor tersebut yaitu sektor listrik, gas, dan air bersih dengan indeks LQ rata-rata sebesar 3,1664 sehingga sektor ini merupakan sektor basis dengan indeks rata-rata terbesar. Sektor pengangkutan dan konsumsi merupakan sektor basis terbesar kedua dengan indeks LQ rata-rata sebesar 2,9958 sektor ketiga yaitu sektor Bank, keuangan dan perumahan yang memiliki nilai rata-rata sebesar 2,6520. Sementara sektor indutri pengolahan berada di nomor empat dengan indeks LQ rata-rata 1,7632. Nomor lima hingga tujuh diikuti oleh sektor bangunan dan konstruksi, sektor jasa-jasa, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Selama periode tahun 2005-2009 ketujuh sektor tersebut memiliki nilai LQ 1, hal ini menunjukkan sektor-sektor tersebut merupakan sektor basis dan memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin serta sektor ini sudah mampu memenuhi kebutuhan di daerahnya bahkan berpotensi ekspor. Atas dasar pemahaman di atas, sektor ini merupakan sektor yang potensial dimana sektor ini dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Tabel 5.20 juga menunjukkan sektor nonbasis di Kota Banjarmasin yaitu, sektor pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian. Kedua sektor ini memiliki nilai LQ 1 selama periode tahun 2005-2009 dengan rata-rata nilai indeks LQ sebesar 0,0418 dan 0. Untuk sektor pertambangan dan penggalian, di Kota Banjarmasin tidak memiliki lahan dan perusahaan yang bergerak di bidangsektor tersebut sehingga tidak ada nilai indeks LQ. Kedua sektor tersebut hanya mampu menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di dalam batas-batas wilayah Kota Banjarmasin bahkan mengimpor dari luar daerah. Selama periode tahun 2005-2009, sektor industri pengolahan memiliki nilai LQ 1. Berdasarkan penelitian, sektor ini berorientasi ekspor karena memiliki pasar pada skala lokal dan di luar batas-batas wilayah Kota Banjarmasin. Berbeda dengan sektor lain dimana sektor basis merupakan sektor yang dapat mengekspor barang atau jasa ke luar wilayahnya, maka sektor industri pengolahan dimana termasuk di dalamnya industri kecil dan menengah dapat memenuhi kebutuhan pasar di luar wilayah dengan cara menarik wisatawan untuk membeli dan memakai produk hasil dari industri pengolahan dan industri kecil dan menengah, khususnya produk Kain Sasirangan yang semakin hari semakin banyak yang meminati. Meskipun sektor basis merupakan sektor yang paling potensial untuk dikembangkan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin, akan tetapi kita tidak boleh melupakan sektor nonbasis. Karena dengan adanya sektor basis tersebut maka sektor nonbasis dapat dibantu untuk dikembangkan menjadi sektor basis baru.

5.4. Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja IKM Sasirangan