tenaga kerja oleh IKM Sasirangan sebesar 27 persen dalam kurun waktu 5 tahun 2005-2009 di Provinsi Kalimantan Selatan. Artinya, dari jumlah keseluruhan
tenaga kerja di subsektor industri kecil dan menengah, IKM Sasirangan berkontribusi sebesar 27 persen dalam penyerapan tenaga kerja.
5.4.2. Analisis Komponen Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja
Komponen pertumbuhan wilayah dalam analisis Shift Share secara umum terdapat tiga komponen utama yaitu Pertumbuhan Regional PR, Pertumbuhan
Proporsional PP dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW. Pertumbuhan Regional PR dalam penelitian ini adalah kontribusi pertumbuhan tenaga kerja di
Kalimantan Selatan terhadap pertambahan penyerapan tenaga kerja sektor industri pengolahan di Kalimantan Selatan. Sementara itu, Pertumbuhan Proporsional PP
menjelaskan proporsi pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor industri pengolahan Kalimantan Selatan terhadap pertambahan penyerapan tenaga kerja
subsektor industri kecil dan menengah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW sendiri menerangkan penyerapan tenaga kerja IKM Sasirangan
berdasarkan keunggulan wilayah di Kalimantan Selatan.
Tabel 5.22 Proporsi Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja IKM Kain Sasirangan
di Kalimantan Selatan
Jenis Usaha PR
PP PPW
Jiwa Jiwa
Jiwa IKM
Sasirangan 695
25,17 185
6,71 -118
-4.26 Sumber: Disperindag Provinsi Kalimantan Selatan, 2010 diolah.
Komponen Pertumbuhan Regional PR merupakan hasil kali antara rasio jumlah tenaga kerja yang diserap sektor industri pengolahan Provinsi Kalimantan
Selatan Ra dengan jumlah tenaga kerja yang diserap IKM Sasirangan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2005. Sektor industri pengolahan mempunyai nilai
Pertumbuhan Regional PR sebesar 695 jiwa dengan kontribusi 25,17 persen. Komponen ini dapat terjadi karena adanya perubahan kebijakan ekonomi oleh
pemerintah daerah. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh adanya perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor di Provinsi
Kalimantan Selatan. Komponen Pertumbuhan Proporsional PP didapat dari hasil kali antara
rasio jumlah tenaga kerja yang diserap IKM Sasirangan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2005 dengan selisih antara Ri dan Ra. Subsektor industri kecil
dan menengah mempunyai nilai Pertumbuhan Proporsional PP sebesar 185 jiwa dengan kontribusi sebanyak 6,71 persen. Nilai PP yang lebih besar dari 0 nol
menunjukkan bahwa subsektor IKM di Kalimantan Selatan mengalami pertumbuhan yang cepat.
Untuk komponen pertumbuhan pangsa wilayah, sektor yang memiliki nilai PPWij 0 berarti sektor tersebut memiliki daya saing yang baik dibanding dengan
subsektor-subsektor industri yang lain di kota atau kabupaten yang lain di Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan untuk sektor yang memiliki PPWij 0
maka sektor tersebut tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya. Tabel 5.22 menunjukkan bahwa IKM Sasirangan
memiliki nilai PPW 0 yaitu sebesar -4,26 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam penyerapan tenaga kerja, IKM Sasirangan di Kalimantan Selatan
belum mampu bersaing dengan subsektor industri yang lain di kota atau kabupaten lain di Kalimantan Selatan.
Dengan demikian, kegiatan IKM Sasirangan menunjukkan kontribusi yang cukup baik terhadap penyerapan tenaga kerja untuk sektor industri di Provinsi
Kalimantan Selatan, namun memiliki daya saing yang kurang baik untuk sektor tersebut di wilayah lainnya karena nilai PPW yang negatif. Hal ini disebabkan
karena semakin bertambah banyaknya jumlah unit usaha IKM Sasirangan di Provinsi Kalimantan Selatan
Hal ini sebagai respon atas semakin banyaknya peminat kain sasirangan baik di dalam wilayah Kalimantan Selatan maupun yang di luar wilayah
Kalimantan Selatan sehingga membuka kesempatan kerja dan berusaha yang lebih banyak lagi bagi masyarakat. Selain itu, memberikan peluang bagi pengusaha
untuk menginvestasikan dananya pada sektor ini. Dimana hinga tahun 2009 nilai investasi IKM Sasirangan mencapai Rp 18,341 milyar dari jumlah nilai investasi
untuk subsektor IKM sebesar Rp 34,734 milyar. Pertumbuhan Bersih PB penyerapan tenaga kerja diperoleh dari
penjumlahan komponen penyerapan tenaga kerja Pertumbuhan Proporsional PP dan komponen penyerapan tenaga kerja Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW
sektor IKM Sasirangan. Pada Tabel 5.23 dapat dilihat bahwa perkembangan penyerapan tenaga kerja IKM Sasirangan pada tahun 2005-2009 bernilai PB 0
yang artinya pertumbuhan IKM Sasirangan dapat dikatakan termasuk ke dalam kelompok progresif atau maju.
Tabel 5.23 Pertumbuhan Bersih PB Penyerapan Tenaga Kerja IKM Sasirangan Tahun 2005-2009
Jenis Usaha PB
Jiwa IKM Sasirangan
67 2,45
Sumber: Disperindag Provinsi Kalimantan Selatan, 2010 diolah.
5.5. Pertumbuhan Nilai Produksi Output IKM Sasirangan