Analisis Shift Share SS

Digunakan analisis LQ karena analisis ini memiliki kelebihan-kelebihan. Kelebihan analisis LQ antara lain merupakan alat analisis sederhana yang dapat menunjukkan struktur perekonomian suatu daerah dan industri substitusi impor potensial atau produk-produk yang bias dikembangkan untuk ekspor dan menunjukkan industri-industri potensial sektoral untuk dianalisis lebih lanjut. Sedangkan kelemahannya antara lain merupakan indikator kasar yang deskriptif, merupakan kesimpulan sementara dan tidak memperhatikan struktur ekonomi setiap daerah. Ini mengingat bahwa hasil produksi dan produktivitas tenaga kerja di setiap daerah adalah berbeda, juga adanya perbedaan sumber daya yang bias dikembangkan di setiap daerah.

3.4.2. Analisis Shift Share SS

Analisis Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah terhadap perekonomian nasional. Tujuannya adalah untuk menentukan kinerjaproduktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkan dengan daerah yang lebih besar regional atau nasional. Secara umum, analisis ini memberikan data kinerja perekonomian dalam 3 komponen Budiharsono dalam Priyarsono, Sahara, dan Firdaus, 2007 : a. Komponen Pertumbuhan Regional PR , yaitu perubahan produksikesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksikesempatan kerja regional, perubahan kebijakan ekonomi regional atau perubahan dalam hal-hal yang memengaruhi perekonomian sektoral. b. Komponen Pertumbuhan Proporsional PP, yaitu perbedaan sektor dalam hal permintaan produk akhir, ketersediaan bahan mentah , kebijakan industri pengolahan dan struktur serta keragaman pasar. Proporsi penyerapan tenaga kerja sektoral nasional pada penyerapan tenaga kerja total nasional terhadap perubahan tenaga kerja sektoral di wilayah tertentu. c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW, yaitu perubahan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana social ekonomi serta kebijakan ekonomi regional wilayah tersebut. Komponen ini juga memperlihatkan daya saing atau keunggulan suatu wilayah dengan wilayah lainnya dalam menyerap tenaga kerja di suatu sektor. Alat analisis Shift Share mampu memperlihatkan jumlah pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tersebut dan dapat memperlihatkan pergeseran penyerapan tenaga kerja sektoral dan keunggulan masing-masing sektor di Kalimantan Selatan dalam penyerapan tenaga kerja. Analisis SS pertama kali diperkenalkan oleh Perloff, et al. pada tahun 1960. Analisis Shift Share merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi tenaga kerja pada suatu wilayah tertentu. Dengan metode ini, dapat dianalisis besarnya sumbangan pertumbuhan dari tenaga kerja dan pendapatan masing-masing sektor di wilayah tertentu. Keunggulan utama dari analisis Shift Share adalah dapat melihat perkembangan produksi atau penyerapan tenaga kerja di suatu wilayah hanya dengan menggunakan dua titik waktu data. Data yang digunakan juga mudah diperoleh dan tersedia di setiap wilayah, yaitu data PDRB, PDB, dan penyerapan tenaga kerja di masing-masing sektor. Sumber : Budiharsono, 2001 Gambar 3.2. Model Analisis Shift Share Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada analisis Shift Share adalah : 1 Persamaan Shift Share hanyalah identity equation dan tidak mempunyai implikasi-implikasi keperilakuan. Metode SS tidak untuk menjelaskan mengapa. Metode SS merupakan teknik pengukuran yang mencerminkan suatu sistem perhitungan semata dan tidak analitik. 2 Komponen pertumbuhan nasional secara implisist mengemukakan bahwa laju pertumbuhan suatu wilayah hanya disebabkan oleh kebijakan nasional tanpa memperhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan penyerapan tenaga kerja yang bersumber dari wilayah tersebut. 3 Analisis SS hanya akan efektif bila periode yang digunakan tidak lebih dari lima tahun. Pertumbuhan tenaga kerja pada sektor i di Provinsi Kalimantan Selatan dan skala nasional dapat diketahui dengan menggunakan alat analisis Shift Share. Penyerapan tenaga kerja adalah lapangan kerja yang dapat diisi oleh penawaran Wilayah ke j sektor ke i Komponen Pertumbuhan Nasional Wilayah ke j sektor ke i Komponen PP Komponen PPW Maju PP + PPW ≥ 0 Lambat PP + PPW 0 tenaga kerja atau permintaan tenaga kerja yang tersedia. Apabila dalam suatu negara terdapat m daerah j = 1, 2, 3,…, m dan n sektor perekonomian i = 1, 2, 3, …, n, maka lapangan kerja dari usaha i pada tahun dasar analisis dan tahun akhir analisis dapat dirumuskan berikut : 1 Penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor i pada tahun dasar analisis 2005. Yi = ∑ Yij keterangan : Yi = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor atas pada tahun dasar analisis 2005, Yij = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi pada sektor bawah di wilayah j pada tahun dasar analisis 2005. 2 Penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor i pada tahun akhir analisis 2009. Y’i = ∑ Y’ij keterangan : Y’i = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor atas pada tahun akhir analisis 2009, Y’ij = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi pada sektor bawah di wilayah j pada tahun akhir analisis 2009. Jumlah penyerapan tenaga kerja dan hasil produksi keseluruhan di Kalimantan Selatan dan nasionalsektor bawah dan atas pada tahun dasar dan tahun akhir dapat dirumuskan sebagai berikut : 3 Total penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor atasbawah pada tahun dasar analisis 2005 Yi = ∑ ∑ Yj Keterangan : Y = Total penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor atas pada tahun dasar analisis 2005, Yj = Total penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari seluruh sektor bawah pada tahun dasar analisis 2005. 4 Total penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor atasbawah pada tahun akhir analisis 2009 Y’ = ∑ ∑ Y’j Keterangan : Y’ = Total penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari sektor atas pada tahun akhir analisis 2009, Y’j = Total penyerapan tenaga kerjahasil produksi Provinsi Kalimantan Selatan dari seluruh sektor bawah pada tahun akhir analisis 2009. Untuk menghitung perubahan penyerapan tenaga kerja dan hasil produksi dari sektor atas dan sektor bawah dapat dirumuskan sebagai berikut ; 5 Perubahan penyerapan tenaga kerjahasil produksi sektor atas dan sektor bawah di Kalimantan Selatan dapat dirumuskan sebagai berikut ∆Yi = Y’i – Yi Keterangan : Yi = Perubahan penyerapan tenaga kerjahasil produksi sektor atasbawah di Kalimantan Selatan, Yi = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi dari sektor atasbawah di wilayah Kalimantan Selatan pada tahun dasar analisis 2005. Y’i = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi dari sektor atasbawah di wilayah Kalimantan Selatan pada tahun akhir analisis 2009. 6 Persentase perubahan penyerapan tenaga kerjahasil produksi dapat dirumuskan sebagai berikut: ’ x 100 Keterangan : = Perubahan penyerapan tenaga kerjahasil produksi sektor atasbawah di Kalimantan Selatan, Yi = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi dari sektor atasbawah di wilayah Kalimantan Selatan pada tahun dasar analisis 2005. Y’i = Penyerapan tenaga kerjahasil produksi dari sektor atasbawah di wilayah Kalimantan Selatan pada tahun akhir analisis 2009.

3.4.3. Rasio indikator kegiatan ekonomi Nilai Ra, Ri, dan ri