Gambar 9
Peta Lokasi Penelitian Wilayah Propinsi DKI Jakarta, 2009 Sebagai daerah belakang utama Pelabuhan Tanjung Priok adalah Wilayah
Propinsi DKI Jakarta, Wilayah Propinsi Banten, khususnya Kabupaten Tangerang dan wilayah Propinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bekasi dan Kabupaten
Bogor Cibinong dan Cileungsi. Selain Kabupaten Bogor dan Bekasi, sebetulnya pemasok barang-barang ekspor-impor dan barang antar pulau, juga berasal dari
Kabupaten Bandung ekspor-impor produksi dari kawasan industri garmen dan tekstil dan dari Kabupaten Cirebon barang-barang antar pulau dan kabupaten
Purwakarta dan kabupaten Sumedang Subang. Dampak pertumbuhan ekonomi wilayah regional daerah belakang utama pelabuhan, khususnya Kabupaten Bekasi,
Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang terhadap pertumbuhan Pelabuhan Tanjung Priok cukup besar. Kawasan-kawasan industri, pusat perdagangan dan
jasa serta kawasan perkebunan yang memasok barang-barang untuk diekspor dengan jumlah tonase dan nilai terbesar dari seluruh Indonesia terletak di wilayah
regional Jabotabek. Batas wilayah Jabotabek sebagai daerah penelitian untuk lebih jelasnya
disajikan pada Gambar 10.
Sumber: BKSP Jabotabek, 2009
Gambar 10 Peta Lokasi Penelitian Daerah Belakang Utama Pelabuhan Tanjung
Priok Wilayah Jabotabek, 2009
3.2.2 Waktu Penelitian
Tahapan penelitian studi disertasi dengan topik studi “Pengembangan
Pelabuhan Tanjung Priok Berwawasan Lingkungan Ecoport dalam rangka Pengelolaan Pesisir Terpadu, dengan studi kasus Pelabuhan Tanjung Priok
” diawali dengan pengajuan proposal penelitian yang disetujui bulan Juni 2009,
setelah itu dilakukan penelitian lapangan tahap I untuk survei data-data primer dari data tanggal 19 sampai tanggal 25 Oktober, dilanjutkan tanggal 19 November
sampai 20 Desember 2009. Penelitian Tahap II untuk survey data-data sekunder dilakukan pada bulan Januari dan bulan Februari 2010 dan dilengkapi pada bulan
Januari 2011. Kompilasi data – data penelitian dan analisis dilakukan setelah
penelitian studi yaitu pada tahun 2011.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Tahapan studi meliputi perumusan permasalahan penelitian, penyusunan rancangan desain
penelitian, penentuan sampel, pengumpulan kompilasi data, analisis data dan
penulisan laporan. Tahapan penelitian studi disajikan pada Gambar 11. Pelabuhan
Tanjung
Gambar 11 Tahapan Metode Penelitian
Perumusan permasalahan penelitian dalam studi ini adalah rangkuman dari perumusan permasalahan pada Sub Bab 1.2, yaitu jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan tentang terjadinya penurunan kualitas lingkungan fisik ekologi kondisi sosial pelabuhan dan masyarakat kawasan penyangga, ketidak-
sesuaian pemanfaatan ruang kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, kapasitas ruang pelabuhan menampung pertumbuhan barang dan aspek kelembagaan pengelola
pelabuhan. Pertanyaan selanjutnya bagaimana bentuk dan pola pengembangan pelabuhan berwawasan lingkungan yang paling cocok diterapkan di Pelabuhan
Tanjung Priok. Rancangan desain penelitian akan disusun lebih rinci sebelum penelitian lapangan dilakukan, dan penjabaran dari ruang lingkup penelitian
disesuaikan dengan judul disertasi, yaitu Pengembangan Pelabuhan Berwawasan Lingkungan Ecoport dalam rangka Pengelolaan Pesisir Teluk Jakarta Terpadu
dengan studi kasus Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah pesisir Teluk Jakarta Jabodetabekpunjur.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data fisik, sarana dan prasarana serta data sosial ekonomi
Pelabuhan Tanjung Priok, dan kawasan penyangganya. Data sekunder meliputi hasil-hasil studi, direktori pelabuhan, data-data yang terkait dengan Pelabuhan
Tanjung Priok, dan data lingkungan kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang meliputi kualitas air perairan dan kualitas udara, serta kondisi kebersihan,
penghijauan, dan sedimentasi. Sumber data primer dan sekunder meliputi instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, PT Pelindo II Persero, Swasta, Asosiasi-Asosiasi di dalam
Perumusan Permasalahan
Penelitian Pengumpulan
Data Metode
Pengambilan Sampel
Metode Penyusunan
Rancangan Disain
Penelitian
Kompilasi Data
Rencana Analisis Data
Analisis Data Metode
Penulisan Laporan
Disertasi
Pelabuhan Tanjung Priok, Tokoh masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi. Jenis dan
sumber data penelitian sebagaimana disajikan pada Tabel 4. Tabel 4
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis Data Sumber
I. Data Primer
1. Sosial-Ekonomi Persepsi Masyarakat, Tenaga
Kerja yang terserap, dan Pendapatan Masyarakat 2.
Kebutuhan Sistem 3.
Tujuan Sistem 4.
Identifikasi Faktor-Faktor Strategis Sistem 5.
Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor Strategis terhadap Sistem
6. Perumusan Skenario Sistem
7. Penentuan Prioritas
Wawancara Wawancara
Wawancara Wawancara
Wawancara
Wawancara Wawancara
II. Data Sekunder
8. Hasil Studi dan Laporan tentang Amdal kawasan
Pelabuhan Tanjung Priok, serta RKL RPL dan UKLUPL Unit Kegiatan di dalam Kawasan
Pelabuhan 9.
Direktori Pelabuhan Tanjung Priok 10.
Data Kualitas Air 11.
Data Kualitas Udara Pelabuhan
12.
Data Kebisingan
13.
Data Tingkat Sedimentasi
14.
Data penghijauan
15. Data PDRB Daerah Belakang Pelabuhan
Jabodetabek
16. Data-Data Arus Barang, Kunjungan Kapal,
Rencana Induk Pelabuhan dan data Kepelabuhan lainnya
17.
Penyediaan Air Bersih
18. Data Fisik, Lingkungan, Rencana Tata Wilayah
DKI Jakarta dan Rencana Tata Ruang Pelabuhan Tanjung Priok
19. Data fisik, lingkungan, rencana tata ruang, Sosial
Ekonomi Kecamatan-Kecamatan Pesisir Penyangga Pelabuhan Tanjung Priok
20.
Data lain yang mendukung
BPLHDPelindo II Tj. Priok
Pelindo II Tj. Priok BPLHDPelindo II Tj. Priok
BPLHDPelindo II Tj. Priok Pelindo II Tj. Priok
Pelindo II Tj. Priok Pelindo II Tj. Priok
BPS Pelindo II Tj. Priok
Pelindo II Tj. Priok Pelindo II Tj. Priok
Bappeko dan SDTK Jakarta Utara
Instansi Pemerintah Pusat Pemda terkait
Pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
survey, dengan tujuan untuk meneliti populasi secara langsung. Survey dilakukan dengan teknik wawancara atau kuesioner. Wawancara dan penyebaran kuesioner
pada orang terpilih yaitu responden yang terkait langsung dengan kegiatan pengembangan kawasan pelabuhan yang berwawasan lingkungan. Obyek
wawancara dan penyebaran kuesioner adalah mulai dari tingkat institusilembaga
Pemerintah Pusat
dan institusilembaga
non pemerintah,
institusi lembagalembaga pemerintah PropinsiKota dan non pemerintah, sampai di
tingkat lokasi kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Data sekunder didapat dengan cara mengumpulkan data dari instansi terkait di tingkat Kabupaten dan
Kecamatan. Data sekunder berupa data statistik dan potensi wilayah, serta referensi data hasil-hasil penelitian dan kajian kebijakan pengembangan kawasan
pelabuhan yang berwawasan lingkungan. Data sekunder tertentu diambil data time series, di antaranya data perkembangan pemantauan kualitas lingkungan
pelabuhan. Secara khusus data pemantauan kualitas lingkungan diperoleh dari PT Pelindo II Persero Cabang Pelabuhan Tanjung Priok yang disupervisi oleh
Kantor BPLHD Propinsi DKI Jakarta dan Kantor BPLHD Wilayah Jakarta Utara.
3.5 Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, baik penentuan lokasi maupun responden, yaitu teknik pengambilan
sampling dengan menggunakanmembangun kriteria. Responden dalam penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok responden untuk kepentingan data
sosial ekonomi dan kelompok responden pakarstakeholders yang terkait untuk data kelembagaanpengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok. Total jumlah responden
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75 orang, yang secara rinci disajikan
pada Tabel 5. Tabel 5
Jumlah Responden Penelitian
No Stakeholders
Jumlah Keterangan
1. Pemerintah Pusat 5
Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Lingkungan Hidup RI, Kementerian Peindustrian
dan Kementerian Perdagangan RI, Bea Cukai, Administrator Pelabuhan Tanjung Priok dan KP3
2. Pemerintah Daerah 3
Bappeda DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan BPLHD DKI JakartaKantor
Lingkungan Hidup Jakarta Utara 3. Pengelola Pelabuhan
2 PT Pelindo II Persero
4. Swasta 3
Perusahaan Pelayaran, Eksportir, Importir 5. Asosiasi di Pelabuhan
8 Kadin, Depalindo, ABMI, INSA, INSI, ABK
6. Tokoh Masyarakat 3
Kecamatan di Kawasan Daerah Penyangga Pelabuhan
7. LSM 4
Lokal 8. Masyarakat
43 Buruh, ABK, Pedagang, Pelajar, Mahasiswa, Ibu
Rumah Tangga, dll di kawasan daerah sekitarpenyangga pelabuhan
9. Perguruan Tinggi 4
IPB PK-SPL
Total 75
Wawancara dan penyebaran kuesioner dilakukan secara purposive dilakukan hanya pada orang terpilih yaitu responden yang terkait langsung dengan
proses pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok yang berwawasan lingkungan mulai dari Pemerintah Pusat hingga Kelurahan, Lembaga Keuangan, LSM, swasta
dunia usaha, masyarakat lokal dan perguruan tinggi.
3.6 Metode Analisis Data
Sesuai dengan Kerangka Pemikiran Studi, maka untuk kepentingan studi penelitian disertasi ini dilakukan berbagai metode analisis, disesuaikan dengan
ruang lingkup dan sasaran studi. Metode analisis dalam studi ini meliputi; 1 metode analisis kualitas lingkungan fisik ekologi, 2 metode analisis dampak
sosial pertumbuhan pelabuhan, 3 metode analisis kesesuaian fisik pemanfaatan
ruang pelabuhan, 4 metode analisis pertumbuhan arus barang, dan 5 metode analisis kelembagaan pengelolaan pelabuhan. Analisis dari berbagai aspek
tersebut di atas menggunakan data time series, yaitu data 5 tahun ke belakang dari tahun studi penelitian dan analisis pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan memproyeksikan kebutuhan ruang pelabuhan 5 tahun 2011-2015, 10 tahun 2015-2020 dan 20
tahun 2020-2030 ke depan.
3.6.1 Metode Analisis Kualitas Lingkungan Fisik Ekologi Pelabuhan
Analisis kualitas lingkungan fisikekologi kawasan Pelabuhan Tanjung Priok meliputi kualitas air perairan, kualitas udara, kondisi kebersihan dan
penghijauan daratan serta tingkat sedimentasi perairan di kawasan pelabuhan. Data yang digunakan untuk analisis kualitas lingkungan fisikekologi adalah data
sekunder hasil pemantauan lingkungan pelabuhan yang dilakukan oleh PT P Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok dengan supervisi BPLHD Propinsi
DKI Jakarta. Untuk menghitung Indeks Pencemar Air IP perairan Pelabuhan Tanjung Priok dan trend perkembangannya digunakan data sekunder hasil
pemantauan kualitas air dari tahun 2004 sampai tahun 2009. Untuk menghitung Indeks Standar Pencemar Udara ISPU Pelabuhan Tanjung Priok dan trend
perkembangannya digunakan data dari tahun 2006 sampai tahun 2009. Untuk menilai kondisi kebersihan dan penghijauan dengan menggunakan data kondisi