Kelembagaan Kepelabuhanan PENGEMBANGAN PELABUHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECOPORT) DALAM RANGKA PENGELOLAAN PESISIR TERPADU (Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dalam studi ini dilakukan di dalam Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta, wilayah kecamatan-kecamatan penyangga yang berbatasan dengan kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, dan wilayah Jabotabek sebagai daerah belakang utama hinterland Pelabuhan Tanjung Priok. Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok adalah kawasan dalam batas Daerah Lingkungan Kerja DLK dan Daerah Lingkungan Kepentingan DLK Pelabuhan Tanjung Priok sesuai Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan RI dengan Menteri Dalam Negeri RI tahun 1972. Pada saat penelitian studi ini dilakukan, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok telah terbentuk sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 632010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu telah terbit Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 422011 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok. Pada saat studi penelitian, Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok sedang melakukan koodinasi untuk melakukan kajian studi untuk mengusulkan Revisi Batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Tanjung Priok yang telah terbit dan ditetapkan sejak tahun 1972 oleh Menteri Maritim RI dan Menteri Dalam Negeri, disesuaikan dengan kondisi saat ini dan mengakomodasikan Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Jangka Menengah dan Jangka Panjang, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan. Kawasan penyangga Pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari kawasan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok yaitu Kecamatan-Kecamatan pesisir pantai Teluk Jakarta yang berbatasan dengan Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu Kecamatan Tanjung Priok, Kecamatan Koja dan Kecamatan Cilincing di wilayah DKI Jakarta. Daerah belakang utama Pelabuhan Tanjung Priok adalah kabupaten-kabupaten dan kota- kota di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Peta Batas Lokasi Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai daerah penelitian sebagaimana disajikan pada Gambar 7. Pada kawasan penyangga Pelabuhan Tanjung Priok terdapat berbagai kegiatan usaha yang merupakan efek ganda multiplyer effect dari berbagai kegiatan kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk lebih jelasnya batas Kawasan Penyangga Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah Propinsi DKI Jakarta sebagai daerah penelitian disajikan pada Gambar 8 dan Gambar 9. Gambar 7 Peta Lokasi Penelitian Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, 2009 Gambar 8 Peta Lokasi Penelitian Kawasan Penyangga Pelabuhan Tanjung Priok Kecamatan Tanjung Priok, Koja, Cilincing, 2009 Gambar 9 Peta Lokasi Penelitian Wilayah Propinsi DKI Jakarta, 2009 Sebagai daerah belakang utama Pelabuhan Tanjung Priok adalah Wilayah Propinsi DKI Jakarta, Wilayah Propinsi Banten, khususnya Kabupaten Tangerang dan wilayah Propinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor Cibinong dan Cileungsi. Selain Kabupaten Bogor dan Bekasi, sebetulnya pemasok barang-barang ekspor-impor dan barang antar pulau, juga berasal dari Kabupaten Bandung ekspor-impor produksi dari kawasan industri garmen dan tekstil dan dari Kabupaten Cirebon barang-barang antar pulau dan kabupaten Purwakarta dan kabupaten Sumedang Subang. Dampak pertumbuhan ekonomi wilayah regional daerah belakang utama pelabuhan, khususnya Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang terhadap pertumbuhan Pelabuhan Tanjung Priok cukup besar. Kawasan-kawasan industri, pusat perdagangan dan jasa serta kawasan perkebunan yang memasok barang-barang untuk diekspor dengan jumlah tonase dan nilai terbesar dari seluruh Indonesia terletak di wilayah regional Jabotabek. Batas wilayah Jabotabek sebagai daerah penelitian untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 10.