Analisis Perumusan Standar Ecoport Untuk Pelabuhan-Pelabuhan
No Komponen Ecoport
Pembobotan Fungsi
KUP c. Tingkat kebersihan
kawasan TKK 2; bersih
d. Kondisi Penghijauan KP 1 ; presentase ruang terbuka hijau kurang dari standar yang ditetapkan
oleh tata ruang 1 ; keanekaragaman rendah
e. Tingkat Sedimentasi perairan TSP
2: Sedimentasi Sedang II Aspek Sosial Pelabuhan Fs 20 didasarkan bahwa
pengembangan pelabuhan di Indonesia sebagai salah satu daya
tarik sumber lapangan kerja pada sektor formal san informal.
Keamanan pelabuhan dan pekerjanya juga sebagai standar
penilaian dari International Marketing Organization IMO
Fungsi Sosial Fs= 0,3 x1,7
+0.25x2+0,2x2+ 0,15x2+0,1 x2=
1,91
a. Lapangan kerja dan tingkat pendapatan serta
tingkat kerawanan sosial masyarakat PKM
3. Pendapatan di atas UMP 1. Penyerapan tenaga kerja dibawahi
yang disyaratkan peraturan. 1. Potensi kerawanan tinggi .
b. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan dan
pengembangan pelabuhan PM
2. Persepsi negatif lebih kecil daripada persepsi positif
c. Bina Lingkungan UMKM BL
2. Manfaat langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat
lokal ,sedang d. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja K3 2. Kecelakaan Kerja tidak ada zero
accident. e. Keamanan Pelabuhan
KP 2. Sebagian kegiatan telah
menerapkan IPSS Code III Aspek Kepelabuhanan Fp 20 , didasarkan bahwa aspek ini
merupakan bangkitan dampak, sehingga dikelola dengan konsep
konsep ecoport. Fungsi
Kepelabuhanan Fp = 0,5PAB +0,5 YOR
1,5 + 1 =2,5
a. Pertumbuhan arus barang PAB
3 : di atas 5 per tahun b. Kapasitas Terminal
Kontainer Container Yard di pelabuhan
2 :YOR sama dengan 70 IV Aspek Tata Ruang
Pelabuhan Ftr 20 didasarkan bahwa aspek ini
merupakan bangkitan dampak, sehingga dikelola dengan konsep
ecoport Fungsi Tata Ruang
Ftr = 0,5BD +0,5 BL 1 +1,5=2.5
a. Bagian daratan pelabuhan BD
2 :Sebagian sesuai dengan masterplan
b. Bagian perairan pelabuhan BL
3:Seluruhnya sesuai dengan masterplan
Berdasarkan hasil perhitungan penilaian dan perhitungan komponen- komponen lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok maka dihasilkan Indeks Ecoport
sebesar 1,74 dan masih perlu peningkatan setiap komponen untuk bisa memenuhi standar ecoport. Evaluasi kondisi komponen-komponen lingkungan yang ada,
agar Pelabuhan Tanjung Priok dapat menjadi pelabuhan berstandar ecoport.
Analisis Dapat diuraikan strategi pencapaian standar ecoport untuk Pelabuhan Tanjung Priok berdasarkan penilaian setiap komponen lingkungan sehingga
mencapai standar ecoport sebagai berikut : 1
Kualitas lingkungan fisik ekologi
Kualias air perairan : o
Melakukan pengelolan lingkungan perairan yang baik agar kualitas lingkungan perairan terjaga sehingga mengurangi tingkat
pencemaran perairan.
Kualitas udara daratan : o
Melakukan pengelolaan lingkungan serta menjaga kualitas udara di dalam dan di lingkungan pelabuhan.
Kondisi penghijauan dan kebersihan :
o Menambah penghijauan di sekitar kawasan pelabuhan kawasan
penyangga. o
Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan serta menerapkan proses 3 R sebagai pengelolaan sampah.
o Membuat lingkungan pelabuhan yang bersih dan nyaman.
Kondisi sedimentasi perairan :
o Frekuensi pengerukan kolam perairan setiap 5 tahun dan alur
pelayaran setiap 3 tahun. o
Membuat kolam penampung sedimen di muara-muara sungai ke pelabuhan.
2 Kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap Masterplan Pelabuhan Tanjung
Priok.
Pelabuhan bagian daratan : o
Pengembangan pelabuhan yang ada disesuaikan dengan Masterplan yang ada.
Teknis Perairan
o Untuk pelabuhan pengumpul internasional international hub port
dan reklamasi bentuk pulau, persyaratan perairan diubah. 3
Pertumbuhan arus barang dan kapasitas pelabuhan
Penyediaan lahan pelabuhan untuk menampung kapasitas pelabuhan sesuai proyeksi pertumbuhan barang.
Perlu adanya penyesuaian biar Yard Occupantie Ratio YOR yang ada
dengan standar ecoport 70. 4
Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat : o
Melibatkan masyarakat kawasan penyangga dalam kegiatan kepelabuhanan baik pada sektor formal maupun informal hingga
mencapai 20.
o Meningkatkan tingkat keselamatan kerja dan pelayanan.
o Meningkatkan program bina lingkungan terhadap kawasan
penyangga sesuai dengan ketentuan BUMN. o
Meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat penyangga.
Persepsi masyarakat terhadap pengembangan pelabuhan : o
Memperbaiki hubungan dengan masyarakat penyangga o
Meningkatkan pendidikan masyarakat penyangga agar tidak mudah terprovokasi.
5 Perundang-undangan dan kelembagaan.
Meningkatkan koordinasi kelembagaan dalam hal pengelolaan dan
pengendalian lingkungan dalam pelabuhan.
Menjadikan pengelolaan dan pengendalian lingkungan kawasan pelabuhan mencakup perairan Teluk Jakarta di bawah kewenangan
KLHS.
Pemda melakukan pengawasan terhadap pembangunan fisik. Strategi pencapaian standar ecoport untuk Pelabuhan Tanjung Priok disajikan
pada Lampiran 30.