Jenis dan Sumber Data

Perhitungan analisis untuk penentuan Indeks Pencemar pada badan perairan tidak memasukkan hasil analisis untuk parameter Mikrobiologi, studi penelitian ini menilai bahwa kualitas badan perairan telah terwakili oleh hasil analisis parameter Fisika, Kimia dan Logam Terlarut. Sistem nilai untuk penentuan status mutu air perairan disajikan pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Dalam melakukan analisis kualitas air perairan Pelabuhan Tanjung Priok digunakan data sekunder hasil pemantauan lingkungan oleh PT P Pelindo 2 Cabang Pelabuhan Tanjung Priok dari tahun 2004 – 2008 akhir. Pemantauan tingkat pencemaran air dengan mengambil sampel pada 12 titik stasiun di perairan Pelabuhan Tanjung Priok pada saat pasang dan saat surut, yaitu di Stasiun 1 Muara Kali Kresek, Stasiun 2 Perairan DKP, Stasiun 3 Perairan Kolam Pelabuhan III, Stasiun 4 Utara Ex-Syahbandar, Stasiun 5 Semenanjung Paliat, Stasiun 6 Dock Koja Bahari II, Stasiun 7 Perairan Muara Kali Japat, Stasiun 8 Perairan Pintu Break Water Barat, Stasiun 9 Perairan Sekitar PT. Rukindo, Stasiun 10 Perairan Muara Kali Lagoa, Stasiun 11 Luar Dam, Stasiun 12 Perairan Dumping Site. Untuk lebih jelasnya, titik lokasi stasiun pengambilan sampel disajikan pada Gambar 12. Lokasi pengambilan sampel dan penentuan titik dilakukan berdasarkan keterwakilan daerah pada kolam perairan pelabuhan zona A dan diluar kolam perairan pelabuhan zona B. Dikolam perairan dan dibagi dua yaitu di dekat muara sungaikali dan di bagian tengah kolam perairan pelabuhan. Pembagian titik stasiun penelitian berdasarkan zona dikelompokkan atas: 1 Stasiun pada Zona A.  Di dekat muara sungaikali pada titik stasiun 1, titik stasiun 3, titik stasiun 5, titik stasiun 7 dan titik stasiun 9.  Di tengah kolam perairan yaitu pada titik stasiun 2, titik stasiun 4, titik stasiun 6 dan titik stasiun 10 2 Stasiun pada Zona B  Di luar kolam pelabuhan terdiri dari titik stasiun 8, Titik Stasiun 11 dan Titik Stasiun 12. Pemantauan dilakukan pada perairan dan muara sebagai pada saat pasang dan surut selama 5 tahun 2004 - 2008 dan hasilnya dibandingkan terhadap Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Pada 12 titik stasiun ini diteliti kadar kualitas air laut berdasarkan parameter fisika bau, TSS, suhu, sampah, lapisan minyak, kecerahan dan kekeruhan, parameter kimia ph, ammonia, salinitas, senyawa fenol total, minyak dan lemak, surfaktan dan sulfida dan logam terlarut raksa, cadmium, tembaga, timbal dan seng. Atas dasar data hasil penelitian selanjutnya dilakukan analisis perhitungan Indeks Pencemar IP pada titik-titik tersebut. Kedua belas titik stasiun penelitian di dalam studi ini berdasarkan tingkat ketercemarannya dibagi 4 zona kriteria, yaitu : 1 Kriteria I Di bawah Batas Ambang Mutu Air laut : IP 0 - IP 1 2 Kriteria II Tercemar : IP 1 - IP 5 3 Kriteria III Tercemar Sedang : IP 5 - IP 10 4 Kriteria IV Tercemar Berat : IP 10 - IP 14 Evaluasi kualitas air laut pada Titik 1 sampai Titik 12 pemantauan di peraian Pelabuhan Tanjung Priok disajikan pada Lampiran 4 sampai dengan Lampiran 15 . b Metode Analisis Kualitas Udara Untuk menilai atau menganalisis kualitas udara di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dalam studi ini dengan menggunakan parameter Indeks Standar Pencemar Udara ISPU. ISPU adalah angka yang tidak mempunyai satuan, yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambient di lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya. ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu : 1 Partikulat PM10, 2 Karbon Monoksida CO, 3 Sulfur Dioksida SO2, 4 Nitrogen Dioksida NO2, 5 Ozon O3. Indeks Standar Pencemaran Udara ISPU didapat berdasarkan laporan dari pengelola kawasan yang memuat informasi sebagai berikut : 1 Waktu pelaporan; 2 Ketentuan waktu; 3 Bagian wilayah dan atau lokasi yang dilaporkan; 4 Indeks Standar Pencemar Udara dari setiap parameter yang diukur; 5 Indeks Standar Pencemar Udara Maksimum; 6 Parameter pencemar kritis; 7 Kategori Indeks Standar Pencemar Udara; Untuk melakukan pemantauan tingkat pencemaran udara, pengambilan sampel dilaksanakan pada 11 titik di daratan Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu:  Titik 1 : Area Pos IX  Titik 2 : Area Eks. Terminal Besi Bekas  Titik 3 : Area Kantor Pelindo II Cab. Tanjung Priok  Titik 4 : Area PT. Indocement Tunggal Prakarsa  Titik 5 : Area Kantor Keterpaduan  Titik 6 : Area PT. Indonesia Power  Titik 7 : Area Dermaga Nusantara I  Titik 8 : Area Dermaga Nusantara II  Titik 9 : Area PT. Walle Jaya  Titik 10 : Area TPK Koja  Titik 11 : Area Terminal Penumpang Titik-titik pemantauan kualitas udara disajikan pada Gambar 13 dan gambar kategori dan rentang Indeks Standar Pencemar Udara dengan ketentuan waktu disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Kategori dan Rentang ISPU Pelabuhan Rentang ISPU Warna Kategori Penjelasan 0 - 50 Hijau Baik Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan, dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika. 51 - 100 Biru Sedang Tingkat kualitas udara yang “tidak berpengaruh” pada “kesehatan manusia” ataupun hewan “tetapi” berpengaruh pada “tumbuhan” yang sensitive dan “nilai estetika”. 101-199 Kuning Tidak sehat Tingkat kualitas udara yang bersifat “merugikan” pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. 200 - 299 Merah Sangat tidak sehat Tingkat kualitas udara yang dapat “merugikan kesehatan” pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. 300 - 500 Hitam Berbahaya Tingkat kualitas udara “berbahaya” yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. Sumber: Keputusan Kepala Bapedda Nomor : Kep.107Kabapedal tentang Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi ISPU.