Tanaman Hias, Ditjen Hortikultura, Deptan dalam Dadang et al 2007, pada 1985 pasar tanaman hias dunia baru senilai US19 miliar. Sepuluh tahun kemudian
meningkat menjadi US30 miliar. Kurun 2005-2006 meningkat lagi menjadi US62 miliar. Berdasarkan catatan BPS, Produk Domestik Bruto PDB tahun
2006 dari tanaman hias mencapai Rp 4,9 triliun. Sementara nilai ekspornya rata- rata US12 jutatahun. Sekitar 75 persen ekspor didominasi tanaman tropis,
sisanya anggrek. Permintaan dunia terutama datang dari negara-negara di Eropa dan Asia. Secara umum pertumbuhan industri tanaman hias mencapai 15-20
persen per tahun.
2.6 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang relevan dengan topik penelitian analisis lingkungan usaha dan formulasi strategi bersaing perusahaan antara lain:
Tabel 3 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Tahun
Judul Metode
Penelitian Hasil Penelitian
Dedy Wijaya Okta 2004
Analisis Formulasi Strategi Bersaing
Minuman Sari Buah Sirsak pada PT
Minuman SAP dalam Menghadapi
Persaingan Industri Minuman Ringan
Matriks IFE, matriks EFE,
matriks IE, matriks SWOT,
QSPM Strategi bersaing: memanfaatkan
kemajuan teknologi pengemasan, memperluas jaringan distribusi
menjaga dan meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan
modal kerja dalam membiayai promosi, memaksimalkan
kapasitas produksi, dan meningkatkan diferensiasi produk.
Imelda Budiman 2004
Analisis Strategi Bersaing Obat
Tradisional: Taman Sringanis
Matriks IFE, matriks EFE,
CPM, matriks IE, dan matriks
SPACE Strategi yang dapat dilakukan:
membuka cabang baru di tempat yang strategis, menjual melalui
pengobatklinik yang memiliki misi dan tujuan yang sama,
mengoptimalkan penggunaan situs internet dan pemasangan iklan di
majalah dan tabloid kesehatan sebagai sarana promosi, menjaga
dan meningkatkan hubungan dengan konsumen dan instansi
pemerintah, dan melakukan uji laboratorium.
Nama Peneliti Tahun
Judul Metode
Penelitian Hasil Penelitian
Asril Tinambunan
2005 Strategi
Pengembangan Usaha Tanaman
Hias pada PT Bina Usaha Flora BUF
di Cipanas-Cianjur Matriks IFE,
matriks EFE, matriks IE,
matriks SWOT, QSPM
Strategi utama: menjalin kerjasama dengan pelanggan tetap
potensial, floris, Dinas Taman Kota, pengelola lapangan golf,
developer real estate
untuk meraih pangsa pasar pada wilayah
Cipanas-Cianjur, mengoptimalkan dan mengefektifkan kegiatan
personal selling , memberikan
potongan harga, meningkatkan pelayanan dan melakukan open
house .
Entis Somantri 2005
Analisis Strategi Bersaing
Competitive Strategy
Manajemen Hero Supermarket dalam
Industri Ritel Proses Hierarki
Analitik PHA Prioritas menyeluruh alternatif
strategi bersaing pada hierarki keputusan adalah pelayanan.
Pelayanan sangat penting dalam meraih keuntungan karena sebagai
modal dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan pelanggan.
Eli Parluhutan 2006
Formulasi Strategi Pengembangan
Usaha Tanaman Annggrek Spesies
di Unit Koleksi Anggrek Kebun
Raya Bogor Matriks IFE,
matriks EFE, matriks IE,
matriks SWOT, QSPM
Strategi yang dapat dijalankan: mengoptimalkan dan
meningkatkan pemeliharaan peralatan yang ada, melakukan
RD dan standarisasi produk, mempertahankan dan
meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produk,
membangun kemitraan dan meningkatkan produk dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi budidaya,
mempertahankan keunggulan produk yang berkualitas,
meningkatkan promosi, pemberian merek dan mendaftarkan hak
paten.
Suheri 2006 Analisis Strategi
Bersaing Restoran berdasarkan
Persfektif Konsumen Studi
kasus: Waroeng Girli Bogor
Metode tabulasi deskriptif, model
matrik konsumen,
analisis rasio Persepsi Nilai
Guna PNG dengan Persepsi
Harga PH Strategi bersaing mengacu pada
dua isu utama: kebijakan dimensi nilai guna restoran dan kebijakan
pada dimensi harga menu restoran dengan cara menerapkan persepsi
nilai guna yang lebih tinggi kepada konsumen dengan
penurunan harga dan meningkatkan nualitas menu.
Anindito Al Muttaqien 2007
Analisis Strategi Bersaing
Agrowisata Vin’s Berry Park
Matriks IFE, matriks EFE,
CPM, matriks IE, matriks
SWOT, dan QSPM
Strategi bersaing: menjadi agrowisata stroberi dengan
muatan edukasi dan edutainment dengan harga terjangkau. Strategi
bersaing utama adalah menciptakan paket agrowisata
dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik.
Dari ketujuh penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perumusan strategi dapat dilakukan melalui identifikasi lingkungan perusahaan dan melalui
persfektif konsumen. Metode yang digunakan antara lain matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, dan matriks SWOT. Strategi dapat pula dirumuskan dengan
metode PHA. Beberapa penelitian dilengkapi dengan CPM dan matriks SPACE. Strategi yang telah dirumuskan kemudian dapat diurutkan dalam prioritas dengan
QSPM. Penelitian tersebut juga dapat memberikan masukan kepada peneliti tentang strategi apa saja yang mungkin dirumuskan melihat kondisi perusahaan
dan lingkungannya. Dengan mempelajari penelitian terdahulu, peneliti mencoba melakukan
analisis lingkungan perusahaan dan merumuskan alternatif strategi bersaing pada perusahaan tanaman hias. Peneliti memilih perusahaan tanaman hias karena
beberapa hal, salah satunya belum pernah ada penelitian mengenai strategi bersaing pada perusahaan tanaman hias. Pada akhir formulasi strategi, peneliti
mencoba memetakan strategi yang telah diprioritaskan pada jangka waktu tertentu. Peneliti berharap hal ini dapat membantu manajemen perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi dengan terlebih dahulu membuat perencanaan yang dihubungkan dengan waktu pelaksanaan.
III. KERANGKA PEMIKIRAN