3.3.3 Matriks EFE dan IFE
Tahap berikutnya setelah melakukan analisis eksternal dan internal adalah menuangkan hasil analisis ke dalam matriks EFE dan IFE. Hasil analisis eksternal
dituangkan dalam matriks EFE External Factor Evaluation dan untuk hasil analisis internal dituangkan ke dalam matriks IFE Internal Factor Evaluation.
Bobot pada kedua matriks ini ditentukan dengan metode Paired Comparison. Matriks EFE David, 2006 meringkas dan mengevaluasi informasi
tentang politik, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi, serta persaingan dalam industri. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman
yang dihadapi perusahaan. Matriks IFE David, 2006 meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan pada daerah fungsional suatu perusahaan. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara daerah-daerah fungsional
tersebut.
3.3.4 CPM
Competitive Profile Matrix
CPM atau disebut juga matriks profil
persaingan digunakan untuk mengetahui posisi relatif perusahaan yang dianalisis, dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Matriks ini mencoba mengkuantifikasi
keunggulan dan kelemahan dari variabel-variabel yang diidentifikasi dan dievaluasi. Upaya-upaya untuk mengkuantifikasi variabel-variabel ini tidak dapat
sepenuhnya meninggalkan peran pendapat dari manajemen. Matriks ini berfungsi untuk melakukan penyederhanaan dan merupakan ringkasan keseluruhan proses
identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan David, 2006.
3.3.5 Matriks IE Matriks IE Internal-External menghasilkan pemetaan skor hasil matriks
EFE dan IFE. Pemetaan ini bertujuan untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail David, 2006. Matriks ini dapat mengidentifikasi
sembilan sel strategi perusahaan yang pada prinsipnya sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
1. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau
upaya diversifikasi. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel ini adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.
2. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah
strategi yang telah ditetapkan. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
3. Retrenchment strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha
yang dilakukan perusahaan. Strategi yang dapat diterapkan adalah memperkecil atau memperbesar skala usaha perusahaan.
3.3.6 Matriks SWOT