pesaing. Nilai tertinggi adalah 4, diberikan kepada perusahaan yang memiliki kondisi paling kuat dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Selanjutnya untuk
masing-masing perusahaan, nilai rating ini dikalikan dengan nilai bobot dari variabel yang digunakan.
Faktor-faktor dalam CPM termasuk isu eksternal dan internal yang penilaiannya mengacu pada kekuatan dan kelemahan. Faktor sukses kritis dalam
CPM lebih luas dibandingkan matriks EFE dan tidak dikelompokkan menjadi peluang dan ancaman. Matriks profil persaingan disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Competitive Profile Matrix CPM
Perusahaan Pesaing 1
Pesaing 2 Faktor Strategis
Bobot Rating Bobot
skor Rating Bobot
skor Rating Bobot
skor A
B C
Total 1,000 Sumber: David dalam Umar 2005
4.4.6 Matriks IE
Matriks IE Internal-External merupakan pemetaan skor matriks EFE dan IFE yang telah dihasilkan pada tahap input. Konsep matriks IE dapat dilihat pada
Gambar 5. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor bobot IFE pada sumbu horizontal dan total skor bobot EFE pada sumbu vertikal.
Pada sumbu horizontal skor antara 1 sampai dengan 1,99 menunjukkan posisi internal lemah. Skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan rata-rata, sedangkan
pada 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan posisi internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor 1,00 sampai dengan 1,99 menunjukkan posisi
eksternal yang lemah. Skor 2,00 sampai dengan 2,99 menunjukkan pengaruh
sedang, sedangkan skor 3,00 sampai dengan 4,00 menunjukkan pengaruh eksternal yang tinggi.
Sel-sel pada matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan implikasi strategi yang berbeda-beda. Daerah pertama terdiri dari sel I, II, dan IV
disebut tumbuh dan bina grow and build. Strategi yang cocok bagi divisi ini adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk atau strategi integratif integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal. Daerah kedua terdiri dari sel III, V, dan VII digambarkan sebagai hold
and maintain . Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan
strategi yang tepat untuk digunakan dalam divisi ini. Daerah ketiga terdiri dari sel IV, VII, dan IX yang disebut panen atau divestasi harvest or divestiture.
TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR INTERNAL
TOTAL SKOR
EVALUASI FAKTOR
EKSTERNAL
Gambar 5 Matriks IE
Sumber: David, 2006
4,0
Kuat 3,0-4,0
3,0
Rata-rata 2,0-2,99
2,0
Lemah 1,00-
1,99
1,0
Tinggi 3,0-4,0
I II III
3,0
Sedang 2,0-2,99
IV V VI
2,0
Rendah 1,0-1,99
1,0
VII VIII IX
4.4.7 Matriks SWOT
Matriks SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threat adalah alat untuk mencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat
tipe strategi: SO kekuatan-peluang; strenght-opportunities, WO kelemahan- peluang; weakness-opportunities, ST kekuatan-ancaman; strenght-threats, WT
kelemahan-ancaman; weakness-threats. Mencocokan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks
SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik David, 2006. Tabel 12 adalah Matriks SWOT dan alternatif strategi yang dirumuskan dengan mencocokan
faktor eksternal dan internal melalui Matriks SWOT.
Tabel 12 Matriks SWOT
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan S: Daftar kekuatan internal
Kelemahan W: Daftar kelemahan internal
Peluang O: Daftar peluang eksternal
Strategi S-O: Strategi dengan
menggunakan kekuatan untuk mengambil
keuntungan dan peluang Strategi W-O:
Strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang
dengan mengatasi kelemahan Ancaman T:
Daftar ancaman eksternal Strategi S-T:
Strategi dengan menggunakan kekuatan
untuk menghindari ancaman
Strategi W-T: Strategi dengan
meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber: David, 2006
Pertama, strategi S-O atau strategi kekuatan-peluang yaitu menggunakan kekuatan internal dan perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Kedua,
strategi W-O atau strategi kelemahan-peluang, yaitu bertujuan untuk memperbaiki kelamahn dengan memanfaatkan peluang eksternal. Ketiga, strategi S-T atau
strategi kekuatan-ancaman, yaitu menggunakan kekuatan perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Keempat, strategi W-T atau strategi kelemahan-ancaman, merupakan taktik defensif yang diarahkan
untuk mengurangi kelemahan internal untuk menghindari ancaman eksternal. Ada delapan langkah yang terlibat dalam membuat Matriks SWOT, yaitu:
1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan,
2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan,
3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan,
4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan,
5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil
strategi SO dalam sel yang ditentukan, 6.
Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan,
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil
strategi ST dalam sel yang ditentukan, 8.
Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan.
4.4.8 QSPM