kekuatan tersebut merupakan hasil analisis dari lingkungan internal Godongijo dari faktor manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksioperasi,
serta penelitian dan pengembangan. Kekuatan dan kelemahan internal Godongijo diringkas dalam Tabel 22.
Tabel 22 Hasil Analisis Lingkungan Internal
Faktor Kekuatan kelemahan
Manajemen 1. Memiliki Standard Operational Procedure SOP,
1. Masih ada rangkap jabatan, 2. Terjadi turn over karyawan
Pemasaran 2. New release dan trend setter tanaman hias adenium,
3. Produk dan pelayanan beragam, 4. Teknologi dalam promosi dan
pelayanan, 5. Memiliki cabang dan banyak agen,
3. Jarak yang jauh dengan Jakarta,
4. Persentase pendapatan dari penjualan belum seimbang,
Keuangan dan akuntansi
6. Modal sendiri, Produksioperasi
5. Sumberdaya belum digunakan secara optimal,
Penelitian dan pengembangan
7. Inovasi dalam budidaya dan peningkatan kualitas tanaman hias.
7.3 Analisis Matriks EFE
Analisis lingkungan eksternal menghasilkan tujuh peluang dan enam ancaman. Keenam peluang ini diantaranya kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap
Dolar Amerika, pecinta tanaman hias yang tidak mengenal status ekonomi, jenis, kelamin, dan usia, penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak,
perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi serta perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman juga
merupakan peluang bagi Godongijo. Dari lingkungan industri, peluang bagi Godongijo yaitu kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli dan pemasok yang
kuat. Terdapat enam ancaman yang dihadapi Godongijo hasil analisis
lingkungan eksternal. Ancaman tersebut diantaranya tingkat inflasi yang semakin
meningkat, kenaikan TDL dan harga BBM, cuaca yang tidak menentu dan bencana alam, serta berubah-ubahnya tren tanaman hias. Dari lingkungan industri,
Godongijo menghadapi ancaman berupa tingkat persaingan yang tinggi dan munculnya pendatang baru yang dekat dengan konsep bisnis yang sama.
Pembobotan yang dilakukan terhadap variabel peluang dan ancaman dilakukan dengan metode pembobotan berpasangan paired comparison. Proses
pembobotan dijelaskan pada Lampiran 4. Penetapan rating dilakukan dengan mengacu pada kemampuan perusahaan dalam merespon berbagai variabel
eksternal. Penilaian bobot dan rating untuk faktor eksternal dan internal dijelaskan pada Lampiran 5. Tabel 23 meringkas hasil pengolahan matriks EFE.
Tabel 23 Hasil Analisis Matriks EFE
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang Kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
0,0556 2 0,1111
Pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia
0,0791 3 0,2372
Penjualan dan impor tanaman hias tidak dikenai pajak 0,0705
3 0,2115 Perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan
transportasi 0,0791 4
0,3162 Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas
tanaman hias 0,0780
3 0,2340 Kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat
0,0748 3 0,2244
Kekuatan tawar-menawar terhadap pemasok kuat 0,0705
3 0,2115
Total 0,5075 1,5459
Ancaman Inflasi semakin meningkat
0,0823 3 0,2468
Kenaikan TDL dan harga BBM 0,0791
2 0,1581 Cuaca tidak menentu dan bencana alam
0,0897 3 0,2692
Berubah-ubahnya tren tanaman hias 0,0844
2 0,1688 Tingkat persaingan tinggi
0,0791 3 0,2372
Munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama 0,0780
3 0,2340
Total 0,4925 1,3141
Kondisi eksternal yang dihadapi Godongijo digambarkan dengan skor hasil matriks EFE. Total rataan untuk faktor eksternal yang menjadi peluang
adalah sebesar 1,5459 sedangkan total rataan untuk ancamannya sebesar 1,3141. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa Godongijo memiliki faktor peluang
yang lebih besar daripada ancaman, sehingga diperlukan strategi untuk memanfaatkan peluang ini. Total skor matriks EFE untuk Godongijo adalah
2,8600, hal ini berarti Godongijo menunjukkan respon cukup baik terhadap peluang dan ancaman eksternal yang terjadi.
Berdasarkan hasil pengolahan matriks EFE, peluang dari pecinta tanaman hias tak mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia dengan perkembangan
teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi dianggap peluang yang sangat penting dengan bobot yang sama yaitu 0,0791. Rating 4 berarti
perusahaan merespon perkembangan teknologi komputer, komunikasi, informasi, dan transportasi lebih baik daripada merespon peluang pecinta tanaman hias tak
mengenal status ekonomi, jenis kelamin, dan usia yang mendapat rating 3. Peluang perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman
hias, kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli kuat, dan kekuatan tawar- menawar terhadap pemasok kuat dianggap penting dengan nilai bobot 0,0780;
0,0748; dan 0,0705. Peluang ini direspon dengan baik dilihat dari nilai rating 3. Sedangkan peluang kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
dianggap kurang penting dan direspon dengan kurang baik terlihat dari nilai bobot 0,0556 dan rating 2.
Ancaman yang dihadapi Godongijo berupa cuaca yang tidak menentu merupakan ancaman yang sangat penting dengan bobot 0,0897 namun dapat
direspon dengan baik oleh Godongijo rating 3. Berubah-ubahnya tren tanaman hias dengan bobot 0,0844 dan kenaikan TDL dan harga BBM dengan bobot
0,0791 merupakan ancaman penting yang direspon kurang baik dengan rating 2.
Ancaman inflasi yang semakin meningkat, tingkat persaingan tinggi, dan munculnya pendatang baru yang dekat dan konsep bisnis utama yang sama
merupakan ancaman penting dengan bobot berurutan 0,0823; 0,079; dan 0,0780 yang dapat direspon dengan baik seperti terlihat pada rating benilai 3.
7.4 Analisis Matriks IFE