Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

diprioritaskan pada kelemahan organisasi yang berkaitan erat dengan kekuatan organisasi. 5. Sasaran Sasaran merupakan tujuan organisasi yang telah dikuantifisir dengan baik. Sasaran adalah hal yang ingin dicapai dengan adanya tantangan. Pada akhirnya, unsur-unsur tersebut dipadukan untuk mendapatkan sebuah peta umum strategik yang akan diimplemetasikan untuk jangka waktu yang telah dirumuskan. Arsitektur strategik yang disusun membutuhkan perincian lebih lanjut dalam bentuk strategi dan kebijakan yang kemudian diturunkan lebih lanjut ke dalam program kerja.

3.5 Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masalah yang terjadi di dalam industri tanaman hias yaitu adanya tren tanaman hias yang berubah-ubah dan ketatnya persaingan antara perusahaan tanaman hias yang dihadapi Godongijo. Permasalahan lainnya adalah munculnya pesaing dekat Godongijo. Hal ini membuat Godongijo mengalami fluktuasi penjualan produk-produknya. Untuk mengatasi hal tersebut maka Godongijo perlu mengembangkan strategi bersaing yang tepat. Identifikasi visi dan misi perusahaan penting untuk mengetahui bagaimana arah dan tujuan perusahaan serta bagaimana operasi perusahaan untuk menuju arah dan tujuan tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi peluang dan ancaman melalui analisis lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal terdiri dari analisis faktor ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan industri. Selain itu dilakukan pula identifikasi kekuatan dan kelemahan melalui analisis internal yang mencakup analisis manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksioperasi, serta penelitian dan pengembangan. Hasil identifikasi peluang dan ancaman dianalisis dengan matriks EFE. Sedangkan kekuatan dan kelemahan dianalisis melalui matriks IFE. Hasil matriks EFE dan IFE kemudian diplotkan pada matriks IE sehingga didapat sel posisi perusahaan berdasarkan lingkungan usahanya. Untuk mengetahui posisi persaingan perusahaan terhadap pesaingnya maka dilakukan analisis CPM. Tahap selanjutnya adalah formulasi strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Perumusan strategi pada matriks ini menggunakan input dari analisis lingkungan eksternal dan internal dengan mempertimbangkan visi, misi, dan posisi persaingan perusahaan dari CPM. Setelah didapat beberapa alternatif strategi, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas strategi melalui QSPM. Strategi diurutkan berdasarkan prioritas pelaksanaannya dan dipetakan pada jangka waktu tertentu dengan bantuan arsitektur strategik. Dengan ini akan diketahui secara jelas strategi apa yang harus dilakukan pada tahun tertentu dan strategi apa yang harus dilakukan secara terus-menerus. Secara ringkas, kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Kerangka Pemikiran Penelitian Lingkungan Eksternal 1. Ekonomi 2. Sosial, budaya, demografi, lingkungan 3. Politik, pemerintah, hukum 4. Teknologi 5. Industri - Persaingan di antara pesaing yang ada - Masuknya pendatang baru - Ancaman produk pengganti - Kekuatan tawar-menawar pembeli - Kekuatan tawar-menawar pemasok Lingkungan Internal 1. Manajemen 2. Pemasaran 3. Keuangan dan Akuntansi 4. ProduksiOperasi 5. Penelitian dan Pengembangan Analisis Matriks IFE Matriks IE QSPM Alternatif Strategi Bersaing CPM Analisis Matriks EFE Matriks SWOT Arsitektur Strategik Godongijo Visi dan Misi Perusahaan Lingkungan Perusahaan Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Identifikasi Peluang dan Ancaman - Persaingan dalam industri tanaman hias - Tren tanaman hias berubah-ubah - Muncul pesaing dekat - Fluktuasi penjualan

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Godongijo Asri atau Godongijo di Jalan Raya Cinangka Km 10 No. 60, Desa Serua, Sawangan, Depok. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Godongijo melakukan usaha di sektor agribisnis khususnya dalam bidang tanaman hias. Selain itu nursery ini terletak di Sawangan, Depok dimana tempat ini merupakan sentra tanaman hias. Di kawasan ini cukup banyak pengusaha yang bergerak dalam industri tanaman hias, sehingga sangat terlihat atmosfer persaingan antarpengusaha. Alasan utama pemilihan Godongijo sebagai lokasi penelitian adalah karena Godongijo merupakan salah satu perusahaan tanaman hias yang terbesar di Sawangan, Depok. Godongijo menghadapi perkembangan industri tanaman hias dan pesaing utama yaitu perusahaan yang baru didirikan beberapa kilometer dari Godongijo dengan konsep bisnis yang sama. Selain di daerah Sawangan, Depok, Godongijo juga menghadapi pesaing yaitu perusahaan-perusahaan tanaman hias yang berada di Bogor yang juga terus berkembang. Alasan lainnya adalah kesediaan pihak Godongijo untuk digunakan sebagai lokasi penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2008.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara