46
Tabel 2.2 Landasan Hukum Program Kebijakan KUR
Tahun Peraturan
2007
Inpres No. 62007 tentang Kebijakan Percepatan Sektor Riil dan Pemberdayaan UKM
MoU antara pihak Pemerintahan, bank penyalur, dan perusahaan penjamin.
2008
Perpres 22008 tentang Lembaga Penjaminan Adddendum I MoU terkait nilai pinjaman KUR
maksimal Rp 5.000.000 dengan tingkat suku bunga maksimal 24 persen.
PMK No. 135PMK.052008 terkait besaran Imbal Jasa Pinjaman IJP sebesar 1,5 persen dan besar
penjaminan sebesar 70 persen
2010
Addendum II dan Adendum III MoU terkait KUR Mikro dengan plafon pinjaman maksimal Rp
20.000.000 dengan tingkat suku bunga maksimal 22 persen, dan KUR Ritel dengan plafon pinjaman
maksimal Rp 500.000.000 dengan tingkat suku bunga maksimal 14 persen, serta penjaminan.
KEP-07M.EKON012010 tentang penambahan bank penyalur KUR 13BPD.
PMK No.189PMK.052010 terkait penambahan besaran IJIP dari 1,5 persen menjadi 3,25 persen.
2011
PMK No.99PMK.0102011 terkait Perubahan Modal Disetor dari Rp 50 M menjadi Rp 25 M untuk
perusahaan penjamin kredit daerah.
2012
KEP-07M.EKON012012 terkait penambahan 2 perusahaan penjaminan kredit daerah dalam skema
KUR, yaitu Jamkrida Jatim dan Jamkrida Bali Mandara.
Kep-08M.EKON-12012 terkait penambahan bank penyalur KUR 13 BPD.
Sumber : Berbagai Peraturan dan Keputusan Menteri terkait KUR
b. Mekanisme Penyaluran KUR
Menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 10PMK.052009 tentang Fasilitas Penjamin Kredit Usaha Rakyat, terdapat beberapa ketentuan yang
disyaratkan oleh pemerintah dalam penyaluran KUR, yaitu:
47
1 UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha
produktif yang layak namun belum bankable dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat kredit dari
perbankan. b
Fasilitas penjaminan dapat diberikan kepada debitur yang belum pernah mendapat kredit dari program lain.
c Kesepakatan KUR diperjanjikan oleh Bank Pelaksana dengan
UMKM-K 2
KUR terbagi menjadi dua yakni KUR Retail dan KUR Mikro. Plafond yang ditetapkan untuk KUR Retail sebesar Rp 20.000.000 sampai Rp
500.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar maksimal 14 persen efektif per tahun atau ditetapkan oleh Menteri Keuangan atas
rekomendasi Komite Kebijakan. Sedangkan plafond KUR Mikro maksimal Rp 20.000.000 dengan tingkat suku bunga efektif 22 per
tahun atau ditetapkan oleh Mentri Keuangan atas rekomendasi Komite Kebijakan.
3 Keputusan untuk memberikan pinjaman berupa KUR diputuskan oleh
bank pelaksana sesuai dengan kelayakan usaha dengan asas-asas perkreditan yang sehat dan yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
48
c. Tingkat Bunga Kredit Usaha Rakyat KUR
Suku bunga kredit ini selalu mengalami perubahan. Perubahan dari setiap suku bunga disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan para pelaku usaha.
Suku bunga dari setiap kredit selalu mengalami penurunan, hal ini dilakukan oleh pemrintah dan bank untuk mendukung pengembangan usaha dari pelau
UMKM. Pada saat ini suku bunga kredit untuk Kredit Usaha Rakyat mengalami
penurunan. Suku bunga KUR skala mikro pada awalnya dalah sebesar 22 menjadi 20-21 efektif per tahun atau setara dengan 10-10,5 flat per tahun.
Untuk tingkat suku bunga ritel dari 14 menjadi 12-13 efektif per tahun atau setara dengan 6- 6,5 per tahun. Sedangkan saat ini suku bunga dari KUR
mengalami penurunan sebesar 9. Semakin menurunnya nilai suku bunga ini ditujukan bagi kemudahan akses UMKM dalam mendapatkan pinjaman dana
untuk mengembangkan usahanya. Maksud dari adanya program ini adalah memberdayakan UMKM sebagai
salah satu sektor usaha yang mampu berperan saebagai pencipta lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan agar mendapatkan kemudahan mengakses
pembiayaan bagi kemajuan usahanya.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini bermaksud untuk memberikan informasi terkait penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan penelusuran penelitian
ini akan dapat dipastikan sisi ruangan yang akan diteliti yang dapat diteliti