16
perusahaan dengan dana yang digunakan berasal dari perpaduan sumber dana jangka panjang yang diperoleh baik dari luar maupun dalam perusahaan.
Menurut Gleason et al dalam Abeywardhana 2015 perusahaan memilih hutang dan modal campuran dengan menyeimbangkan biaya dan keuntungan.
Perusahaan akan menggunakan strategi dalam kinerja usahanya yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan.
Sedangkan menurut Mardiyanto 2008, Struktur modal didefinisikan sebagai perpaduan antara utang jangka panjang dengan tingkat ekuitas
perusahaan. Dapat disimpulkan pula struktur modal merupakan struktur keuangan dikurangi dengan utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan.
Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena sifat dari hutang jangka pendek yang cepat berubah sesuai dengan tingkat
penjualan. Berbeda dengan hutang jangka panjang yang memiliki sifat tetap dengan jangka waktu yang panjang seperti satu tahun. Sehingga keberadaan
hutang jangka panjang ini harus diperhitungkan oleh manajer keuangan dalam perusahaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah kumpulan dari berbagai macam jenis modal baik yang berasal dari dalam maupun luar
perusahaan yang digunakan untuk pembiayaan kebutuhan perusahaan.
b. Faktor-Faktor yang Menentukan Struktur Modal
Struktur modal merupakan permasalahan yang penting dalam perusahaan, kondisi struktur modal yang baik atau buruk akan berpengaruh langsung pada
kondisi keuangan perusahaan. Struktur modal perusahaan dikatakan baik jika
17
utang yang dimiliki perusahaan lebih kecil dibanding modal yang dimiliki perusahaan. Dengan begitu beban yang ditanggung oleh perusahaan jumlahnya
kecil. Begitu pula sebaliknya, struktur modal dikatakan dalam kondisi buruk apabila utang perusahaan sangat besar sehingga beban yang ditanggung oleh
perusahaan pun besar. Menurut Brealey 2007, menyebutkan ada empat faktor utama yang
digunakan untuk menyusun struktur modal, yaitu 1
Pajak Perusahaan yang konsisten dalam menghasilkan keuntungan adalah
perusahaan yang akan sering membayar pajak. Jika tingkat pajak perusahaan lebih tinggi dari tingkat pajak pemegang obligasi,
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari hutang.
2 Resiko
Kesulitan keuangan dinilai mahal bagi perusahaan yang mampu bertahan. Sama halnya dengan yang lain, kesulitan keuangan lebih
mungkin dialami bagi perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi. Itu sebabnya perusahaan yang memiliki resiko tinggi
cenderung akan mimilih untuk mengurangi hutangnya. 3
Tipe Aset Biaya financial distress tergantung pada tipe aset yang dimiliki
perusahaan.
18
4 Financial Slack
Teori mengatakan bahwa perusahaan lebih suka menerbitkan hutang dibandingkan saham jika keuangan internal tidak mencukupi.
Menurut Brigham dan Houston, 2001 empat faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal adalah
1 Resiko Bisnis atau tingkat resiko yang terkandung dalam operasi
perusahaan apabila perusahaan tidak menggunakan hutang. Makin besar resiko bisnis suatu perusahaan, makin rendah rasio utang yang
optimal. 2
Posisi Pajak Jika besar pendapatan perusahaan telah terhindar dari pajak karena
perhitungan penyusutan, bunga pada hutang yang beredar atau kerugian pajak yang dikompensasi ke muka, maka tambahan hutang
tidak banyak memberi manfaat sebagaimana yang dirasakan perusahaan dengan tariff pajak efektif yang lebih tingi.
3 Fleksibilitas Keuangan
Kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam keadaan yang buruk. Keberadaan dana yang dimiliki
perusahaan sangat mempengaruhi struktur modal perusahaan. 4
Konservativitas atau agresivitas manajemen Sebagian manajer perusahaan lebih agresif untuk memanfaatkan
hutang, sehingga perusahaan lebih cenderung menggunakan utang untuk meningkatkan laba. Ini bukan salah satu faktor yang tidak
19
mempengaruhi struktur
modal yang
optimal atau
yang memaksimalkan nilai, tetapi akan mempengaruhi struktur modal yang
ditargetkan dan ditetapkan manajer.
c. Teori Struktur Modal