neraca yang menunjukkan aset, kewajiban, serta modal yang dibutuhkan. Neraca dapat menjadi gambaran bagi pengelola mengenai
keadaan keuangan usaha yang dimiliki. Kedua, laporan laba rugi yang akan menunjukkan besarnya keuntungan yang didapat dan kerugian
yang dialami selama periode tertentu. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keuangan merupakan aspek yang perlu diperhatikan
dalam sebuah perencanaan usaha. Perencanaan keuangan yang tidak baik akan mengakibatkan tidak efektifnya modal yang sudah disiapkan.
Untuk itu, modal dan aset yang sudah dimiliki harus dimanfaatkan dengan baik, agar terhindar dari kerugian dikemudian hari.
Berdasarkan aspek-aspek yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan unit produksi, memiliki
persamaan dengan perencanaan usaha pada umumya. Terdapat aspek- aspek seperti penentuan visi, misi, tujuan, sasaran yang merupakan
pondasi rencana lalu menetapkan langkah-langkah selanjutnya seperti menentukan
aspek pasar,
lokasi, manajemen
dan legalitas,
produksioperasi, dan aspek keuangan. Kesemua aspek tersebut akan mendukung terlaksananya unit produksi di sekolah. Penambahan dalam
perencanaan unit
produksi sekolah
berkaitan dengan
aspek pembelajaran siswa, di mana siswa dituntut untuk menjalankan sebuah
usaha yang sebelumnya hanya mereka pelajari secara teori dalam mata pelajaran kewirausahaan atau mata pelajaran produktif yang sesuai
dengan bidang keahliannya. Dalam proses penyusunan perencanaan ini, perlu koordinasi yang baik antara ketua unit produksi yang sudah
dipilih dengan pemimpin sekolah, seperti kepala sekolah, komite, kepala yayasan, untuk kemudian disampaikan kepada wakil kepala
sekolah, guru, staff, karyawan dan yang terakhir kepada siswa.
C. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap penelitian terdahulu, maka didapat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian yang
penulis lakukan, referensi tersebut antara lain : 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Lestari yang berkaitan dengan unit produksi berjudul
“Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Studi Kasus di SMK Negeri 2 Klaten
Tah un Ajaran 20082009”, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model pengelolaan
unit produksi, faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan unit produksi, dan untuk mengetahui bagaimana cara yang dilakukan pengelola unit
produksi dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di SMK Negeri 2 Klaten. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa dalam UP SMK
Negeri 2 Klaten berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan. Aspek UP meliputi : a. Input, berupa sumber daya manusia SDM, modal,
metode dan fasilitas b. fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian
dan pengendalian
c. Pelaksanaan
berorientasi menghasilkan jasa, produk dan pelatihan d. Pemasaran e. Pelayanan
Konsumen f. Output, tenaga yang terampil dan siap pakai di industri, serta menghasilkan produk maupun jasa yang laku jual dan peserta pelatihan
memiliki keterampilan skill yang dapat diterapkan didunia industri. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Unit Produksi di SMK Negeri
2 Klaten adalah sebagai sebagai berikut : a. Waktu pelaksanaan, unit produksi di smk ini masih relatif kurang b. kurikulum pembelajaran di
sekolah c. Keterbatasan alat d. Persaingan dengan industri.
47
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, di sini penulis tidak
47
Sri Lestari, “Model Pengelolaan Unit Produksi di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Studi Kasus di SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 20082009”, Skripsi Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.
membahas unit produksi secara keseluruhan, penulis lebih memfokuskan bagaimana perencanaan unit produksi yang baik dapat menghasilkan
pelaksanaan yang efektif. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti yang berjudul “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha
Siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Sema rang”, Jurusan Teknologi
Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Unit
Produksi Busana terhadap minat berwirausaha siswa dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pelaksanaan unit produksi sekolah terhadap minat
berwirausaha siswa tata busana di SMK Ibu Kartini Semarang. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan unit produksi
busana memberi kontribusi terhadap minat berwirausaha siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semarang. Besarnya kontribusi dalam kategori cukup
yaitu sebesar 57,35, dimana pada pelaksanaan Unit Produksi Busana berada pada kategori tinggi serta minat berwirausaha berada pada kategori
tinggi tetapi kontribusi pelaksanaan unit produksi busana terhadap minat berwirausaha menunjukkan kategori cukup. Keadaan ini menunjukkan
bahwa salah satu faktor yang dapat memberikan kontribusi terhadap minat berwirausaha adalah pelaksanaan unit produksi busana dan sisanya diduga
dipengaruhi juga oleh faktor lain.
48
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, di sini penulis lebih fokus untuk membahas tahap
awal sebelum pelaksanaannya yaitu dalam hal perencanaan kegiatan unit produksi dengan menggunakan metode penelitian deskriptif untuk
menggambarkan proses perencanaan unit produksi. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rohanah yang berjudul “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Magelang” Program Studi Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengetahui
48
Sugiarti, “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Tata Busana di SMK Ibu Kartini Semaran
g”, Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Semarang Universitas Negeri Semarang, 2013.
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan unit produksi boga di SMKN 3 Magelang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: a. perencanaan unit produksi boga SMKN 3 Magelang sudah dilaksanakan dengan cukup baik dilihat dari kesesuaian dengan teori. b.
Pengorganisasian unit produksi boga SMKN 3 Magelang sesuai dengan prasyarat manajemen organisasi. c. Pelaksanaan unit produksi boga di
SMKN 3 Magelang sudah sesuai dengan rencana, namun ada beberapa aspek yang belum terlaksana. d. Pengawasan unit produksi boga terdiri
dari: sumber daya manusia, produksi, pengawasan, dan pemasaran.
49
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis, di sini penulis meneliti aspek perencanaan unit produksi agar lebih fokus. Dalam melakukan
penelitian penulis menggunakan penelitian dengan 3 instrumen penelitian, yaitu wawancara, studi dokumen, dan observasi.
D. Kerangka Berpikir
Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka pikir sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian tentang perencanaan unit produksi di SMKN
18 Jakarta. Kondisi nyata unit produksi SMKN 18 Jakarta, yaitu : kurangnya
sumber daya manusia yang profesional dalam mengelola unit produksi, merangkapnya guru mata pelajaran sebagai pengelola unit produksi, masih
kurangnya daya beli masyarakat terhadap hasil produk kegiatan unit produksi, serta tidak dilibatkannya siswa dalam perencanaan unit produksi. Unit produksi
merupakan kegiatan yang sangat penting bagi siswa dan sekolah karena dengan adanya unit produksi, akan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki
ketrampilan wirausaha sehingga mampu bersaing di dunia industri di masa yang akan datang serta dapat menjadikan sekolah lebih mandiri. Oleh karena
itu, unit produksi perlu direncanakan dengan baik agar tujuan adanya unit produksi di sekolah dapat tercapai. Dengan perencanaan yang baik, unit
49
Siti Rohanah “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Magelang”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta, 2013.