Jakarta. Siswa dibekali ilmu pengetahuan kewirausahaan secara teori yang disesuaikan dengan silabus, di dalam kelas mulai dari kelas X sampai
jenjang kelas XII. Siswa dibimbing untuk dapat menjalankan sebuah usaha yang dibuat sama seperti dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga saat
nanti memasuki dunia kerja siswa dapat lebih mudah dalam mengerjakan
pekerjaannya.
Dalam membahas terkait perencanaan, pengelola unit produksi akan membahasnya dalam rapat yang diadakan setiap 3 bulan sekali yang harus
diikuti oleh seluruh pengelola unit produksi yaitu ketua unit produksi dan para ketua unit usaha. Dalam rapat dibahas mengenai progress usaha yang
sedang dikelola unit masing-masing unit usaha. Saat rapat tersebut juga akan disampaikan kendala atau masalah yang dihadapi selama
pelaksanaan unit produksi, untuk kemudian dievaluasi dan dibuat perencanaannya kembali. Keputusan terkait kegiatan di masing-masing
unit usaha ditentukan oleh unit produksi. Semua aspek perencanaan usaha diterapkan unit produksi di SMKN 18 Jakarta disesuaikan dengan
kemampuan sekolah untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan mampu menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha. Semua aspek tersebut
berusaha di terapkan dalam unit produksi namun karena adanya kendala masih terdapat aspek yang belum dapat direncanakan dengan baik yaitu
pada aspek legalitas. Meskipun aspek legalitas belum dapat dilaksanakan namun unit produksi di SMKN 18 Jakarta tetap memaksimalkan
perencanaan pada aspek-aspek yang lainnya melalui pembuatan laporan- laporan kerja, SOP, dan standar kinerja yang dapat mengontrol semua
kegiatan unit produksi.
83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan unit produksi SMKN
18 Jakarta yang mengelola 6 unit usaha seperti; mini market dallas, bank mini dallas, kantor dallas, kantin kejujuran, dan kantin sekolah sehat
dallas, belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari masih adanya kekurangan-kekurangan dalam proses perencanaan unit produksi.
Unit produksi SMKN 18 jakarta belum memiliki legalitas usaha atau belum berbadan hukum. Belum adanya rencana jangka pendek, menengah,
dan jangka panjang sebagai acuan. Belum adanya buku pedoman praktik unit produksi yang mengambarkan bagaimana unit produksi dijalankan.
Belum adanya sumber daya manusia yang mampu mengelola unit produksi secara profesional. Tidak dilibatkannya warga sekolah seperti
siswa sebagai pelaksana utama dalam perencanaan unit produksi dan kurang maksimalnya jam praktik siswa. Meskipun ada kekurangan, pada
dasarnya unit produksi SMKN 18 Jakarta ingin mempersiapkan lulusan siswai yang kompeten sesuai dengan bidang keahliannya agar selain
memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga mampu memiliki keterampilan berwirausaha. Melalui unit-unit usaha yang dijalankan dalam unit produksi
dapat menambah pemasukan dana untuk sekolah sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga sekolah.
B. Saran
Berdasarkan paparan dan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan beberapa saran semoga bermanfaat untuk perbaikan di masa yang akan
datang, khususnya dalam perencanaan unit produksi di SMKN 18 Jakarta sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Perlunya pengembangan usaha yang lebih luas sehingga
menjangkau semua pihak baik yang ada di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
b. Perlunya legalitas untuk semua unit usaha yang sudah berkembang
di dalam unit produksi. 2.
Bagi Ketua Unit Produksi dan Ketua Unit Usaha a.
Perlunya legalitas untuk semua unit usaha yang ada di dalam unit produksi.
b. Perlunya penambahan sumber daya manusia yang bisa mengelola
unit produksi secara profesional. c.
Perlunya melibatkan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan unit produksi.
d. Perlunya pelibatan semua warga sekolah dalam perencanaan unit
produksi sehingga semua pihak dari dalam sekolah mengetahui pelaksanaan
unit produksi
dan bisa
membantu mengembangkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta, 2009. Arafah, Willy. Esensi Lingkungan Bisnis Enterpreneurship. Jakarta:
Universitas Trisakti, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
Darjanto, Singgih. “Manajemen Unit Produksi dan Jasa di Sekolah Menengah Kejuruan Umar Fatah Rembang
”, 2012. Faizin, Hamam dan Herni Ali. Teologi Entrepreneurship. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN, 2010. Cet. 1. Firdaus, Zam Zam Zawawi. “Pengaruh Unit Produksi, Prakerin, dan Dukungan
Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK ”. Vol.2 No.3 November,
2012. Gaspersz, Vincent. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT.
Gramedia, 2002. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995.
Iman, Indra., dan Siswandi. Aplikasi Manajemen Perusahaan. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009.
Kasali, Rhenald., Dkk., Modul Kewirausahaan. Jakarta : Hikmah, 2010. Khotimah, Khusnul., dkk., Evaluasi Proyek dan Perencanaan Usaha. Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002. Lestari, Sri. “Model Pengelolaan Unit Produksi Di Sekolah Menengah Kejuruan
SMK”, 2010. Manurung, Hendra.“Peluang Kewirausahaan Sekolah Melalui Kreativitas dan
Inovasi”. Journal of Business and Entrepreneurship. Vol.1. No. 1: January, 2013.
Musrofi, M. Kunci Sukses Berwirausaha. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003.
Nasarudin, Indo Yama., dan Fauzan, Hemmy. Pengantar Bisnis dan Manajemen. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Nasution, Arman Hakim. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia. Jakarta: PT. Elex Komputindo, 2001.
Nurochim dan Purwanto, Iwan. Manajemen Bisnis. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2.
Rohanah, Siti. “Manajemen Unit Produksi Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Magelang”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Boga
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: 2013. tidak dipublikasikan.
Saroni, Mohammad. Mendidik dan Melatih Enterpreneur Muda. Jakarta : Ar- Ruzz Media. 2012.
Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: PT. Elex Media Kumputindo.
Sugiarti. “Kontribusi Pelaksanaan Unit Produksi Busana Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Tata Busana
Di SMK Ibu Kartini”, Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013. h. 2,
tidak dipublikasikan. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta,
2006. Suherman, Eman. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. 2010. cet.ke 2.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya, 2005.
Suryana. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat, 2009. Sutarno. Serba-serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Diunduh dari https:psmk.kemdikbud.go.idkonten1870teaching-factory
, 28 September 2016.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Diunduh
http:slideplayer.infoslide2819758 , 19 Agustus 2016.
Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan. Manajemen Unit ProduksiJasa Sebagai Sumber Belajar Siswa dan Penggalian Dana Pendidikan
Persekolahan, 2007. Wiyono, dkk., Program Kegiatan Produksi dan Jasa Sekolah Madrasah. Solo :
LPPKS, 2013. Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta : PT.
Indeks, 2008. Zakiyudin, Ais. Teori dan Praktek Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana Media,
2013. Sumarsono, Sonny. Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Di unduh dari https:prezi.commvziiqiujnyfylegalitas-usaha
, 15 September 2016.