4. Tahapan Penyusunan Perencanaan Usaha
Dalam pembuatan sebuah perencanaan usaha tentu harus melalui tahapan-tahapan yang harus dilewati agar pelaksanaan sebuah usaha
nantinya dapat berjalan lancar dan bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu terdapat tahapan-tahapan dalam penyusunan perencanaan usaha,
yaitu:
21
Gambar 2.1
Tahapan penyusunan perencanaan usaha menurut gambar di atas dapat dijelaskan bahwa yang pertama dilakukan dalam memulai usaha
yaitu memuat gambaran mengenai latar belakang atau ide awal lahirnya sebuah usaha. Saat ide atau peluang muncul dan bisa dimanfaatkan dengan
baik, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan, sasaran, serta visi,
21
M. Musrofi, Kunci Sukses Berwirausaha, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003, hal.139.
Dari Mana Mulai? Gambaran Bidang Usaha,
Missi
Bagaimana cara mencapai?
Apa yang dituju? Strategi
Kemana akan Menuju? Visi, sasaran, tujuan
Implikasi Aspek Lokasi
Implikasi Aspek Keuangan
Implikasi Aspek Legalitas dan
manajemen Implikasi Aspek
ProduksiOperasi Implikasi
Aspek Pasar
misi usaha. Melalui visi misi maka dapat ditentukan strategi yang tepat untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Setelah itu, terdapat
beberapa aspek yang perlu diperhatikan yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan unit produksi. Aspek yang pertama adalah aspek
pasar, aspek lokasi,aspek produksioperasi, aspek manajemen, aspek legalitas, dan aspek keuangan. Seperti yang dijelaskan oleh Wiyono, dkk,
untuk lebih memantapkan perencanaan UP, dalam pembentukannya perlu diawali juga dengan langkah-langkah rencana bisnis bussisnes plan.
Sistematika rencana bisnis unit produksi tersebut meliputi :
22
Ringkasan eksekutif, pernyataan visi, analisis lingkungan bisnis, gambaran produksijasa, analisis persaingan, strategi harga, gambaran
kebijakan kredit usaha, gambaran keunggulan kompetitif UPJ sekolah, gambaran metode segmentasi pasar yang digunakan, identifikasi
pengalaman belajar peserta didik, gambaran lokasi, gambaran rencana promosi, identifikasi manajemen dan personal, pertimbangan adanya
badan hukum, identifikasi pemasok, identifikasi resiko yang tidak dapat diramalkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dasar utama dalam perencanaan unit produksi mengikuti tahapan penyusunan perencanaan
usaha pada umumnya. Untuk itu, tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan usaha yang disesuaikan dengan unit
produksi yang ada di sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Gambaran Bidang Usaha
Dari struktur di atas, terlihat bahwa dalam sistematika perencanaan usaha yang pertama dibuat adalah mengenai penjelasan jati diri dari
usaha tersebut. Gambaran sebuah usaha merupakan penggambaran semua keterangan unit usaha tentang identitas dan bagaimana
pelaksananaannya. Hal ini diperlukan sebagai penjelasan singkat mengenai rencana usaha yang sedang dibuat. Dalam memaparkan
bidang usahanya, setiap organisasi atau perusahaan tidak akan sama tergantung dengan bidang usaha dan bentuk organisasinya.
22
Wiyono, dkk., op.cit, hal. 10.
Untuk unit produksi di sekolah secara umum ringkasan eksekutifnya berisi:
23
1 Tujuan UPJ SMKMAK dan produkjasa yang akan dihasilkan
2 Kecenderungan paling penting industri barangjasa
3 Tipe iklan dan promosi yang akan diimplementasikan
4 Penjualan dan keuntungan tiga tahun terakhir jika UPJ sudah
berjalan 5
Proyeksi penjualan dan keuntungan tiga tahun yang akan datang 6
Pendidikan dan pengalaman bisnis manajemen UPJ SMKMAK 7
Pertimbangan seperti MoU, kontak pelanggan, hak paten, dan lain-lain.
8 Informasi penting lainnya seperti prosedur kerja di UPJ
SMKMAK Dalam penggambaran bidang usaha perlu dijelaskan mengenai
tujuan dari didirikannya sebuah unit usaha beserta tujuan dari adanya produkjasa yang dihasilkan. Tujuan merupakan sebuah motivasi bagi
organisasi agar bisa menjalankan sebuah usaha dengan baik. Dengan adanya tujuan, sekolah dapat mempunyai arah bagaimana unit produksi
akan berjalan secara efektif dan efisien. Secara singkat juga akan dijelaskan mengenai bagaimana unit produksi sekolah akan berjalan,
seperti promosi yang digunakan dalam memasarkan produk dan pelayanan jasa yang akan ditawarkan. Dijelaskan pula mengenai
keuangan terkait unit produksi yang sedang dijalankan dimulai dari keterangan penjualan dan keuntungan yang didapat serta proyeksi
keuangan dalam beberapa tahun kedepan sebagai bahan pertimbangan. Keuangan merupakan hal yang penting dan sangat sensitif sehingga
perlu adanya transparansi dan pengawasan yang ketat sehingga sekolah tidak mengalami kerugian. Ringkasan keuangan ini juga dapat
digunakan oleh sekolah untuk menarik donatur yang ingin menyumbangkan dananya agar dikelola oleh sekolah melalui unit
produksi. Dengan penggambaran atau pendeskripsian usaha, akan dapat
diketahui unit produksi sekolah tersebut berupa manajemen yang ada
23
Tim Diklat Direktorat Tenaga Kependidikan, op.cit. hal. 48.