Syarat-syarat penggunaan metode tanya jawab Sikap pendidik dalam menerima jawaban

e. Selain empat cara tersebut, dalam menjawab pertanyaan Rasululloh SAW juga pernah melimpahkan jawaban sebuah pertanyaan kepada sahabat untuk melatihnya. Rasululloh SAW, mempercayakan salah seorang sahabat untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepada Rasululloh. Hal ini dilakukan untuk melatih para sahabat supaya terbiasa menjawab pertanyaan berkaitan dengan masalah keilmuan.

6. Hal-hal yang perku diperhatikan.

a. Kehangatan dan keantusiaan Untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, pendidik perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban peserta didik. Sikap tersebut termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan dan posisi badan menampakkan ada tidaknya kehangatan dan keantusiasan. b. Kebiasaan yang perlu dihindari 1 Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila peserta didik tidak mampu menjawabnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunya perhatian dan dan partisipasi peserta didik. 2 Jangan mengulang-ulang jawaban peserta didik hal ini akan membuang waktu, peserta didik tidak memperhatikan jawaban temannya karena menunggu komentar dari pendidik 3 Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum peserta didik memperoleh kesempatan untuk menjawabnya. Hal ini akan menyebabkanpeserta didik frustasi dan tidak mau mengikuti pelajaran dengan baik. 4 Usahakan agar peserta didik tidak menjawab secera serentak 5 Jangan menentukan siapa yang akan menjawab, sebaiknya pertanyaan diajukan kepada semua peserta didik dalam kelas 33 .

D. Implementasi Metode Tanya Jawab Dalam Pembelajaran

Seorang pendidik setelah memperhatikan tehnik dan prosedur pelaksaan metode tanya jawab, barulah seorang pendidik bisa mengimplementasikan metode tanya jawab dalam pembelajarannya. Adapun implementasi metode tanya jawab dalam pembelajaran adalah: 1. Pendidik memberikan pertanyaan di awal pembelajaran. pertanyaan di awal pembelajaran yang dimaksud adalah pertanyaan pendahuluan. Pertanyaan ini berfungsi sebagai pertanyaan penghubung antara materi yang lalu dengan materi yang baru. Pertanyaan ini juga untuk merangsang peserta didik untuk lebih berfikir dan mendalami materi yang diajarkan oleh peserta didik. Pertanyaan ini ditujukan kepada seluruh peserta didik tanpa terkecuali. 2. Pendidik memberikan peserta didik waktu untuk menjawab peserta didik menjawab pertanyaan tersebut. Bila dalam beberapa waktu peserta didik belum ada yang menjawabnya barulah pendidik menyebut salah seorang dari peserta didik untuk menjawab pertanyaan tersebut. 3. Selanjutnya pendidik memberikan pertanyaan yang menggali atau probing question kepada peserta didik. Hal ini untuk membuat peserta didik didorong untuk meningkatkan kualitas jawaban yang diberikan pada pertanyaan sebelumnya. 4. Pada tahap selanjutnya, pendidik memberikan yang mengarhkan atau menuntun. Pertanyaan ini disebut juga dengan prompting question. Pertanyaan ini diajukan untuk mengarahkan peserta didik dalam proses berfikirnya. 5. Pada pertengahan pembelajaran seorang pendidik juga bisa mengajak peserta didiknya untuk berfikir bersama melalui pertanyaan yang 33 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2014, edisi baru, h 456