Teknik mengajukan pertanyaan: Metode Tanya Jawab Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat Al-Anbiya 7, Al-Qari'ah 1-2, Al-Baqarah 28, At-Takwir 26-27, Ar-Rahman 13, Al-Baqarah 245
Artinya: Dari Yahya Ibnu Yahya, dari malik, dari nafi’ dari
Ibnu „Umar radhiyallohu „anhuma: ada seorang laki-laki menanyakan kepada Rasululloh SAW tentang pakaian yang
akan dipakai oleh orang yang telah telah ihram niat haji, lalu Rasululloh SAW menjawab: “Janganlah kamu pakai kemeja,
jangan pula sorban, jangan pula celana, jangan pula peci dan jangan pula sepatu, kecuali bagi seseorang yang tidak
mempunyai dua terompa, maka boleh dipakainya dua sepatu dan dipotongnya disebelah mata kaki. Dan jangan pula kamu
pakai kain yang dicelup dengan za’faran dan waras sebangsa tumbuh-tumbuhan untuk pencelup berwarna kuning dan harum
baunya.”
31
Dalam hadist di atas, Rasulullah tidaklah menjawab pertanyaan
dari si
penanya tersebut,
melainkan mengalihkannya kepada hal-hal yang tidak boleh dipakai
ketika ihram. d.
Meminta penanya mengulangi pertanyaannya. Meminta penanya mengulangi pertanyaannya sekalipun
sudah menguasai jawaban jawaban pertanyaan itu. Ini dilakukan dalam rangka menambah pengetahuan si penanya
tersebut, atau untuk mengetahui jawaban yang tepat baginya, atau supaya si penanya memperjelas pertanyaannya.
32
31
Fachruddin HS, Terjemah Hadits Shohih Muslim, Jakarta, Bulan Bintang, 1982, Jil. V, h. 18
32
Abdul Fattah Abu Ghuddah, Muhammad sang guru terj. dari Ar-Rosul al- Mu’allim wa
Asalibuhu fi at- Ta’lim oleh. Agus Hudlori, Temanggung, Armasta, 2015, h. 215
e. Selain empat cara tersebut, dalam menjawab pertanyaan
Rasululloh SAW juga pernah melimpahkan jawaban sebuah pertanyaan kepada sahabat untuk melatihnya.
Rasululloh SAW, mempercayakan salah seorang sahabat untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepada
Rasululloh. Hal ini dilakukan untuk melatih para sahabat supaya terbiasa menjawab pertanyaan berkaitan dengan
masalah keilmuan.