mengetahui tentang ini?” pertanyaan ini merupakan sebuah klarifkasi untuk mengetahui lebih detail terkait suatu hal. dari pertanyaan ini pun
pendidik bisa mendapatkan jawaban-jawaban atau petunjuk-petunjuk tentang suatu hal.
Memang pertanyaan dengan menggunakan kata tanya “mana”
tidaklah bisa digunakan dalam be rbagai hal seperti pertanyaan “apa”.
karena pertanyaan dengan menggunakan “mana” digunakan untuk
meanyaka n tempat seperti, “mau ke mana kalian pergi?”, “Di Mana
tem pat tinggal mu?” ataupun “dari mana kamu berasal?”. Dalam
pembelajaran pendidik pun bisa memberikan pertanyaan dengan menggunakan kata tanya “mana?”. Seperti pertanyaan “ke mana umat
muslim pergi untuk melaksanakan rukun Islam yang ke l ima yaitu haji?”
atau “di mana rasulullah pertama kali menerima wahyu dari Allah?”.
5. Metode Tanya Jawab dalam Surat Ar-Rahmân 13
Pada ayat ini kata tanya yang terdapat pada ayat tersebut adalah ّا
yang berarti “yang mana?”. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan
pengkhususan yakni pertanyaan pilihan. Dalam ayat ini pertanyaannya adalah
اِّ ت ا َّ ءااء َّأبف yang berarti “maka nikmat tuhan yang mana yang kamu dustakan
”. Pada ayat ini Allah bertanya kepada makhluqnya akan nikmat Allah yang mana yang didustakan oleh makhluqnya tersebut.
Ayat ini dalam surat ar-Rahmân 13 ini diulang sebanyak 31 kali. Penyebutan nikmat-nikmat, pemberian pertanyaan seperti pada ayat ini
mengandung makna keagungan nikmat tersebut serta banyaknya manfaat yang diraih oleh penerimanya dengan tujuan menjadikannya lebih
bersyukur atau mengecamnya bila tidak bersyukur sambil memberitahukan bahwa sikapnya telah melampaui batas.
90
Hal ini dikarenakan nikmat Allah yang begitu banyaknya akan tetapi mereka
tetap tidak bersyukur.
90
Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, Ciputat Lentera Hati, 2002, Juz 13, h. 288
Pertanyaan ayyun merupakan pertanyaan pilihan, dalam taksonomi pendidikan memilih merupakan bagian dari membedakan dan
membedakan merupakan ranah kognitif tingkat analisa yaitu tingkat empat C4
91
. Pertanyaan pilihan dikatagorikan sebagai pertanyaan analisa dikerenakan dengan peserta didik bisa memilih berarti peserta
didik bisa menganilisa akan sesuatu. Sebagai contoh pertanyaan pilihan, “setelah kalian memahami apa itu wajib, sunnah, haram, makruh, dan
mubah, dari kelima hal tersebut perkara yang manakah yang lebih dulu dikerjakan dan ditinggalkan?”. Dari pertanyaan tersebut peserta didik
dapat menganalisa manakah perkara yang lebih dulu dikerjakan dan
perkara manakah yang lebih dulu ditinggalkan. Dengan demikian berarti pendidik pun telah mengajak peserta didiknya untuk memilih dengan cara
berpikir akan perkara yang lebih dulu dikerjakan dan ditinggalkan. Dan selain menganalisa, pendidikpun dapat memberikan penguatan materi
setelah peserta didik menjawab pertanyaan yang ajukan oleh pendidik tersebut. Karena pertanyaan tersebut juga merupakan pertanyaan yang
mengarahkan dan menuntun peserta didiknya. Pertanyaan tersebut diberikan ditengah proses pembelajaran.
Selanjutnya misalkan , “jawaban yang mana yang menurut kalian
benar?”. Pertanyaan ini mengajak seluruh peserta didik untuk berfikir akan jawaban mana yang benar. Dengan ini akan memicu peserta didik
untuk berdiskusi dan mencari jawaban untuk memilih jawaban yang mana yang benar.
Pertanyaan lainnya misalkan, “Sikap mana yang akan kamu ambil, pergi dan mengabaikannya atau mendekatinya dan menolongnya jika
kamu melihat temanmu terjatuh dari sepeda?”. Pertanyaan tersebut
memang pertanyaan analisa, namun dari pertanyaan tersebut pendidik
91
Lorin W Enderson dkk, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom
, terj. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesin
g: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Abriged Edision oleh Agung Prohantoro, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2014, h. 121
bisa menilai bagaimana peserta didik terkait sikap yang dipilih oleh peserta didiknya.
6. Metode Tanya Jawab dalam Surat Al-Baqarah ayat 245
Pada surat al-Baqarah ayat 245 ini, kata tanya yang terdapat pada ini adalah
م yang artinya adalah siapa. Man merupakan kata tanya yang digunakan untuk menanyakan yang berakal yaitu manusia. Pertanyaan
yang terdapat pada ayat ini yaitu;
Artinya: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik menafkahkan hartanya di jalan Allah, Maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan rizki dan kepada-
Nya-lah kamu dikembalikan. Melalui pertanyaan ini, sesungguhnya Allah ingin mengajak hamba-
Nya untuk mau bersedekah dan memberikan hartanya untuk jalan yang benar. Dan Allah pun menjanjikan akan melipat gandakan setiap apa yang
sudah di investasikannya tersebut. Biasanya
pertanyaan dengan menggunakan “siapa?” adalah untuk menanyakan seseorang seperti, “siapa yang suka membaca?”, “siapa
nama orang tuamu?”, “siapa orang yang paling kamu sayangi?” dan lain sebagainya. Dalam konteksnya pertanyaan ma dan man merupakan
pertanyaan yang sama. Hanya saja ma digunakan untuk yang tidak berakal dan man digunakan untuk yang berakal. Karena mâ dan man
merupakan pertanyaan hakikat.
92
Yang berbeda hanyalah jika mâ
92
Departemen RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta, Lentera Hati 2010, Mukaddimah, h.
170
meminta hakitan dari hal yang tidak berakal sedangkan man merupakan pertanyaan hakikat dari yang berakal.
Dengan demikian pertanyaan dengan mengganaka “siapa” cenderung untuk menanyakan orang. Dalam proses pendidikan
pertanyaan dengan menggunakan “siapa” bisa degunakan seorang pendidik untuk mengajak seorang peserta didik ataupun untuk
mengetahui siapa saja peserta didik yang sudah melakukan sesuatu ataupun yang belum melakukan sesuatu.
Seorang pendidik dalam memberikan materi pembelajaran bisa dengan melakukan pertanyaan seperti pada ayat ini.
Misalkan, “siapa yang mau membacakan cerita n
abi Nuh di depan kelas?”. Peserta didik yang menunjuk tangannya dan mau serta mampu bercerita berarti peserta
didik tersebut paham dan sudah mengerti akan cerita tersebut. Bukan hanya faham, seorang peserta didik yang menunjuk tangannya berarti
peserta didik tersebut sudah mengajukan dirinya untuk maju. Peserta didik yang sudah mengajukan dirinya berarti peserta didik tersebut
menaggapi ataupun merespon pendidiknya. Menanggapi merupakan ranah afektif tingkat dua A2.
93
Selain itu dengan bercerita didepan kelas maka pendidik sudah melatihnya untuk berani maju ke depan kelas dan
bercerita di depan teman-temannya. Pendidik juga dapat memberikan pertanyaan melalui kata tanya
“siapa” pada permulaan pembelajaran seperti, “siapa yang sudah membaca pelajaran untuk hari ini?”, “siapa yang sudah siap untuk
belajar?” ataupun “siapa yang tau pelajaran apa yang akan kita pelajari hari ini?”. Dengan pertanyaan yang demikian pendidik dapat memacu
peserta didiknya untuk semangat belajar dan memberikan focus untuk
materi yang akan dipelajari. Selain itu pendidik juga bisa mengetahui kesiapan peserta didiknya dalam mengikuti pelajaran hari itu. Karena
dengan sudah membacanya peserta didik pelajaran hari itu maka peserta
93
Enggar.net, Kata Kerja Operasional Baru-Taksonomi, Enggar.net, 23-Juni-2016, http:enggar.net201606kata-kerja-operasional-baru-taksonomi-bloom